Jumat, 11 Maret 2022

 
 

 
 
 
 .. " Mlungsungi " , 
Warung Rakyat ke Lakon Rakyat " ..

perjalanan meninggalkan Sungai Musi menuju
 Kali Brantas bukanlah sebuah wisata,
 melainkan sebuah keputusan yang pastinya adalah
 sebuah keyakinan pada sesuatu yang besar .
 adalah pasangan sehobi , 
Hans yang berkebangsaan Belanda dan istri cantiknya 
yang berasal dari Palembang , Yupi ,
 yang Jumat siang berksempatan  mengobrol
 panjang lebar bersama saya di " warung " mereka 
" Lakon Rakyat " di Jl. Guntur 23 , Malang .
 

 
 
 tentu ( hampir ) semua warga Malang tahu bahwa
 sebelumnya lokasi ini dikenal dengan 
" The Library Cafe " nya yang menjadi salah satu
 tempat favorit untuk cangkruk . 
dan pandemi adalah laksana Tsunami yang menghantam 
banyak sendi kehidupan , tak terkecuali ratus
 bahkan mungkin ribuan usaha terhempas
 gelombangnya yang mematikan .
 
 
 
 sebuah lompatan imej ketika tiba tiba saja sebuah 
cafe berubah wajah menjadi sebuah " warung " 
yang mengusung lebih banyak warna
 tradisional dan lokal dalam daftar menunya .
 tentu saya dipadati rasa penasaran untuk menggali
 lebih dalam alasan dibaliknya . dijalan masuknya , 
terpampang tulisan neon didinding :
***** " We Are Not Just Telling Stories , 
We Are Changing Lives " *****
( LR )
wow .. sebuah kalimat pembuka yang mempertebal rasa
 penasaran saya tentang lakon yang satu ini . 
dipintu masuk ada sambutan hangat dari dua crew LR  dan saya beruntung siang itu bisa bertemu langsung dengan pasangan ownernya serta berbincang panjang lebar
 seputar " riwayat " LR .
" kami dulu di Palembang memulai usaha dari sangat
 sederhana yaitu di tenda sehingga setiap kali jam tutup ,
 kami harus mengusung sisa sisa makanan maupun
 peralatannya kerumah . 
satu kali kami sudah akan menutup tenda ,
 mendadak ada dua tamu datang .
 saya diingatkan oleh salah satu staf saya bahwa
 tidak seharusnya saya menolak rizki . 
dan warung kami buka kembali " , ujar mbak Yupi
 yang ramah ini .
 kesulitan demi kesulitan akhirnya
 berbuah manis dimana " Warung Rakyat " 
mbak Yupi menjadi Salah Satu jujugan favorit
para cangkrukers di Palembang !
 
 
 
lain lagi kisah suaminya , Hans , yang konon sangat 
gandrung dengan lingkungan alami seperti 
halnya Hutan Kota Malabar yang ada diseberang
 " Lakon Rakyat " ini 
( ada kisah lucu saat saya pertama kali menyapa 
" pak " Hans yang saya pikir adalah berkebangsaan 
Jerman dan saya sapa dalam bahasa Jerman
 yang ternyata adalah Belanda ,
 maka akhirnya kami lebih banyak ingris ingrisan saja
 sebab bahasa Indonesia nya belum berbunyi , 
maaf ya pak Hans .. ) .
 sama ramahnya dengan mbak Yupi , kami sempat
 mengobrolkan soal Wiener Schnitzel yang saya
 kenal berbelas tahun saat di Vienna ,
 tetapi di " Lakon Rakyat " menurut pak Hans yang ada
 Chicken Schnitzel dan tidaklah segede aslinya 
( kebetulan saya tidak memesan Chicken Schnitzel nya ) . 
dengan seijin pasangan harmonis ini, 
saya jeprat jepret agak banyak karena saya melihat
 perubahan interior yang cukup mencolok dibanding
 saat masih The Library Cafe dulu . 
" sama dengan saat di Palembang , kami disini juga
 sangat menyukai Indomie sebagai salah satu menu
 andalan kami dan kami tidak memodifikasinya , 
jadi sesuai dengan resep aslinya ! " , 
tambahnya .
 
 
 
maka jika di cafe cafe umumnya mendekor ruangannya
 dengan bermacam gambar , lukisan , tulisan atau 
barang barang yang unik , di " Lakon Rakyat " ini
 kita bisa temukan sudut super unik yang menyajikan 
koleksi dari ragam rasa Indomie ! 
obrolan lain yang menarik dengan mbak Yupi yang
 pernah bekerja lama di Dubai ini adalah 
cara pandangnya terhadap 
usaha kulinernya dan para karyawannya .

 
 
" saya mengetrapkan keterbukaan dan kekeluargaan disini . 
saya berikan kebebasan penuh pada mereka untuk 
mengekspresikan ideidenya yang jika memang positif
 dan bermanfaat bagi perkembangan Lakon Rakyat . 
juga setiap karyawan harus mendapat manfaat
 selama bekerja disini dengan cara kesediaan
 untuk belajar apapun yang mereka sukai .
 bahkan mulai belajar cuci piring hingga 
menjadi Barista  bahkan Chef ! saya ingin satu saat mereka akan
 juga mampu mandiri sebagai usahawan usahawan muda ! "
( oo .. mungkin ini ya salah satu makna yang tersirat 
dari Kalimat Penyambut Tamu di jalan masuk ruang sebelah dalam  yang saya sebutkan diatas ? )
 
 
selanjutnya , mbak Yupi meneruskan :
 " saya juga tidak terlampau ketat mengawasi karyawan 
karena saya percaya pada seleksi alam yaitu
 yang tidak jujur pada akhirnya akan tersingkir " .
 obrolan kami memang terhenti sejenak ketika
 pesanan mamin datang dimeja . 
ada Nasi Goreng Kampung , ada Nasi Ayam Asam Manis ,
 ada Kopi Susu Lakon Rakyat , ada 
( maaf kalau salah karena saya lupa ) Susu Jahe ( ? ) 
yang ditutup dengan Teh Panas . 
 
 
 
manurut saya , untuk LHAR 
( Layanan , Harga , Atmosfer dan Rasa ) 
dari skala 1 - 10 , saya berikan 6,5  dan saya sangat
 yakin dengan perjalanan waktu Lakon Rakyat akan
 dengan mudah mendapat 4-5 bintang di
 ulasan Google ! 
oya .. saya juga ingin sisipkan 
secara khusus untuk Chef LR yang kemarin 
sedemikian ramah dan terbuka untuk saran dan kritikan 
dan saya menandainya sebagai sebuah 
plus plus bagi LR !
 
 
 
 
akhirnya , saya tinggalkan Lakon Rakyat dengan
 kesan positif terutama gaya leadership mbak Yupi 
yang sangat menekankan pada aspek 
Sense of Belonging dibanding profit orientednya dimana
 Lakon Rakyat lebih merupakan sebuah Keluarga Besar 
dengan segala dinamikanya menuju sebuah
 Impian Besar Keluarga
 secara kompak dan penuh semangat !
semoga !
 ( Writing & Photos : Titiek Hariati , 12 .03.22 ) 
keterangan foto : 
01 . dapur  
02 . jl. Baluran no2 Malang
03 . nasi ayam asam manis
*********
04 . Hans & Yupi
05 . " Sugeng Rawuh ... " , warm greetings !
*********
06 . salah satu sudut Lakon Rakyat
07 . cendela yang bicara ..
********
08 . sudut lain ( 01 )
09 . sudut lain ( 02 )
********
10 . koleksi Indomie
11 . cantik ..
********
12 . tuliskan hatimu ..
*********
13 . " tanamkan Sense of Belonging ! " ( Yupi )
*********
14 . Nasi Goreng Kampung
15 . Kopi Susu Lakon Rakyat 
*********
16 . Susu Jahe
17 .Teh Panas
18 . kisah panjang Dubai , Belanda , Vienna 
bertemu di Lakon Rakyat ...
*********


Tidak ada komentar: