Minggu, 25 September 2022


 


.. " Hakim Agung 
( Yang Sama Sekali ) Tidak Agung " ..

tertangkap tangannya Hakim Agung Sudrajad Dimyati
 berikut beberapa lainnya oleh KPK dan juga
 uang tunai yang berada dikantornya ,
 sudah tentu sangat menyakitkan publik ! 
menyakitkan karena Mahkamah Agung itu laksana 
Hakimnya Hakim Yang Tertinggi . 
sehingga kalau yang tertinggi tertangkap tangan , 
kira kira siapa nanti yang akan mengadili mereka ? 
tentu saja teman saya yang religius berkomentar 
" oo .. sudah pasti mereka tidak akan lepas dari 
Pengadilan Tertinggi di akherat kelak .. " yang ini 
tidak saya bantah . 
tetapi maksud saya , selama mereka masih didunia ini lho , 
saya sungguh Tidak Rela kalau mereka ini kemudian
 diadili " basa basi " kemudian seperti 
koruptor koruptor yang sudah sudah itu akhirnya hanya
 dihukum basa basi lalu ada serentetan remisi 
yang membuat mereka hanya 
" sementara dipenjara basa basi pula " kemudian 
bebas sambil senyum senyum karena masih bisa
 menikmati sisa korupsinya !
 
 
 maka jika bpk Mahmud MD menyebut Hukuman Mati
 adalah yang paling layak bagi para koruptor ,
 saya berteriak didepan layar kaca 
" setujuuuu .... !! " .
 aduhhhh .... betapa nyamannya Indonesia ini bagi 
para koruptor , karena kalau MA nya saja 
gampang disuap , rasanya kejahatan korupsi adalah 
pilihan termudah karena adanya 
" pengadilan dan penjara basa basi " menjadi jaminannya .
 ambil contoh gampang yaitu :
 mantan jaksa Pinangki yang divonnis 10 tahun,
 eeee ... ternyata ditotal yang dijalaninya dipenjara
 cuma setahun lebih tersebab deretan remisi yang 
entah siapa yang disuapnya dan siapa yang
 menerimanya sehingga saat ini ybs sudah santai santai 
kembali karena bebas bersyarat itu baginya adalah
 " sama sekali tidak masalah " ! 
sedih , prihatin, miris dan entah apalagi yang 
harus diungkapkan dengan kejadian 
" rombongan koruptor " yang saat ini sudah kembali 
bebas setelah hanya mampir dipenjara basa basi
 untuk mengelabui publik ! 
betul betul Indonesia ini memang patut masuk 
dideretan negara terkorup dunia entah diposisi 
yg keberapa tetapi kita harus akui bahwa 
" prestasi " ini sangat memalukan ! 
pertanyaannya : 
" kemana lagi rakyat bisa mengadukan ketidakadilan
 yang menimpanya jika yang Agung saja sudah
 melakukan perbuatan yang Sama Sekali Tidak Agung
 bahkan menodai kehormatan lembaga 
yang Agung ini ? " . 
 
 
sebuah perombakan yang radikal hingga keakarnya 
barangkali telah saatnya dibuat agar 
Yang Agung pun masih Bisa dan Mau Diawasi oleh
 sebuah sistim yang sedemikian rupa agar rakyat 
masih dapat memberikan kepercayaannya 
kepada lembaga yang terhormat ini ! 
saya awam masalah masalah hukum , tetapi 
menurut saya yang awam ini , jika sebuah aturan 
atau sistim itu kebal terhadap pengawasan , 
rasanya itu sama saja dengan membuka peluang 
bagi terjadinya pelanggaran maupun kejahatan ! 
setelah kasus yang terjadi di lembaga kepolisian kita
yang saat ini bahkan belum rampung2 dan masih
 menyisakan banyak spekulasi , 
kini sudah ditambah lagi dengan kasus MA yang
 mengejutkan ini . disaat yang sama juga ada
 kasus korupsi gubernur Papua . 
setiap pagi saat saya menghidupkan TV Berita , 
saya berharap ada berita lain selain dari 
kasus kasus korupsi , penipuan , pembunuhan dll 
yang ternyata masih saja sia sia !
pelakupelakunya bukanlah mereka yang mencuri 
sekaleng susu supermarket seharga 90K karena 
tak mampu beli 
untuk balitanya tetapi pelakunya adalah 
mereka mereka  yang dikaruniai anugerah dengan 
jabatan publik yang terhormat  dan puluhan miliar yang diterimanya sebagai suapan adalah untuk 
memperkaya dirinya yang sebetulnya sudah kaya !  . 
 
 
keinginan manusia agaknya tak  berbatas meskipun
 penghasilannya sudah melangit , tetapi ketika keinginan itu berubah menjadi keserakahan maka yang membatasi
 hanyalah takdirNYA yaitu  rompi berwarna oranye ! 
hingga batas  manakah keinginan manusia 
akan berhenti ? 
dan sampai langit lapis keberapakah kepuasan
 manusia akan  berujung ? 
sebuah jabatan publik yang terhormat adalah anugerah
 yang ditaburi rasa syukur karena prosesnya juga
 tidak mudah . tetapi ketika rasa syukur lenyap berganti keserakahan , maka deretan pemakai rompi oranye 
adalah sebuah panggung baru yang penuh kehinaan dan menjungkirkan kehormatan !
  wahai , inikah yang mereka pernah pikirkan atau
impikan dibalik miliaran rupiah yang membeli 
kehormatan dengan rompi oranye itu ? 
silahkan tanyakan saja pada Sudrajad Dimyati DKK ...
( Titiek Hariati , 25.09.22 )
gambar dari google :
01 . saat masih " agung " 
02 . saat sudah " tidak lagi agung " 
****
03 . saat tiba di kpk pertama kali
****
04 . tinggal kenangan dikursi terhormat
****
05 . yang ikut terjerat
****

Tidak ada komentar: