Senin, 21 Maret 2022


 
 
 
 
.. " Omah Dheso , Tapi Sayang
Bikin Cumpleng ! "..
rasanya , saat ini apa apa yang berbau 
Ndeso , Kampungan , Norak , Jadul , Antik , Asli ,
 Tradisionil , Kuno , Aneh , dan sebangsanya justru
 menjadi daya jual yang menarik !
 sebut saja nama nama kedai , warung atau cafe 
misalnya : Sontoloyo , Mbelgedhes , Nank Koffe ,
 Kopi Tuwo , Lakon Rakyat , mBok Dower ,
 Sowan Si Mbok , dll yang mengusung nama nama 
jenis yang saya sebutkan diatas . 
 
 
 
11 km dari kota Malang , tepatnya di Jalan Raya Jedong ,
 Perum. BMI , Jedong , Kec. Wagir , Malang ,
 kita temukan satu lagi tempat bersantai berjuluk 
" Omah Ndeso " !
 jalanan cukup  lancar kesana dan dari rumah saya 
hanya butuh sekitar 30 menit saja . ini merupakan 
Tujuan Wisata Baru bagi Malang Raya , 
karena disitu bukan hanya tempat makan , juga ada 
kolam renang dan wahana anak anak . 
 
 
 
dengan luas lahan yang lumayan , agaknya 
Omah Ndeso ini menjadi alternatif bagi 
masyarakat sekitarnya
 yang biasanya harus jauh jauh ke Batu dan sekitarnya ,
 saat ini ada pilihan yang lebih dekat . 
tiket masuk 10 ribu dikenakan hanya untuk mereka
 yang akan masuk kolam renang . selebihnya 
tidak ada tiket masuk . dengan pengaturan tempat
 makan yang sedemikian rupa , OD ini memberikan
pilihan yang menunjang privasi apalagi 
disaat pandemi , yakni ruang ruang makan untuk
 berdua , ber 4 atau bahkan 20 -30 orang yang 
terpisah pisah sehingga kerumunan dapat
 dipecah dan dicegah . 
 
 
 \
dikepung pemandangan yang lumayan jika kita
 naik kelantai atas , plus udara sejuk , maka OD bisa
 menjadi salah satu tempat santai favorit keluarga . 
dengan harga mamin yang relatif sangat terjangkau , 
OD memang menawarkan menu menu lokal seperti
 Bakmi Goreng , Nas Gor , Urap Urap , 
Lalapan Ayam , Gurami Asam Manis , Patin Goreng dll 
meskipun juga ada yang sedikit " bule " misal
 Spaghetti , juga kopi kopian bule seperti Cappucino .
 saya naik ke lantai atas nya yang siang itu sepi
 dan saya leluasa jeprat jepret sekeliling saya dari atas . 
dimeja saya akhirnya pesanan saya datang yaitu :
Nasi Ayam Kampung , Sambel Pete , Cah Kangkung
 dan Es Teh Susu . 
 
 
 
tetapi sayang semua layanan , atmosfer dan rasa menu
 yang lumayan enak ini terusik oleh suara musik yang
 berdentum keras dengan alunan dangdut ! 
 saya turun kelantai bawah dan menanyakan pada
 manajernya apakah boleh suara musiknya 
sedikit dikurangi ? 
 ternyata malah dimatikan dan untuk sekitar 10 menit 
saya bisa betul betul menikmati suara alam
 mulai suara burung , angin dan teriakan anak anak kecil 
dikolam renang sebelah ! menyenangkan .
 tetapi selepas saya selesai makan , 
tiba tiba musik diputar lagi sekeras tadi dan
 sayapun bergegas pulang daripada saya harus
 ke dokter THT hehehe ... 
mungkin ini adalah salah satu kekurangan yang
 sangat sering saya temukan di tempat tempat wisata
 yang jauh dari kota Malang dan dekat dengan alam , 
yaitu : 
Musik Keras hingga pendengarnya " Cumpleng " ! 
 
 
 
ketika saya berkunjung ke Air Terjun atau
 Persawahan , Laut atau Hutan Pinus atau Gunung , 
bukankah alam sudah menyediakan Musik Alam nya
 yang luar biasa indah ? 
ada gemericik suara air sungai , ada suara 
gerojogan air terjun , ada desir angin dipersawahan ,
 ada suara burung burung di hutan , 
ada suara gelegar ombak dilaut , yang semuanya 
menjadi hancur berantakan diganti dengan suara 
musik dangdut yang memekakkan telinga ! 
saya tidak anti dangdut , 
saya terbuka untuk semua genre musik , 
tetapi tidak berarti harus sampai telinga ber 
darah darah mendengarnya ! 
saya tinggalkan Omah Ndeso dengan sejumput 
kekecewaan yang berujung harapan bahwa kelak 
akan ada pengelola OD yang menyadari 
betapa indahnya suara alam dibanding suara 
musik manusia yang jrang jreng jrong 
memekkankan telinga kecuali jika kita memang 
sedang ditengah tontonan musik di alun alun 
atau stadion ! 
 
 
 
apakah Omah Ndeso memang pas namanya karena
 suara musiknya yang ndeso alias keras ? 
saya tidak meyakini itu , saya percaya ini hanyalah
 masalah yang terletak pada :
Kesadaran Pada Cara Menikmati Alam ...!
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 
baru sempat diposting pada 21  Maret 2022 )
keterangan foto : 
01 . kolam renang dilihat dari lantai atas resto
02 . sambel pete , ayam kampung dan cah kangkung
03 . ruang makan yang aman saat pandemi 
********
04 . lantai atas resto yang luas
05 . view dari lantai dua resto
********
06 . gerbang masuk
07 . lahan parkir yang lumayan luas
********
08 . antik ( 01 )
09 . antik ( 02 )
********
10 . makan dilantai atas yang nyaman , 
sayangnya sangat terganggu suara musik
 yang bikin " cumpleng " ! 
11 . menu saya
********
12 . saya diatas kolam renang
13 . panorama dikejauhan ..
********
14 . atmosfer ( 01 )
15 . atmosfer ( 02 )
******** 

Tidak ada komentar: