.. " Kemana Si Putu & Kawan Kawannya ? " ..
seorang anak yang belum mencapai usia 6 tahun ,
sudah sangat lancar bicara tentang Thai Tea, Matcha ,
Almond Croissant , Choco Danish , Carbonara ,
Odeng , Bulgogi Rice dll .
bisa dipastikan ortunya adalah cangkruk-lover !
bandingkan dengan jaman kuecil saya yang
hanya kenal pisang goreng , singkong goreng dll .
pasti ada gelombang protes
" yo mesti wae , kok di banding bandingke ,
kok di saing saingke , yo mesti kalah " hehehe ...
( maaf Farel , saya kutip dikit yaa .. )
maka ketika saya berkesempatan ngobrol berdua dengan
si bocah tadi , iseng saya bertanya
" adek juga suka kue Putu atau Sawut ? " .. hahaha ..
pertanyaan alien ini sudah tentu memunculkan
kerut wajahnya yang seolah berkata
" pertanyaan apa itu ? " .
siapa kalau sudah begini yang sedih ? tentu saja saya .
jangankan si adek yang belum berusia 6 tahun ,
bahkan mungkin saja papa mamanya juga
tidak kenal apa itu Putu dll !
kebetulan mereka suku Jawa sehingga saya pikir
pertanyaan tadi minimal dijawab
" tahu , tapi aku nggak suka " .
kalau sudah begini , kira kira siapa yang harus lebih
" bertanggung jawab " ?
padahal kalau kita mendaftar jajanan jajanan djadoel
yang sehat , sebut saja sebagian misalnya
Putu , Sawut , Gethuk , Ketan Bubuk , Onde Onde ,
Pisgor , Kucur , Lemper , Klepon , Pastel ,
Lumpia , Gatot , dll jumlahnya cukup seabreg .
jawaban umum yang sering saya dengar adalah
" kurang praktisnya cara membuat & makan waktu " .
menjawab tantangan ini , saat ini sebenarnya
sudah banyak produk produk instan yang siap
menghidangkan jajanan jadul dalam waktu singkat baik
dalam bentuk frozen maupun kering seperti
Gatot , Tahu Isi , Sekoteng dll .
beruntung bahwa saya punya penjual kue jadul favorit
yang tiap hari lewat depan rumah .
dengan bunyi " klaksonnya "
yang khas yaitu suitttttttttttt ... yang berasal
dari bunyi proses pembuatan kue putunya , bapak tua
ini dengan setia menjajakan sekeliling perumahan
yaitu Putu , Sawut , Ketan Bubuk , Klepon dll hanya
dengan harga 2000K per bungkus !
maklum selain banyaknya usia pensiunan juga
beberapa asrama asrama mahasiswa dengan
puluhan penghuninya sudah tentu
jajanan murah meriah
serta sehat ini tidak dilewatkan .
uniknya , asrama asramanya adalah mayoritas
mahasiswa luar pulau yang mungkin baru kenal
Sawut dll sejak di Malang ini .
semoga saja kelak mereka dapat membawa kenangan
dan resepnya ke daerah masing masing untuk
ikut serta melestarikan jajanan jajanan tradisionil
Indonesia ini !
dijaman yang serba instan ini termasuk kemudahan
memasak yang serba " plang plung " , memang dapur
bukan lagi dihuni ber jam jam seperti dijaman
ibu ibu kita .
disisi lain ini juga " menumpulkan " pengetahuan
tentang ragam rempah dan ragam olah .
coba tanyakan yang mana itu
Ketumbar , Kunci , Kunyit , Jahe , Laos , Kencur
pada milenial yang tak pernah ke dapur dan
memasak sendiri ?
bisa bisa sayur bayam berasa Tom Yam ,
tapi ya masih untung daripada berasa seperti
yang tidak kita kenal alias tidak jelas hehehe ..
naa , senyampang generasi saya masih " tersisa " hingga
sekitar 10-20 tahun lagi , ada baiknya kita
mengenalkan makanan maupun jajanan lokal tradisional
yang sudah menjadi " trademark " bangsa kita
agar pewaris pewaris kita masih akan memiliki
Identitas Budaya dikancah global .
sangatlah menyedihkan jika kita mampu menyiapkan
hidangan Korea , Jepang dll tetapi tidak mampu
menghidangkan hidangan lokal yang menjadi
ciri khas Indonesia !
jangan merasa kurang atau tidak bergengsi ketika
menjamu dengan hidangan lokal ,
karena membanggakan hidangan Korea misalnya ,
belum tentu orang Korea berbuat yang sama
kepada mamin Indonesia dinegaranya !
back to basic ,
meski tetap mampu berselera dan bergaul global ,
tetapi tetaplah jaga kekayaan budaya lokal ... !
yukkk ...
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 29.09.22 )
keterangan gambar :
01 .penjual kue jadul diperumahan saya
***
02 . sawut dan ketan bubuk plus klepon yang
saya beli dari sipenjual diatas
***
foto ke 03 , 04 , 05 , 06 saya ambil
dari google .
****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar