( 02 )
pada sequel kedua dari PPT ini saya hendak
membahas sedikit tentang gigihnya para mahasiswa/i
rantauan yang berusaha menambah uang saku
ataupun menambal kebutuhan kuliahnya dengan
berjualan mamin baik secara online maupun manual .
sungguh tidak semua mahasiswa beruntung
memiliki orangtua yang mampu mengirimkan uang
bulanan yang cukup bahkan berlebihan sehingga
mereka bisa kos ditempat yang mewah dan bisa
cangkruk di cafe cafe setiap saat .
diperumahan saya , banyak anak anak mahasiswa
berasal dari luar pulau , salah satunya dari
Nunukan di Kalimantan Utara .
membayangkan betapa jauhnya mereka merantau itu
saja sudah menunjukkan keberanian mereka
menghadapi berbagai tantangan dirantauan selama
menimba ilmu . komunitas komunitas mahasiswa luar
pulau ini sangat banyak ditemukan di perumahan saya .
mulai Kalimantan , Sulawesi , NTT , Papua dll .
warga di RT kami mempunyai
WAG yang juga diikuti oleh perwakilan dari masing
masing komunitas mahasiswa ini .
Bubur Manado dari komunitas mahasiswa Nunukan .
tentu saya antusias menyambutnya .
bukan semata karena buburnya , tetapi upaya mereka
untuk menambah uang saku maupun menutup
kebutuhan kuliah itulah yang saya apresiasi .
dan pesanan saya dua porsi Bubur Manado akhirnya
datang dan diantar sendiri kerumah ( bebas ongkir )
oleh Angelita , Ketua Asrama Kab . Nunukan
diperumahan kami .
ngobrol sejenak dengan mahasiswi Jurusan Management
Sem . 5 ini cukup asyik . dijelaskan pula oleh Angelita
mengapa berasal dari Nunukan kok bisa tertarik
untuk ber bisnis Bubur Manado .
saya pikir , para milenial saat ini sungguh beruntung
tumbuh dijaman digital yang sangat memudahkan
mereka dalam banyak hal mulai study , ber bisnis ,
berkomunikasi dengan keluarga dll .
maka keberuntungan ini layak mereka manfaatkan
sedemikian rupa ! bandingkan dengan mahasiswa
dijaman saya kuliah dulu yang semuanya masih
sangat manual . saat itu tak banyak pilihan yang
bisa saya lakukan untuk menambah uang saku
selain misalnya memberikan les pada anak anak SMA
ataupun sebagai penterjemah dll yang
pilihannya sungguh terbatas .
sesungguhnya , berbisnis dimasa sekolah adalah
sebuah peluang emas untuk melatih mental
menghadapi kesulitan , kegagalan usaha ,
menghadapi klien , bekerjasama dengan patner usaha
dan tantangan2 lainnya .
Angelita hanyalah satu diantara sekian banyak milenial
yang saat ini sedang menjalani masa masa berat
antara tugas tugas sekolah atau kuliah
dengan mengurusi usahanya untuk bisa tetap survive !
mulai berjualan baju atau sepatu sepatu bekas ,
menjadi video atau fotografer , membuka
warkop / warung nasi/ camilan dll secara patungan ,
menjadi EO untuk berbagai event , MC ,
pemain musik / penyanyi cafe , DJ , pembuat
kerajinan tangan / batik dll , jasa pengetikan ,
travel guide , dll dll yang seabreg pilihannya adalah
peluang peluang yang terbuka lebar bagi para
milenial saat ini untuk memberikan latihan mental
bagi masa depannya .
perubahan paradigma yang semula sebagai
pencari kerja , perlahan dan pasti kini berubah kearah
Pemberi Kerja , sebuah perubahan yang luar biasa !
saya sudah seringkali dalam blog ini menuliskan
obrolan saya dengan usahawan usahawan muda
berusia 18 hingga 20 tetapi mereka adalah
visioner visioner hebat .
maka saya sangat optimis bahwa kedepan Indonesia
akan memiliki sebuah generasi baru yang
mampu bersaing
secara global dan pensiun dibawah usia 30
tidak lagi sebuah khayalan !
sukses buat Angelita dan teman teman yaa dan jangan
lupa doa doa yang menyertai setiap
langkah dan usaha ! ora et labora !
( Titiek Hariati , 18.12.22 )
keterangan foto :
01 .bubur manado yang diantar kerumah saya
02 . penawaran bubur manado di WAG RT hari ini
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar