Minggu, 23 Juni 2019




 
.. " Apakah Harus Ikut
 Acara Married At First Sight ? " ..
( 02 )
( menyambung tulisan no 01 sbb ) 
( C / curhat ) : komunikasi kan bisa lewat sosmed , 
atau makan bareng , atau jalan jalan dll ? 
( S / saya ) : ya sebaiknya tidak melulu lewat sosmed ,
 lebih penting adalah bertatap muka
 saling bicara tentang bermacam topik untuk
 menjajagi kesesuaian dalam berbagai isu .
( C ) : kalau ternyata hobi atau minat
sangat kontras bagaimana ? 
( S ) : hakekat pernikahan adalah Saling Melengkapi . 
tidak masalah hobi atau minat sangat berbeda ,
 justru bisa saling mengisi .
 misal yang satu hobi traveling dan  yang lain
 lebih suka memasak atau berkebun dirumah . 
sesekali mereka traveling bisa bersama 
dengan membawa masakan dari rumah sendiri ,
atau sesekali berkebun bersama ? 
( C ) : kalau sama sama sibuk bagaimana ?
( S ) : tidak masalah kalau itu memang 
menjadi tuntutan keadaan . 
cari waktu bersama untuk menciptakan kebersamaan 
dan isi dengan hal2 yang menyenangkan bersama ,
 jadi bukan kwantitas tapi kwalitas waktu
 yang diupayakan !
intinya , sekali lagi,
 komunikasi , komunikasi, komunikasi !
 ( C ) : semula saya pikir cinta itu sudah
 mengatasi segalanya .
( S ) : itu memang anugerah . 
tetapi pernikahan itu bukan untuk sementara .
 banyak hal dalam sebuah perjalanan rumah tangga
 yang harus ditemukan kesepahamannya
sebelum menikah , 
sehingga dapat dicari kesesuaiannya  . 
misal : masalah penghasilan masing2 .
masalah duit itu peka , jadi harus terbuka tentang
 seberapa potensi keduanya dalam mengarungi impian2
 mereka mungkin tentang 
pengeluaran2 rutin , rumah , liburan dll .
 janganlah hal2 itu dipertentangkan setelah menikah
 dan menimbulkan pertikaian bahkan perceraian .
 tidak ada hal tabu yang harus disembunyikan keduanya
 bila niat menikah sudah dimatangkan .
 tentang kesehatan juga , 
kalau ada yang mengidap sakit atau penyakit tertentu 
seperti diabet atau jantung dll , 
terbukalah untuk memberi kesempatan pada
 pasangan kita berfikir tentang kemampuannya 
membagi waktu antara aktivitas pribadinya
 dan kesehatan calon istri atau suaminya .
 jangan lah hal hal yang mengecewakan baru
dimunculkan setelah menikah , sebab itu mirip
 dengan penipuan ! 
janganlah karena cinta , 
maka ada pihak yang memanfaatkannya
 untuk membebani
 pasangannya dengan hal hal yang diluar pengetahuan
 atau kemampuannya . misal : 
setelah menikah baru tahu kalau pasangannya
mengidap jantung kronis, tentu ia merasa kecewa 
seolah telah dimanfaatkan untuk menjadi 
" perawat gratisan " ... !
 tetapi bila diketahui sebelum menikah ,
 ia akan menerimanya sebagai sebuah keikhlasan
 atau kemungkinan lain yang terburuk adalah 
mundur dari hubungan yang dianggapnya
akan membebaninya secara fisik dan mental .
 jadi keterbukaan keduanya harus diiringi dengan
 kesiapan mental dalam menghadapi 
reaksi pasangannya . 
kejujuran didepan akan menyelamatkan !
( C ) : wah .. sangat jelas bagi saya semuanya . 
saya pikir cinta saja sudah cukup untuk menikah . 
( S ) : kamu kan bukan lagi remaja yang suka 
berpacaran di gelap2 seperti bioskop , dll .
rasio sudah harus diutamakan daripada rasa, 
sebab menjalani kehidupan bersama orang yang 
kita cintai itu juga butuh rasio agar tidak ada pihak
 yang merasa dimanfaatkan atau dirugikan .
 bicaralah terbuka tentang semua hal dari
hati ke hati hingga kalian sampai pada sebuah 
kesepakatan bersama yang berimbang .
menyatukan dua latar belakang dan sejarah yang
 berbeda itu perlu ruang dan waktu agar
 kalaupun ada masalah, itu timbul dan dapat 
dicarikan jalan keluarnya sebelum menikah
 dan bukan setelahnya . 
( C ) : paham .. paham ..
( S ) : yo wes .. sudah nggak pengen lagi ikut 
program Married At First Sight to ?
 sekarang tugasmu hanya satu , 
temukan cintamu dan 
bicaralah, bicaralah , bicaralah tentang
 rencana2 kalian , 
jangan hanya disimpan dalam angan angan
 atau dibathin ,
 sebab calonmu nanti adalah manusia , perempuan ,
 bukan robot yang punya chips dan
 berharap paham akan maumu ! 

kamu itu dilahirkan sebagai laki laki yang
 dianugerahi keberanian untuk berhadapan dan
 menghadapi orang yang kamu cintai danbukan
menunggu si perempuan yang harus 
menjemput dan melamarmu ! 
jika kamu hanya berani menunggu , 
sebaiknya saya akan ke toko membelikanmu
 gaun wanita !
( C ) : .... ( terbahak ) ..
( Titiek Hariati , Malang , 23 .06 . 19 ) 
( gambar2 dari google ) 









 

Tidak ada komentar: