Sabtu, 24 September 2022


 
 
 .. " 100 Hari , Waktu Seperti Kilat " ..
 
kalau ditelusuri secara cermat dan tepat , 
semestinya panggilanmu ke aku adalah tante atau bulik . 
tetapi anehnya , dikalangan seabreg keponakan 
bahkan yang sebetulnya dalam posisi selevel 
" anak bahkan cucu " , lebih sering  kalian mudahkan memanggilku dengan " mbak " . lucu bukan ? 
maka tidaklah heran ketika ada kesempatan 
berkumpul dengan sanak keluarga , 
terjadi " kekacauan " dengan panggilan " mbak "
 kepadaku karena sebagian ada yang " protes "
 mengapa memanggil dengan mbak 
dan bukan " bulik , tante , budhe bahkan eyang ? " 
sesuai yang seharusnya ? haha .. 
 

 
 
bukankah itu atas kehendak mereka dan bukan atas
 permintaan saya ? maka pada hari 
Kamis 22 September yl di Jl. Ijen 6 Malang , 
berkumpullah para sanak keluarga dan kanan kiri
 saya mendengar panggilan " mbak " ini meskipun 
saya tahu itu tidak sepenuhnya tepat . 
malam itu seusai sholat Isya' kami berkumpul 
untuk memperingati 100 hari wafat " adik " kami
 Bambang Prijanggeni yang wafat di Bali . 
khusus mengenai almarhum , 
tidak terkecuali saya juga selalu dipanggilnya dengan
 " mbak " yang sebenarnya  saya 
berada selevel posisinya dengan ayahandanya ! 
tetapi saya tak pernah keberatan dengan panggilan tersebut sebagaimana juga kepada yang lain lain karena 
itu justru  terasa mengakrabkan . 
 
 
 
masa kecil dik Bambang ini tentu saja kami lebih dekat 
karena almarhum seringkali diajak bermain
 kerumah oleh eyangnya . 
selepas saya SMA makin jarang saya melihatnya 
karena saya berada di Yogya . hanya sesekali
 kabar mengenai " dik Prit " ini 
( panggilan akrab kami semua kepada almarhum ) 
saya dengar .
  dan saat saya jauh dari tanah air 
belasan tahun kami malah tidak ada kontak . 
kembali ke tanah air , 
saya mendapatinya sudah menikah dan saat itu saya
 dengar dik Prit memulai usaha dibidang meubel .
 sekali lagi perjumpaan kami hanya sesekali karena
 saya juga tersita kesibukan bekerja di Surabaya dll
 yang berbelas tahun membuat saya 
kekurangan waktu untuk berkomunikasi apalagi 
saat itu belum ada internet . 
 

 
 
perlahan saya mendengar perubahan usahanya 
kebidang kulinari dan saat itu saya melihat 
mataharinya mulai bersinar ! 
Mie Setan demikian awalnya dan kami semua dalam 
keluarga besar , ikut bersyukur bahwa usaha itu 
ternyata membawa keberuntungan luar biasa . 
adikku ,
dalam perjalanannya usahamu ternyata mengalami
sedikit masalah dengan " berpisahnya " 
Mie Setan dan Kober Mie Setan tetapi tak banyak 
mempengaruhi keberhasilanmu dan bahkan semakin mengguritanya cabang cabang ushamu !
 sekian tahun yl saya mencoba membantu manajemenmu
 yang kala itu membutuhkan penanganan di divisi SDM . 
tetapi hanya berlangsung singkat karena nampaknya 
kita berbeda dalam hal Problem Solving.
 
 
meski singkat saya sempat melihat dari dekat 
bagaimana cara kerjamu yang memang ulet , bahkan 
terkesan keras kalau tidak ingin disebut disiplin . 
kepindahanmu ke Bali untuk mengurusi usahamu yang 
disana , nampaknya menjadi perpisahan terakhir kita
 karena setelah hajat mu menikahkan putramu
 di Singhasari Resort dan kita ber foto foto 
bersama keluarga , itulah terakhir kali foto bersama kita . 
adikku , 
ketika Kamis yl kami semua berkumpul dirumahmu 
untuk mengenang dan mendoakan yang terbaik bagi 
perjalanan abadimu .tentu saja disela sela " reuni kecil " 
keluarga saat itu , 
kami saling berkisah tentang kenangan bersamamu
 sejak kecil hingga akhir hayatmu .. 
kelucuanmu , kejahilan masa kecilmu , keuletan 
kerjamu dan teladan yang telah engkau berikan 
kepada Tim Kober Mie Setan adalah warisan kenangan
 dan semangat yang tidak terlupakan .. 
 
 
beristirahatlah dengan damai dan kami semua yakin bahwa dikeabadian itulah tempat terbaikmu setelah 
 engkau pernah mengalami gangguan kesehatan yang 
cukup berat dan kerjakerasmu untuk membesarkan usahamu telah tercapai sehingga  dalam takdirNYA
mungkin inilah saatnya
 kamu memberikan tongkat estafet kepemimpinan kepada
 putra putra tercintamu .. 
setelah peringatan 100 hari mu ini , 
mungkin masih akan ada peringatan tahunan atau
 apapun nantinya , tetapi percayalah bahwa 
dihati kami semua peringatan itu  tak lah terbatas pada
 hitungan hari .. 
 
 
 
kami akan selamanya mengenangmu sebagai adik 
yang kami sama sama cintai dan kerja keras serta
 keberhasilanmu sudah pasti menjadi sesuatu yang
 inspiratif bagi keluarga besar maupun dan orang lain ! 
nah .. selamat beristirahat adikku .. 
hanya masalah waktu saja yang akan mempertemukan 
kita semua kembali 
doa kami ,
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 24.09.22 )
keterangan foto : 
01 . alm . Bambang Prijanggeni
****
02 . persiapan 400 tamu
03 . persiapan prasmanan
****
04 . tempat bapak bapak
05 . area ibu ibu
****
06 . istri almarhum dan menantunya
07 . kerabat
****
08 . kerabat
****
09 . ibu ibu tamu
****
10 . sebuah sudut
11 . dekor
****

Tidak ada komentar: