.. " Dimitri Yang Dimie Dim Sum " ..
( catatan kecil buat Dim )
sejak masih kuliah di Universitas Ma Chung dulu,
( dimana saat itu saya juga masih bergabung di
tim UMC dengan tugas keluyuran ke
seantero Indonesia mempromosikan UMC )
Dimitri begitu namanya yang dikenal di UMC ,
sudah memperlihatkan tanda tanda keengganan
berkuliahnya karena mungkin dorongan bakatnya yang
ternyata lebih hebat dibidang bisnis !
hal mana juga terjadi dibanyak Succsess Story para
pengusaha yang juga " mrotol " sekolahnya
karena ketidak sabaran untuk memulai gejolak hatinya
dalam bidang usaha !
" sekolah itu teori tok ,
sedang prakteknya ngga selalu seperti teori .
kalau langsung praktek , naa .. baru ketahuan
dah kurang nya teori " kilah seorang pengusaha muda
pada saya satu saat .
maka kembali ke Dimitri yang dalam silsilah ,
ayahnya ( alm ) adalah keponakan saya ,
memulai gebrakannya lewat brand Mie Setan yang kala
itu masih tunggal di Jalan Bromo dan sangat
tersohor hingga berpuluh cabang muncul setelahnya .
lebaran dan musim mudik sekian tahun lewat,
saya dan para mudikers sangat ingin menjajal
warung mie yang kala itu super ngetop dan
kami bertemu Dimitri di warungnya Jalan Bromo
sekaligus reunian kecil karena sejak saya dan Dimitri
sama sama tidak lagi di UMC ,
itulah saat kami bertemu kembali .
kami diberikan ruangan khusus di kedai Mie Setan nya
dan jadilah malam itu semacam reuni kecil keluarga
( thanks Dim ... ! )
setelahnya , luamaaaa lagi tidak saling bertemu ,
maklum saja masing masing ribet dengan aktivitas
masing masing hingga suatu hari saya
mendapat undangan pernikahannya di
Singhasari Resort dengan Glenn Fredly
sebagai guest starnya .
ah ya ... saya turut berbahagia melihat semuanya yang
malam itu tumplek bleg di ballroom SR karena kerabat
dari berbagai provinsi juga hadir dan menjadi
semacam ajang reuni keluarga juga !
setelahnya , kembali lagi kami luamaaaa tidak saling
kabar maupun bertemu , hingga yang terakhir saya
banyak mendapat kejutan yang luar biasa !
saya tak hendak masuk kewilayah pribadi tetapi bicara
tentang bisnis , Dimitri rupanya semakin
" dimatangkan " oleh waktu dan " perpisahannya "
dengan Mie Setan serta mengibarkan panjinya
sendiri berjuluk " Kober Mie Setan " adalah menurut
saya itu sebuah sign keberaniannya .
bukan wewenang saya menilai " perpisahan " ini ,
karena semuanya
akan berpulang pada kastamer yang menjadi penentunya .
hanya dalam bilangan bulan saya memang pernah
menjajal masuk secara profesional kedalam
" jeroan " usaha keluarga ini ,
meskipun akhirnya saya tinggalkan karena perbedaan
VM dengan ayah Dimitri saat itu
( maklum , dalam Problem Solving saya lebih
berorientasi secara metodis yang rupanya tidak
terlampau diperlukan dalam sebuah bisnis hehehe ...
istilah orang jadul " kakean teori gak ono duwit e .. " ) .
tentu saja perpisahan secara menejerial ini tidak
seperti ketika saya mundur dari sesuatu perusahaan
atau lembaga , melainkan cukup
" ok yo , sukses , ojo kereng kereng karo anak buah "
itu pesan terakhir saya pada sang keponakan .
kembali lagi ke Dimitri ,
saya bertemu lagi saat ayahnya wafat bulan Juni yl
dimana saya ikut mengantar almarhum hingga
peristirahatan terakhirnya di Sumawe
yang merupakan kampunghalaman dimana leluhur
kami konon adalah para pembabat alas disana .
perjalanan panjang jenasah mulai dari Bali hingga
Sumawe menyisakan kenangan betapa
dimasa kecil para keponakan ini begitu lucu lucu dan
kejahilan kejahilannya yang tak terlupakan .
saya biasa memanggilnya " dik Prit " dan saya biasa
disebut " mbak " oleh semua keponakan2 saya
meskipun sesungguhnya dan harusnya ada yang
" budhe , bulik , tante , bahkan bisa saja embah "
hehehe tetapi rata rata saya mendapat sebutan
" yang menguntungkan dan memudakan saya "
dengan sebutan " mbak " hehehe ..
itulah terakhir saya melihat Dimitri di pemakaman
ayahnya hingga minggu yl saya sengaja ke
Jl . Bunga Coklat 10 . mengapa kesana ?
jika ada sebuah kedai ataupun cafe atau warung berjuluk
" Dimie Dimsum " mau tak mau saya akan
berasosiasi pada nama Dimitri karena kaitan
Dimitri dengan Dimsum adalah laksana ikan dan air
sebagaimana antara Dimitri dengan passionnya
dibidang kulinari .
tentu saja tebakan 1000% benar dan sayapun
mencari tempat nyaman disiang terik itu dilantai atas
yang terbuka dan tidak memerlukan AC .
sebuah bangunan dipojok Jalan Bunga Coklat ini
berlantai dua dan pilihan dominasi warna
kuning dan putih serta aksen cantik dibeberapa
sudutnya dan percikan siluet warna maron ,
cream dan coklat yang terbagi secara detil terlihat
segar sebab
diarea itu memang
diarea itu memang
tidak ada " segar segarannya " kecuali keruwetan
kabel listrik atau internet dimana mana dan
bisingnya lalin .
juga kesan resik dan higinis menjadi kelebihannya !
memilih area ini sudah tentu
ada pertimbangan tertentu selain disitu adalah
banyak markas anak kos, juga banyaknya deretan
warteg , warkop , cafe dll yang berarti
merupakan daerah cangkruk favorit bagi milenial .
melihat seabreg menunya yang mulai dari beragam
siomay hingga deretan aneka lumpia plus berbagai
olahan udang , ayam , sayuran dll
yang tentu saja membuat pilihan tidak mudah ,
maka saya memilih paket saja supaya dalam satu wadah
bisa mencicipi berbagai rasa !
tentu yang manis manis disini juga tersedia ,
lihat misalnya
Yim Mantau , Bakpao Naiwong , Mochi dll .
kalau saya harus sebut semua daftar menunya ,
tulisan ini bakal menjenuhkan maka saya persilahkan
pembaca membuka sendiri web nya Dimie yaa ..
untuk minuman, Dimie juga memanjakan kastamer
mulai yang suka pahit , manis hingga yang panas
maupun dingin . dimeja saya ada
Mangos dan Canela .
berada dilantai atas bukan tanpa khawatir
karena berdekatan dengan kabel kabel yang
entah itu untuk internet atau listrik . tetapi untuk
LHAR
( Layanan , Harga , Atmosfer dan Rasa ) skala 1-10
saya ikhlas berikan angka 6 kecuali 6,5 untuk Rasa .
dalam bisnis , tidak ada istilah kerabat atau saudara
atau keponakan , jadi buat Dimitri jika menurut
saya saat ini belum ada nilai 7 , itu adalah
nilai kejujuran atawa prof.
nilai mungkin saja lain jika Dimie berlokasi ditengah
sejuknya alam gunung , tetapi dilokasi seperti
Jalan Bunga Coklat, keberanian Dimie membuka
bisnisnya disana justru adalah sebuah plus !
naa .. Dimie atau Dimitri :
sukses dan terus berkembang yaa , persaingan yang
ketat adalah nutrisi karena dari sanalah kekuatan
untuk bertahan dan berkembang akan melesat !!
( btw : selamat kembali dari tanah suci yaa ,
dengan berkah NYA semoga
Dimie & Dimitri makin sukses , amiin .. )
yuukkk ..
( Writing & Photos : Titiek Hariati ,
baru sempat diposting pada 23.07.22 )
keterangan foto :
01 . lantai atas , resik , artistik , higinis !
02 . sudut dengan detul cantik !
03 . herbal yang sehat pilihan saya !
****
04 . simple but beautiful !
05 . sudut yang juga cantik !
****
06 . sebagian kecil dari deretan menu
07 . belokan manis ..
****
08 . lantai atas
09 . dari kejauhan
****
10 . " tugu " Dimie
****
11 . atmosfer lantai bawah
****
12 . saya menjajal menu
****
13 . lapang ..
****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar