Senin, 13 Desember 2021

 
 
 ( 08 of 10 ) 
.. " mBolang 2300km Malang - Banten PP " ..
-- " Bertemu Mawar Asuhan Rembulan " --
ada beberapa catatan penting dalam perjalanan saya
 kali ini yang barangkali harus saya letakkan
 secara khusus dalam chapter terdepan . 
salah satunya adalah pertemuan dengan
 keluarga Mang Acil Bimbo di Komplek Doden Unpad ,
 Cigadung pada Nopember yl .
 kekaguman saya pada vocal Mang Acil sebenarnya 
dimulai saat rekaman pertama Bimbo keluar 
dan saat saya masih kuliah di Yogya 
sempat menyaksikan live mereka di kampus saya , 
Bulaksumur , Yogyakarta sekian dekade silam ... !
 bukan saja vocalnya yang utuh menggulung rasa ,
 juga sebagai pemilik nama besar ternyata
 Acil masih tetap seperti dulu ,  humble dan hangat . 
( tiba2 saya teringat seorang teman sekota yang 
merasa punya nama besar tapi alamakk ..
 arogannya , seolah dunia sudah berada dikakinya
 hihihi .. membuat saya alergi .. )
 
 sore terakhir saya di Bandung yl ,
 saya kosongkan segala agenda karena pada 
Januari 2020 rencana itu meleset dan kali ini
 tidak boleh terjadi lagi . 
obrolan diterasnya berlanjut karena Mang Acil 
justru meminta dijepret didepan gerobag saya
 sebagai kenangan bahwa 
" dua bobotoh yang saling bermusuhan pada
 sore itu saling bertukar pipa perdamaian "
 hehehe ... kami tertawa bersama ..
selanjutnya , Mang Acil berkisah tentang problema
musisi diera digital dimana 
" rekaman rekaman liar / gelap " kerap mendahului
 pemasaran dan tidak ada kontrol lagi
sehingga sangat merugikan musisi ..
 juga Bimbo sedang dalam persiapan acara
 " 50 Tahun Bimbo " . sungguh sebuah 
pencapaian yang luar biasa dimana umumnya 
kesuksesan sebuah kelompok musik harus
 dibayar dengan keretakan karena perbedaan 
kepentingan , tetapi Bimbo mampu melalui 
segala perbedaan dengan 
kedewasaan !
obrolan hangat harus berakhir ketika saya 
berpamitan dengan sebuah janji jika Bimbo berada
 di Malang maka sudah dipastikan saya 
akan menjadi guidenya !
 rambut putih Mang Acil  yang masih tetap dibiarkan
 melewati bahu menambah kharismatik bahwa 
usia adalah penanda sebuah perjalanan hidup 
yang penuh makna .. 
lamat seolah saya mendengar vocalnya yang khas :
" bertahun lamunan menjumpaimu ,
 tersangkut disela purnama .. 
daun yang gugur telah lama kering , 
namun nostalgia bersamamu tak pernah gersang ... "
  terucap terima kasih tak terhingga pada
 mbak Erna dan mas Vian , 
saya tunggu janjinya ke Malang  yaa .. !
( Titiek Hariati , Nopember 2021 )


Tidak ada komentar: