Sabtu, 09 Juli 2022

 
 
 

 
 
 
.. " Warkop PUTUK , Desa Tutur :
No Take Away ! " ..
 
weekend atau hari hari libur pergi kearah Batu 
adalah sama dengan mencari masalah . 
bukan saja padatnya lalin di dua arah dan jarak
dari rumah saya ke Batu yang biasanya hanya 
10-15 menit , bisa menjadi 1 jam lebih ! 
maka weekend sebaiknya menghindari Batu . 
dan saya lebih memilih kearah  Nongkojajar , 
dari kota Malang sebelum Kebun Raya Purwodadi 
belok kanan . mengapa saya suka kesana ? 
pertama bicara panorama , 
disini sebenarnya jauh lebih " dahsyat " dari Batu 
dengan lekukan lekukan jalannya yang menikung
 tajam dan berjurang jurang serta panorama 
barisan pegunungan Bromo Tengger yang
spektakuler ! saran : 
 
 
 
jika hanya terbiasa mengemudi di dalam kota , 
sebaiknya jangan ke Nongkojajar dulu sebab 
triple triple triple SSSS yang ber kelok kelok
 butuh kejelian memindah mindahkan gigi . 
tetapi percayalah bahwa segala upaya dan 
konsentrasi pada tikungan tikungan tajam ini 
akan terbayar ketika menemu 
pemandangan yang luar biasa dan satu lagi :
 didesa Tutur , sebelum Pasar Nongkojajar , 
saya menemukan " permata " tersembunyi : 
" Warung Kopi PUTUK " ! 
sekian bulan yang lalu warkop ini belum hadir 
dan baru diresmikan sekitar dua bulan yang lalu .
bangunan bergaya joglo Jawa ini memang
 nampak menyita perhatian yang lewat dijalan raya 
didekatnya  karena tampilannya yang  khas !
 

 
 
jujur bahwa dibanding Batu , 
terlihat pertumbuhan wisata kulinari nya 
amat jauh tertinggal . didesa Tutur misalnya ,
kita hanya temukan beberapa warung atau 
cafe besar yang sejak beberapa tahun  sudah berdiri
 seperti misalnya : Warung Tutur , Anak Gunung ,
 Pondok Kakek dll . selebihnya adalah 
warung warung kecil yang daya tampungnya sedikit . 
padahal kalau wisata kulinarinya lebih digalakkan , 
Batu akan tersaingi karena 
kekayaan alam Nongkojajar juga tidak kalah . 
sebut saja susu sapi sebagai yang utama ,
 lalu kopi dan sayur serta buah buahan . 
dan pemandangan alamnya yang luar biasa adalah 
sebuah potensi wisata alam mulai dari 
hutan , kebun , sungai , lembah , air terjun dll . 
apalagi jalan rayanya sudah begitu mulus , 
tentunya menjadi daya tarik bagi para pelancong .
 

 
 
 tetapi amat jarangnya tempat untuk berhenti
 diperjalanan untuk menikmati atmosfer yang nyaman 
plus panorama cantik di sepanjang jalannya , 
sangatlah disayangkan . 
jarak satu warung dengan lainnya cukup jauh . 
tentu disisi lain ini juga bagus karena alam 
masih belum banyak dijamah warung warung , 
tetapi setidaknya disetiap 300 meter sekali 
ada sebuah pemberhentian untuk menikmati 
panorama sambil cangkruk ngopi pastilah nyaman ! 
ditengah " kekecewaan " ini , tiba tiba saya 
melihat sebuah bangunan bergaya joglo yang cantik 
yang saya duga adalah sebuah warung . 
memang saya sudah cukup lama tidak ke Nongkojajar 
 dan perkembangan didaerah itu 
tidak pernah saya ikuti .
 
 
 
      saya berhenti didepannya dan saya masuk
 kehalaman warung kopi yang masih gres 
dan berjuluk " Warung Kopi Putuk " ini dengan 
setengah ragu karena ada papan bertulis " tutup " ! 
" sudah buka atau tutup mas ? " tanya saya saat 
bertemu seorang pramusajinya dan dijawab 
" o .. sudah buka bu .. " sambil membalik papan kecil 
tulisan tutup tadi menjadi " buka " hehehe .. 
melihat ruangan ruangan serta furniturenya 
plus tembok sampingnya yang dipenuhi 
ukiran Gebyog Kudus kayu jati yang tentunya 
super duper mahal , tampaknya owner nya tidak 
main main dalam pembangunan warkop ini !
 meja meja pengunjungnya adalah
 potongan potongan utuh dari pohon jati yang 
dibiarkan seperti bentuk pohon aslinya 
dengan ketebalan meja sekitar 12-13 cm ! 
 
 
 
juga beberapa gazebo disiapkan untuk pengunjung
 yang suka lesehan . 
tiba tiba :
" maaf bu , saya goreng dulu ya ayamnya " 
kata seorang " chef " nya yang saya iyakan 
karena saya juga butuh waktu untuk melakukan 
jeprat jepret disitu . saya naik kelantai atas yang 
konon masih dalam tahap finishing , dan 
jeprat jepret saya lakukan senyampang pengunjung
yang lain belum ada . 
puas jeprat jepret kesana sini , akhirnya saya turun 
menuju ruang prasmanan setelah diberitahukan pada
 saya bahwa ayam sudah selesai  hehehe ... 
 

 
 
 
warkop ini memberikan sajian masakan masakan
 tradisionil seperti Ayam Goreng dan Ayam Bakar , 
Tahu Tempe Bacem , Oseng Oseng , dll . 
sayangnya menu kelor nya sedang absen . 
menikmati makanan rumahan seperti ini dengan 
atmosfer yang nyaman , memang menimbulkan 
keinginan untuk kembali & kembali lagi . 
memang di Malang juga cukup banyak warung 
dengan gaya prasmanan seperti ini tetapi 
barangkali atmosfer kota berbeda dengan di desa
 seperti Tutur ini . 
wedhang uwuh dan kopi hitam melengkapi meja saya
 dan berlama lama di warung ini adalah
 " akibatnya " hehehe .. 
oya dua buah moge Harley Davidson disitu 
ikut menghiasi interiornya , sebuah pembuktian 
bahwa ownernya adalah seorang 
penggemar berat HD plus adventurer dan yang 
jelas penikmat HD touring ! 
 

 
 
saya berharap kehadiran warung seperti Putuk ini 
akan memancing dan memotivasi pelaku bisnis 
lainnya untuk lebih menggairahkan desa Tutur
 dan kawasan Nongkojajar umumnya agar bisa
 menjadi tujuan wisata sehebat Batu dan sekitarnya !
 dengan demikian ,
 Batu tidak menjadi satu satunya pilihan yang 
membuat kemacetan di hari hari libur tetapi akan
 terbagi dengan Nongkojajar dan sekitarnya . 
sebagai salah satu alternatif jalan menuju 
kawasan Bromo , sebenarnya Nongkojajar ini 
berpotensi besar menjadi sehebat Batu 
terutama wisata kulinernya .
 
 

 
 
sekitar 1,5 jam menikmati atmosfernya , 
saya tinggalkan Warung Kopi Putuk dengan 
sebuah janji " saya akan kembali " , 
meski belum tahu itu kapan .. 
penasaran ? 
jangan tunda ke Warkop yang cantik ini !
tetapi sebelum saya akhiri tulisan ini , 
untuk LHAR 
( Layanan , Harga , Atmosfer dan Rasa ) dari 
skala 1-10 , saya ikhlas memberikan nilai 6 buat
 Warkop Putuk , yang sayangnya memiliki aturan
untuk tidak memesan atau membawa
 makanan secara take away ! 
( padahal semula saya sudah ber angan angan untuk
 membawa pulang beberapa macam masakan disitu
 untuk makan malam dirumah )
bagaimanapun , 
ayo ke Nongkojajar daripada berwisata macet 
kearah Batu disaat weekend atau 
hari hari libur ! yukkkk ...
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 
baru sempat diposting pada 09.06.22 )
keterangan foto :
01 . Nongkojajar yang hijau
02 . pasar Nongkojajar
03 . salah satu masdjid yang saya lalui
04 . Warung Kopi Putuk didesa Tutur
****
05 . dinding penuh Gebyog Kudus
06 . area lesehan
****
07 . meja superduber kerennya !
08 . potongan asli dari pohon ..
****
09 . atmosfer yang nyaman ( 01 )
10 . ayem ...
****
11 . atau yang ini ?
12 . bagaimana kalau yang disini ?
****
13 . ruang prasmanan
14 . menu pilihan meja saya
****
15 . wedhang uwuh
16 . wedhang kopi
****
17 . passion ( 01 )
18 . passion ( 02 ) 
****
19 . owner
20 . saya menikmati atmosfer 
warkop Putuk
21 . lorong atas
****

Tidak ada komentar: