Sabtu, 19 Maret 2022







.. " Kelapa Gading , Umpel Umpelan ? " .. 
menterjemahkan " umpel umpelan " sebetulnya mudah ,
 tetapi kadang bagi saya bahasa Jawa lebih sreg dan pas
 sebab kalau saya tulis " berkerumun " 
sepertinya kurang mantap  . 
itulah yang terjadi ketika dua kali saya menjajal
 atmosfer cafe gres di 
Kelapa Gading Coffee , Mocktail & Eatery /  KGCME 
di Jl. Tirto Mulyo 80 , Klandungan , Landungsari ,
 Kec. nDau , Malang . 



kali yang pertama yaitu bertepatan dengan 
Grand Openingnya akhir pebruari 2022 yang lalu ,
 yang karena " woro woro " gencarnya di HP yang
 saya juga heran kok tau taunya nomor WA saya ? 
maka sayapun kepincut untuk tahu siapa dan apa serta
 bagaimana KGCME ini . ternyata saya datang 
diwaktu yang salah sebab dari halaman parkirnya saja
 saya sadar bahwa ini adalah waktu yang
 tidak tepat untuk kesitu . 




puluhan ucapan selamat berjajar disepanjang 
halamannya yang menandai pembukaan KGCME 
pada hari itu . lebih parah lagi ketika saya
 melihat barisan mengular kearah tempat pemesanan
 maminnya atau kasir yang saat itu panjangnya
 kira kira mencapai 15 meteran ! 
pandemi saat itu belum menjadi endemi dan barisan
 panjang seperti itu tidak mustahil mengundang
 kluster baru , maka saya putuskan untuk batal pesan
 mamin dan saya hanya jeprat jepret disekelilingnya . 
rasa penasaran saya untuk menjajal menunya , 
saya lunasi 10 hari kemudian yakni pada tanggal 
09 Maret yl bersama seorang teman di WIC .
saya berharap tidak ada lagi umpel umpelan karena
 Grand Opening sudah lewat . 




untuk parkir tidak saya temukan masalah karena
 bukan weekend . tetapi ups ... ! dugaan meleset ! 
ternyata masih saja ada antrian panjang menuju
 pemesanan mamin . saya kesal bercampur ingin tahu ,
apa sebetulnya permasalahan antrian panjang 
yang terulang ulang ini ? 
maka setelah sedikit melakukan " investigasi " ala 
Miss Marple dalam serial Agatha Christie , 
ini adalah penyebab antrean panjang yang
 seharusnya bisa dihindari 
meskipun antrean panjang itu bisa saja menjadi sebuah 
strategi marketing agar terlihat bejubel laris manis ?


dibawah  ini adalah beberapa saran saya yang bisa saja
 dipakai atau dicoret :
01 )  disediakannya barcode yang bisa discan kastamer
 untuk melakukan pemesanan menu dipintu masuk , 
ternyata tidak semua kastamer dapat memanfaatkannya
 karena ada yang HP nya tidak menyediakan 
aplikasinya dan juga bagi para manula 
itu adalah menyulitkan .
02 )  menu card saat itu hanya disediakan SELEMBAR
 di depan kasir , sehingga yang tidak memesan lewat
barcode harus menunggu cukup lama hingga 
gilirannya  tiba didepan kasir . 
saat tiba didepan kasir itulah kastamer masih harus 
menentukan pilihan menunya yang memakan waktu dan 
lumayan dan menjengkelkan bagi yang mengantri 
dibelakangnya dan sudah  berdiri sejak lama 

 
terlebih bagi yang manula yang jika tidak ada anggota keluarganya yang lebih muda dan bisa membantunya antri , bagaimana jika tiba tiba pingsan kelelahan berdiri ?
mengapa selama kastamer mengantri , 
tidak dibagikan daftar menu lainnya atau 
minimal fotocopy annya agar mempercepat 
dan bila perlu penerima pesanan disediakan lebih 
dari satu karyawan ?
03 . memilih mode mengantri seperti ini dan 
tidak mempersilahkan kastamer untuk langsung
 mencari tempat duduk kemudian diberikan daftar menu , 
memang praktis disegi pembayarannya . 
tetapi bukankah pemesanan sekaligus pembayarannyapun 
dapat dilakukan di masing masing meja secara
 computerized oleh petugas penerima pesanan yang 
dapat dikontrol oleh kasir pusat ?
 atau pembayaran dilakukan saat kastamer akan 
pulang dengan melewati kasir dan pintu pintu
 keluar yang  terkontrol ?



rasanya cara antrian seperti no 02 ) diatas adalah
 sama sekali tidak praktis dan melelahkan .
dan mengapa tidak memberdayakan para karyawan KGME
yang saya lihat lebih banyak berdiam diri ,
untuk melayani pengunjung dengan lebih
 cepat , baik dan praktis ? 
KGME sendiri menawarkan 
Makanan Makanan dan Camilan Camilan Indonesia 
juga beberapa macam Nasi Bakar . 
camilan bule juga ada seperti Burger dan menu menu
 English Breakfast . dideretan per kopian ada 
beragam pilihan standar , juga bermacam teh dan es .
 akhirnya , dimeja kami siang itu ada dua macam
 Nasi Goreng dan dua macam minuman es . 
lelah mengantri kami memilih tempat duduk yang
 tidak jauh dari kasir karena disebelah bawah
saat itu  terlihat cukup terik . 



dari skala 1 - 10 , untuk KGME saya menilai LHAR nya 
( Layanan , Harga , Atmosfer dan Rasa ) diangka  6 .
dan kalau saja KGME memiliki keterbukaan
 terhadap kritik dan saran , tidak mustahil KGME
 akan bisa menjadi salah satu spot favorit di 
Malang Raya kedepannya !
 

 
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 
  diposting pada 20 .03.22 . 
11 hari setelah kunjungan yang kedua )
keterangan foto :
01 . atmosfer ( 01 )
02 . atmosfer ( 02 )
03 . atmosfer ( 03 )
********
04 . sebagian kecil ucapan ucapan selamat 
05 . bisa pesan lewat barcode tetapi tetap antri ( ? )
********
06 . mengawasi , tetapi tidak dapat membantu 
mempercepat pemesanan
07 . yang muda muda berdiri lama tidak masalah ,
yang lansia bagaimana ?
08 . apapun pilihannya , tetap harus berdiri lama ..
********
09 .yang terdepan dalam antrian tetap butuh waktu 
untuk milih milih , karena 
daftar menu hanya selembar ...
10 . para barista
11 . atmosfer ( 04 )
*********
12 . atmosfer ( 05 )
********
13 . salah satu ikon KGME
********
14 . atmosfer ( 06 )
15 . atmosfer ( 07 )
********
16 . NasgorJawa
17 . Nasgor Hongkong 
*******
18 . saya dan teman
19 . saya sendiri
*******
 











Tidak ada komentar: