Senin, 14 September 2020






.. " Pujon , The Rising Sun .. " .. 

Pujon yang letaknya hanya beberapa menit dari Batu 
 nampaknya ingin " mengejar ketertinggalannya "
dari  Batu yang sudah sangat " sophisticated "
kepariwisataannya . 
kalau SDA , rasanya Pujon sangat tidak kalah
 dengan Batu bahkan pada beberapa area Batu lah yang
 " nunut " Pujon dalam mempromosikan
 tujuan wisatanya .
 tetapi perkembangan pesat Batu dalam beberapa tahun
 terakhir agaknya membuat Pujon harus 
" putar otak " agar tidak makin " kancrit " dari Batu .
 naaa .. dimusim pandemi yang membatasi 
ruang gerak berwisata ini memang akhirnya membuat
 saya sendiri tidak banyak " bergerak " seperti
 biasanya dan Pujon seolah menjadi alternatif
 untuk bertukar oxygen sejenak dan
 menghindari Batu yang meski pandemi tapi tetap
 dipadati wisatawan .
sengaja saya menentukan dua tujuan .
 pertama adalah mencari bibit pohon jeruk di sekitar 
Punten  yang jauh masuk kedalam
  perkebunan sayur , buah dan bunga
 ( menghindari mahalnya harga yang ada di penjual2 
tanaman sepanjang jalan raya arah 
Selecta dan Cangar  hehehe .. ) .
 lega dan lapang menikmati pemandangan yang serba
 hijau dan sedikitnya manusia yang pagi
 itu masih sepi . rasanya betah ber lama2 disitu
 meskipun bibit jeruk sudah saya peroleh
 sekaligus untuk melanjutkan perjalanan hehehe .. 

hampir dua jam saya bertukar oxygen
dan tetap dalam protokol ketat , akhirnya saya
 melanjutkan perjalanan kearah Pujon dengan 
tujuan yang Tidak Jelas alias sekedar ingin
 bertukar suasana asalkan BUKAN tempat wisata ,
 itu syaratnya !
 melewati kelokan2 tajam di Pujon , lumayan 
membangunkan adrenalin 
( terakhir saya  lewat kelokan2 ini saat ke Solo
 untuk melihat Festival Batik dan 
7 jam dibelakang kemudi cukup menguras adrenalin .. ) 
 
dan saat melewati sebuah area wisata
 berjuluk " Taman Kemesraan " saya merasa
 kurang tertarik bukan saja karena dihalaman
 parkirnya penuh kendaraan tetapi juga
 sepintas dari luar terlihat " sangat artifisial "
 meski mungkin saya salah duga hehehe ..
 saya lanjut kan perjalanan kearah yang 
Tidak Jelas tadi sambil mencari kemungkinan
 adanya obyek jepretan untuk bahan blog ini ..
tiba tiba dikiri jalan saya melihat " sesuatu "
 yang tidak saya duga ada ,
 yaitu sebuah lahan parkir luas dengan tulisan
 " Alas Pujon Coban Sadang " ...
 lhaaa .. opo iki bathin saya ?
 pagi itu hanya ada dua mobil terparkir disitu dan
 setengah ragu2 saya masuk dan bertanya pada
 petugas " buka to mas ? " ,
 iya silahkan jawabnya ramah .. 

tentu saya tertarik untuk masuk karena sepintas 
terlihat masih " alami " alias  belum banyak polesan
  dengan tiket masuk per orang 10 ribu dan
 parkir mobil juga 10 ribu , 
saya disapa ramah oleh salah satu manajernya ,
 pak Sony . " air terjun hanya 500 meter dari sini ,
 mari saya tunjukkan protokol musholanya " ,
 dan saya melihat pengaturan jarak 
dalam mushola yang sangat baik begitu juga
 saat masuk pertama tadi dimana tempat 
cuci tangan juga tersedia .
sepintas meski belum secara dekat saya melihatnya ,
 pengaturan dilokasi yang areanya berlembah 
dan ber air terjun ini masih cukup " minimalis "
 dan ini melegakan ! 
desain mushola dan juga cottage cottage serta sebuah
 bangunan ala rumah Hobbit , 
saya pikir " tidaklah berlebihan " dan masih bisa
 menyatu dengan alam sekitarnya  .
 
saya berjalan kearah air terjun Sadang yang
 menjadi ikon area ini disamping alasnya ,
 sedikit menanjak keatas tetapi jangan khawatir ,
 disitu disediakan beberapa bangku untuk 
melepas lelah bagi yang seusia saya hahaha ..
 memang Coban Sadang ini tidak sespektakuler
 Coban Rondo yang menggelegar airnya ,
 tetapi untuk pecinta " musik alam " rasanya 
gemericiknya adalah simponi indah !
 
( untuk masalah Musik Alam ini bahkan dalam
 obrolan saya dengan pak Sony , saya " wanti wanti " agar 
Jangan Merusak Atmosfer Alam disini 
dengan musik2 keras dari loudspeaker apalagi
 kalau itu dangdut yang memancing orang berjoget ! 
saya berpesan seperti nenek yang cerewet begini 
( padahal saya belum jadi nenek lho hihihi .. )
 " mas Sony , jangan merusak suasana alami ini
 dengan musik2 keras agar pengunjung yang jauh2
 datang ingin menikmati suara 
burung , gemercik air terjun , angin semilir dll
 tidak kecewa ! " ..
 semoga wanti wanti saya tidak dianggap 
Blowin' in The Wind seperti kata Bob Dylan hehehe .. ) 
 saya bukan anti musik dangdut , 
tetapi saya ingin sesuatunya itu Pada Tempatnya , 
sesederhana itu saja ..
saya pernah menerima hadiah teman di Australia
 sebuah  CD yang berisi musik2 suara alam ,
 ada suara air , burung , serangga malam dll yang
 saya pikir masih bisa dipertimbangkan 
kalaupun ingin ada " bunyi2an " .. 
sejenak saya ngopi dirumah hobbit untuk menikmati
 suasana disitu , saya memesan es kopi haselnut 
dan kopi gula aren yang terkemas dalam 
gelas Take Away , ide bagus untuk menghindari 
pencemaran dari peralatan mamin .
harga2 yang ada didaftar menunya juga reasonable
 dan satu2nya makanan yang disediakan 
adalah Cup Mie . cafe yang bersebelahan dengan
dua cottages tampak masih dalam tahap pembangunan
 yang kelak saya pikir akan mampu menampung
 sekitar 250 an pengunjung .
 oya sebelum meninggalkan lokasi ini saya sekali lagi
 mencereweti pak Sony dengan 4 masukan yaitu :
 
01 ) disediakannya cantolan sederhana di 
dalam toilet wanita yang biasanya membawa tas bertali .
 02 ) di mushola sebaiknya ada kaca untuk wanita2
 yang seusai sholat membetulkan hijabnya
 atau merapikan makeupnya . 
03 ) dirumah hobbit sebaiknya diberikan tempat 
atau payung untuk berteduh pada siang hari 
yang terik bagi pengunjungnya yang 
sedang " cangkruk " .
 04 ) kursi meja untuk yang cangkruk di hobit 
supaya dibuatkan setidaknya untuk dua kelompok
 sebab yg ada saat ini terlalu berat untuk digeser
 menjadi dua kelompok sehingga
 pengunjung kurang punya privasi ketika
 ada dua kelompok yang datang dan
 tidak saling mengenal .
meninggalkan Alas Pujon Coban Sadang dengan 
rasa sedikit " khawatir " bahwa satu saat 
lokasi  cantik ini akan kelewat 
" menor " dandanannya ! 
januari yang lalu saya sempat ke sebuah lembah 
cantik berjuluk Taman Asia Africa di
 Lembang Bandung yang spektakuler tetapi
memang bernuansa internasional karena ada 
kampung Jepang , Korea , India  dll
 sehingga seolah kita jalan jalan ke negara2 
tersebut mencicipi mamin , souvenir dan budayanya . 
atau di Lembah Indah dekat Gunung Kawi 
yang juga cantik , tetapi tentu saya berharap
 mereka2 ini tidak berlebihan mengemas alam
 yang sudah cantik itu . 
belasan tahun saya pernah merasakan atmosfer
 dikaki Alpen , sudah tentu saya tidak bisa berharap
 bahwa wisatawan di tanah air juga
 sangat bisa menghargai ketenangan dan privasi
 dimana " manusia menyesuaikan alam "
 dan bukan sebaliknya .
 mengapa saya berani berkata demikian ?
 banyak wisata2 alam yang cantik ditanah air 
yang akhirnya " rusak " oleh 
" dandanan yang berlebihan " baik itu
 menyangkut exterior , interior , ataupun atraksi2 
live music dangdut dll seperti yang saya
 sudah tulis diatas ..
 
Alas Pujon Coban Sadang harus bisa menjadi 
percontohan bagaimana sebuah eko wisata alam 
dibangun tanpa harus berlebihan ! 
juga saya sangat yakin bahwa  
" 4 sekawan " pendirinya ,
 Ghufron Marzuki , Krida Agung Nugroho , 
Agung Subroto dan Gogiek adalah 
para " penjaga alam " yang bijak dan membiarkan
 alam yang berbicara dan bukan manusia
 yang harus didengarkan bicaranya .. 
selamat dan sukses buat tim 
Alas Pujon Coban Sadang ! Stay naturally ...
( Writing & Photos : Titiek Hariati , Malang , 14 . 09. 20 )
keterangan foto ; 
01 . salah satu sudut desa Punten
02 . cottage cottage di Alas Pujon Coban Sadang
03 . gemah ripah loh jinawi di Punten
04 . ibu ibu petani Punten sedang sibuk
05 . ayem tentrem ( 01 )
06 . ayem tentrem ( 02 )
07 . ayem tentrem ( 03 )
08 . Taman Kemesraan yang bagi saya tidak menarik
09 . Coban Sadang
10 . Mushola mungil yang cantik
11 . rumah hobbit untuk cangkruk ngopi
12 . menikmati oxygen Alas Pujon
13 . bangku disebelah air terjun
14 . lembah yang cantik
15 . pohon dihalaman luar yang " mistis "
16 . lahan parkir yang lumayan luas meski 
bisa saja disaat ramai akan
 terasa sempit
17 . daftar menu dirumah hobbit
18 . jalan keluar yang menarik 
19 . unik ..
20 . gerbang masuk 
21 . papan petunjuk arah
22 . red bridge ..

Tidak ada komentar: