.. " Warkop PUTUK , Desa Tutur :
No Take Away ! " ..
weekend atau hari hari libur pergi kearah Batu
adalah sama dengan mencari masalah .
bukan saja padatnya lalin di dua arah dan jarak
dari rumah saya ke Batu yang biasanya hanya
10-15 menit , bisa menjadi 1 jam lebih !
maka weekend sebaiknya menghindari Batu .
dan saya lebih memilih kearah Nongkojajar ,
dari kota Malang sebelum Kebun Raya Purwodadi
belok kanan . mengapa saya suka kesana ?
pertama bicara panorama ,
disini sebenarnya jauh lebih " dahsyat " dari Batu
dengan lekukan lekukan jalannya yang menikung
tajam dan berjurang jurang serta panorama
barisan pegunungan Bromo Tengger yang
spektakuler ! saran :
jika hanya terbiasa mengemudi di dalam kota ,
sebaiknya jangan ke Nongkojajar dulu sebab
triple triple triple SSSS yang ber kelok kelok
butuh kejelian memindah mindahkan gigi .
tetapi percayalah bahwa segala upaya dan
konsentrasi pada tikungan tikungan tajam ini
akan terbayar ketika menemu
pemandangan yang luar biasa dan satu lagi :
didesa Tutur , sebelum Pasar Nongkojajar ,
saya menemukan " permata " tersembunyi :
" Warung Kopi PUTUK " !
sekian bulan yang lalu warkop ini belum hadir
dan baru diresmikan sekitar dua bulan yang lalu .
bangunan bergaya joglo Jawa ini memang
nampak menyita perhatian yang lewat dijalan raya
didekatnya karena tampilannya yang khas !
jujur bahwa dibanding Batu ,
terlihat pertumbuhan wisata kulinari nya
amat jauh tertinggal . didesa Tutur misalnya ,
kita hanya temukan beberapa warung atau
cafe besar yang sejak beberapa tahun sudah berdiri
seperti misalnya : Warung Tutur , Anak Gunung ,
Pondok Kakek dll . selebihnya adalah
warung warung kecil yang daya tampungnya sedikit .
padahal kalau wisata kulinarinya lebih digalakkan ,
Batu akan tersaingi karena
kekayaan alam Nongkojajar juga tidak kalah .
sebut saja susu sapi sebagai yang utama ,
lalu kopi dan sayur serta buah buahan .
dan pemandangan alamnya yang luar biasa adalah
sebuah potensi wisata alam mulai dari
hutan , kebun , sungai , lembah , air terjun dll .
apalagi jalan rayanya sudah begitu mulus ,
tentunya menjadi daya tarik bagi para pelancong .
tetapi amat jarangnya tempat untuk berhenti
diperjalanan untuk menikmati atmosfer yang nyaman
plus panorama cantik di sepanjang jalannya ,
sangatlah disayangkan .
jarak satu warung dengan lainnya cukup jauh .
tentu disisi lain ini juga bagus karena alam
masih belum banyak dijamah warung warung ,
tetapi setidaknya disetiap 300 meter sekali
ada sebuah pemberhentian untuk menikmati
panorama sambil cangkruk ngopi pastilah nyaman !
ditengah " kekecewaan " ini , tiba tiba saya
melihat sebuah bangunan bergaya joglo yang cantik
yang saya duga adalah sebuah warung .
memang saya sudah cukup lama tidak ke Nongkojajar
dan perkembangan didaerah itu
tidak pernah saya ikuti .
kehalaman warung kopi yang masih gres
dan berjuluk " Warung Kopi Putuk " ini dengan
setengah ragu karena ada papan bertulis " tutup " !
" sudah buka atau tutup mas ? " tanya saya saat
bertemu seorang pramusajinya dan dijawab
" o .. sudah buka bu .. " sambil membalik papan kecil
tulisan tutup tadi menjadi " buka " hehehe ..
melihat ruangan ruangan serta furniturenya
plus tembok sampingnya yang dipenuhi
ukiran Gebyog Kudus kayu jati yang tentunya
super duper mahal , tampaknya owner nya tidak
main main dalam pembangunan warkop ini !
meja meja pengunjungnya adalah
potongan potongan utuh dari pohon jati yang
dibiarkan seperti bentuk pohon aslinya
dengan ketebalan meja sekitar 12-13 cm !
yang suka lesehan .
tiba tiba :
" maaf bu , saya goreng dulu ya ayamnya "
kata seorang " chef " nya yang saya iyakan
karena saya juga butuh waktu untuk melakukan
jeprat jepret disitu . saya naik kelantai atas yang
konon masih dalam tahap finishing , dan
jeprat jepret saya lakukan senyampang pengunjung
yang lain belum ada .
puas jeprat jepret kesana sini , akhirnya saya turun
menuju ruang prasmanan setelah diberitahukan pada
saya bahwa ayam sudah selesai hehehe ...
tradisionil seperti Ayam Goreng dan Ayam Bakar ,
Tahu Tempe Bacem , Oseng Oseng , dll .
sayangnya menu kelor nya sedang absen .
menikmati makanan rumahan seperti ini dengan
atmosfer yang nyaman , memang menimbulkan
keinginan untuk kembali & kembali lagi .
memang di Malang juga cukup banyak warung
dengan gaya prasmanan seperti ini tetapi
barangkali atmosfer kota berbeda dengan di desa
seperti Tutur ini .
wedhang uwuh dan kopi hitam melengkapi meja saya
dan berlama lama di warung ini adalah
" akibatnya " hehehe ..
oya dua buah moge Harley Davidson disitu
ikut menghiasi interiornya , sebuah pembuktian
bahwa ownernya adalah seorang
penggemar berat HD plus adventurer dan yang
jelas penikmat HD touring !
saya berharap kehadiran warung seperti Putuk ini
akan memancing dan memotivasi pelaku bisnis
lainnya untuk lebih menggairahkan desa Tutur
dan kawasan Nongkojajar umumnya agar bisa
menjadi tujuan wisata sehebat Batu dan sekitarnya !
dengan demikian ,
Batu tidak menjadi satu satunya pilihan yang
membuat kemacetan di hari hari libur tetapi akan
terbagi dengan Nongkojajar dan sekitarnya .
sebagai salah satu alternatif jalan menuju
kawasan Bromo , sebenarnya Nongkojajar ini
berpotensi besar menjadi sehebat Batu
terutama wisata kulinernya .
sekitar 1,5 jam menikmati atmosfernya ,
saya tinggalkan Warung Kopi Putuk dengan
sebuah janji " saya akan kembali " ,
meski belum tahu itu kapan ..
penasaran ?
jangan tunda ke Warkop yang cantik ini !
tetapi sebelum saya akhiri tulisan ini ,
untuk LHAR
( Layanan , Harga , Atmosfer dan Rasa ) dari
skala 1-10 , saya ikhlas memberikan nilai 6 buat
Warkop Putuk , yang sayangnya memiliki aturan
untuk tidak memesan atau membawa
makanan secara take away !
( padahal semula saya sudah ber angan angan untuk
membawa pulang beberapa macam masakan disitu
untuk makan malam dirumah )
bagaimanapun ,
ayo ke Nongkojajar daripada berwisata macet
kearah Batu disaat weekend atau
hari hari libur ! yukkkk ...
( Writing & Photos : Titiek Hariati ,
baru sempat diposting pada 09.06.22 )
keterangan foto :
01 . Nongkojajar yang hijau
02 . pasar Nongkojajar
03 . salah satu masdjid yang saya lalui
04 . Warung Kopi Putuk didesa Tutur
****
05 . dinding penuh Gebyog Kudus
06 . area lesehan
****
07 . meja superduber kerennya !
08 . potongan asli dari pohon ..
****
09 . atmosfer yang nyaman ( 01 )
10 . ayem ...
****
11 . atau yang ini ?
12 . bagaimana kalau yang disini ?
****
13 . ruang prasmanan
14 . menu pilihan meja saya
****
15 . wedhang uwuh
16 . wedhang kopi
****
17 . passion ( 01 )
18 . passion ( 02 )
****
19 . owner
20 . saya menikmati atmosfer
warkop Putuk
21 . lorong atas
****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar