menterjemahkan " umpel umpelan " sebetulnya mudah ,
tetapi kadang bagi saya bahasa Jawa lebih sreg dan pas
sebab kalau saya tulis " berkerumun "
sepertinya kurang mantap .
itulah yang terjadi ketika dua kali saya menjajal
atmosfer cafe gres di
Kelapa Gading Coffee , Mocktail & Eatery / KGCME
di Jl. Tirto Mulyo 80 , Klandungan , Landungsari ,
Kec. nDau , Malang .
kali yang pertama yaitu bertepatan dengan
Grand Openingnya akhir pebruari 2022 yang lalu ,
yang karena " woro woro " gencarnya di HP yang
saya juga heran kok tau taunya nomor WA saya ?
maka sayapun kepincut untuk tahu siapa dan apa serta
bagaimana KGCME ini . ternyata saya datang
diwaktu yang salah sebab dari halaman parkirnya saja
saya sadar bahwa ini adalah waktu yang
tidak tepat untuk kesitu .
halamannya yang menandai pembukaan KGCME
pada hari itu . lebih parah lagi ketika saya
melihat barisan mengular kearah tempat pemesanan
maminnya atau kasir yang saat itu panjangnya
kira kira mencapai 15 meteran !
pandemi saat itu belum menjadi endemi dan barisan
panjang seperti itu tidak mustahil mengundang
kluster baru , maka saya putuskan untuk batal pesan
mamin dan saya hanya jeprat jepret disekelilingnya .
rasa penasaran saya untuk menjajal menunya ,
saya lunasi 10 hari kemudian yakni pada tanggal
09 Maret yl bersama seorang teman di WIC .
saya berharap tidak ada lagi umpel umpelan karena
Grand Opening sudah lewat .
untuk parkir tidak saya temukan masalah karena
bukan weekend . tetapi ups ... ! dugaan meleset !
ternyata masih saja ada antrian panjang menuju
pemesanan mamin . saya kesal bercampur ingin tahu ,
apa sebetulnya permasalahan antrian panjang
yang terulang ulang ini ?
maka setelah sedikit melakukan " investigasi " ala
Miss Marple dalam serial Agatha Christie ,
ini adalah penyebab antrean panjang yang
seharusnya bisa dihindari
meskipun antrean panjang itu bisa saja menjadi sebuah
strategi marketing agar terlihat bejubel laris manis ?
dibawah ini adalah beberapa saran saya yang bisa saja
dipakai atau dicoret :
01 ) disediakannya barcode yang bisa discan kastamer
untuk melakukan pemesanan menu dipintu masuk ,
ternyata tidak semua kastamer dapat memanfaatkannya
karena ada yang HP nya tidak menyediakan
aplikasinya dan juga bagi para manula
itu adalah menyulitkan .
02 ) menu card saat itu hanya disediakan SELEMBAR
di depan kasir , sehingga yang tidak memesan lewat
barcode harus menunggu cukup lama hingga
gilirannya tiba didepan kasir .
saat tiba didepan kasir itulah kastamer masih harus
menentukan pilihan menunya yang memakan waktu dan
lumayan dan menjengkelkan bagi yang mengantri
dibelakangnya dan sudah berdiri sejak lama
terlebih bagi yang manula yang jika tidak ada anggota keluarganya yang lebih muda dan bisa membantunya antri , bagaimana jika tiba tiba pingsan kelelahan berdiri ?
mengapa selama kastamer mengantri ,
tidak dibagikan daftar menu lainnya atau
minimal fotocopy annya agar mempercepat
dan bila perlu penerima pesanan disediakan lebih
dari satu karyawan ?
03 . memilih mode mengantri seperti ini dan
tidak mempersilahkan kastamer untuk langsung
mencari tempat duduk kemudian diberikan daftar menu ,
memang praktis disegi pembayarannya .
tetapi bukankah pemesanan sekaligus pembayarannyapun
dapat dilakukan di masing masing meja secara
computerized oleh petugas penerima pesanan yang
dapat dikontrol oleh kasir pusat ?
atau pembayaran dilakukan saat kastamer akan
pulang dengan melewati kasir dan pintu pintu
keluar yang terkontrol ?
rasanya cara antrian seperti no 02 ) diatas adalah
sama sekali tidak praktis dan melelahkan .
dan mengapa tidak memberdayakan para karyawan KGME
yang saya lihat lebih banyak berdiam diri ,
untuk melayani pengunjung dengan lebih
cepat , baik dan praktis ?
KGME sendiri menawarkan
Makanan Makanan dan Camilan Camilan Indonesia
juga beberapa macam Nasi Bakar .
camilan bule juga ada seperti Burger dan menu menu
English Breakfast . dideretan per kopian ada
beragam pilihan standar , juga bermacam teh dan es .
akhirnya , dimeja kami siang itu ada dua macam
Nasi Goreng dan dua macam minuman es .
lelah mengantri kami memilih tempat duduk yang
tidak jauh dari kasir karena disebelah bawah
saat itu terlihat cukup terik .
( Layanan , Harga , Atmosfer dan Rasa ) diangka 6 .
dan kalau saja KGME memiliki keterbukaan
terhadap kritik dan saran , tidak mustahil KGME
akan bisa menjadi salah satu spot favorit di
Malang Raya kedepannya !
( Writing & Photos : Titiek Hariati ,
diposting pada 20 .03.22 .
11 hari setelah kunjungan yang kedua )
keterangan foto :
01 . atmosfer ( 01 )
02 . atmosfer ( 02 )
03 . atmosfer ( 03 )
********
04 . sebagian kecil ucapan ucapan selamat
05 . bisa pesan lewat barcode tetapi tetap antri ( ? )
********
06 . mengawasi , tetapi tidak dapat membantu
mempercepat pemesanan
07 . yang muda muda berdiri lama tidak masalah ,
yang lansia bagaimana ?
08 . apapun pilihannya , tetap harus berdiri lama ..
********
09 .yang terdepan dalam antrian tetap butuh waktu
untuk milih milih , karena
daftar menu hanya selembar ...
10 . para barista
11 . atmosfer ( 04 )
*********
12 . atmosfer ( 05 )
********
13 . salah satu ikon KGME
********
14 . atmosfer ( 06 )
15 . atmosfer ( 07 )
********
16 . NasgorJawa
17 . Nasgor Hongkong
*******
18 . saya dan teman
19 . saya sendiri
*******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar