.. " Sambat Luwe ?
Segeralah Ke Mayjend Sungkono 9 Malang ! " ..
Sambat Luwe dalam bahasa Jawa artinya
" mengeluh perut merasa lapar " .
naa .. saat Sambat Luwe dijadikan sebuah
nama warung , sudah tentu pengunjungnya
diharapkan dalam keadaan
" lapar dan siap makan " hehehe ...
sebetulnya nama itu sudah saya baca di internet
sebelum menulis ini , tetapi belum sempat
kesana hingga akhirnya bertemu
seorang teman yang mengabarkan bahwa
akan ada reuni kecil Oktober nanti yang
rencananya akan digelar disana .
maka sayapun sengaja meluangkan waktu
kesana sekaligus untuk mencari bahan blog ini .
terletak tidak langsung dipinggir jalan
Raya Mayjend Sungkono , dan masih harus
belok & masuk kekanan sepanjang 200an meter .
sempat ragu ketika melalui jalan yang masih
makadam alias " pating gronjal " bahasa jermannya ,
dan sampai disebuah belokan kekiri
barulah terlihat tulisan " Sambat Luwe " .
gaya bangunan yang " dijadulkan " plus konsep
menu menu yang juga tradisionil
adalah menjadi ciri khasnya .
ini bukan gaya yang pertama karena di
Malang Raya saat ini telah ada puluhan gaya
resto seperti ini dan hanya berbeda lokasi
antara yang " menjual " alam sebagai
kelebihannya atau menu menu unik sebagai
signaturenya .
sebut saja Sontoloyo , Pemain Lama , Hamur Joyo ,
Warung Tani, nDalem Ratu dll yang seabreg
di Malang Raya . maka di Sambat Luwe inipun
tak jauh beda , mungkin kreasi nama nama
menunya saja yang terlihat beda meskipun
ketika disuguhkan kita temukan bahwa
" ya itu itu juga " macam dan rasanya .
di Sambat Luwe ini sebut saja beberapa menu
andalannya seperti misal :
Nasi Ayam Pok Pok Saus Asam Manis ,
Nasi Ayam Pok Pok Black Pepper ,
Nasi Lodeh Komplit , dll .
dalam daftar minumannya juga tertampil
beberapa jenis minuman tradisionil seperti
Es Kunir Asem , Es Sirup Cincau ,
Es Beras Kencur dll ..
pesanan dimeja saya datang , dua macam
menu olahan ayam plus cah kangkung dan
es teler serta es degan .
memilih tempat duduk yang menghadap
persawahan , membuat hati terikut ayem ..
tetapi ups ! tiba tiba cuaca mendung
berubah menjadi gerimis dan akhirnya
hujanpun turun ..
naaa ... ketahuan bahwa atap diatas tempat
duduk saya mulai rewel , terbukti sebentar
saja saya harus berpindah tempat duduk
selain tampias yang dibawa angin ..
terlihat beberapa pengunjung mengalami
nasib yang sama . ini mungkin problem utama
warung yang bergaya alami seperti SL ini
karena alam tidak mengenal kompromi
giliran hujan dan angin menjadi
salah satu " signature " nya hehehe ..
problem lain adalah menuju gerobag diparkiran
dimana payung tak membantu banyak
tetapi upaya pramusaji untuk memayungi saya ,
patut diapresiasi .
maka untuk LHAR
( Layanan , Harga , Atmosfer dan Rasa ) dari
skala 1-10 saya memberi angka 6 .
kejutan memang nyaris tidak saya temukan
karena kompetitor Sambat Luwe di Malang Raya
hingga Nongkojajar ,
cukup ketat bahkan beberapa diantaranya
" beyond the imagination " !
tetapi buat yang penasaran ,
silahkan saja menjajal SL ini dengan pesan :
pilihlah tempat duduk yang aman disaat
mendung sebelum datang tampias maupun
kebocoran atap hehehe ...yukkk ..
( Writing & Photos : Titiek Hariati ,
baru terposting pada 12.09.22 )
keterangan foto :
01 . jalan setapak
02 . area mushola
03 . gebyog ?
04 . wc yang " manis "
****
05 . arah ke Sambat Luwe
06 . petunjuk arah
****
07 . menikmati atmosfer
08 . sebagian daftar menu
****
09 . ayam bakar
10 . ayam pok pok
11 . menu meja saya
*****
12 . es degan
13 . es teller
****
14 . manggang ikan
15 . tumis kangkung
16 . monggo dipun sekecak aken ..
17 . no 9
18 . sudut lain
****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar