.. " Sudirman Fashion Week ? " ..
trend terbaru remaja ibukota yang sedang viral
adalah munculnya istilah
Sudirman Fashion Week yang moga moga tidak
dituntut Paris Fashion Week hehehe ..
istilah ini lahir tersebab adanya aktivitas akhir
mingguan dikalangan remaja yang memadati kawasan
Sudirman yang berasal dari SCBD yaitu
Sudirman , Citayam , Bojonggede dan Depok !
berkerumunnya remaja dikawasan ini bukan tanpa
sebab . adalah dosa dari TIK TOK yang
membuat para remaja saat ini berlomba lomba untuk
" segila mungkin " dalam membuat aksi aksi
yang mencolok , menarik perhatian , nyleneh aneh ,
eksentrik ataupun yang mengundang rasa iba
atau takut atau apapun yang bisa menarik perhatian .
jika kemudian ada nama nama
Bonge , Kuma , Roy ataupun Jeje yang menjadi
pesohor karena menyulap kawasan SCBD yang
aslinya adalah
Sudirman Center Business District
menjadi Sudirman Citayam Bojonggede Depok !
maka jika trotoar sepanjang Sudirman dipadati
oleh remaja remaja yang fashionable bahkan
sengaja berdandan untuk dipamerkannya
dikawasan itu , itu adalah semata bentuk
ungkapan dari pencarian jati diri mereka dan
menginginkan pengakuan dari lingkungannya .
datang sengaja ke kawasan ini dengan kostum yang
sedang nge trend maupun dengan model model
yang tidak biasa yang diilhami oleh
trend fashion jaman lampau , mulai model 70 an
ataupun 90an dst . menarik untuk dicermati !
ada yang merasa terganggu karenanya ? so pasti ,
terutama mereka yang beraktivitas bisnis dikawasan itu .
tetapi benarkah yang merasa terganggu ini tidak
pernah melewati masa masa yang sama
dalam hidupnya ? masa dimana sebagai kaum muda
yang penuh gejolak , impian akan kebebasan
dalam mengekspresikan ide ide ataupun
bakat bakatnya yang tidak selalu mendapat
dukungan dari lingkungannya .
naa .. jika pembaca pernah melewati masa masa
seperti itu , mungkin akan melihat aktivitas
" SCBD Fashion Week " ini dengan kacamata yang
berbeda . masa muda adalah masa dimana
kebutuhan akan ruang ruang ber ekspresi sangat besar
dan nilai nilai yang mereka yakini benar seringkali
bertentangan dengan nilai nilai
generasi diatasnya yang sudah memiliki
kemapanan nilai .
lalu siapakah yang lebih benar ?
sesungguhnya tidak diperlukan perdebatan yang
serius , karena yang lebih dibutuhkan adalah adanya
komunikasi yang dapat menjembatani
kedua kutub nilai ini .
bukan tekanan ataupun larangan apalagi
kekerasan dalam menghadapi perbedaan nilai ini
melainkan sebuah " kerjasama "
untuk saling memahami dan menghargai .
remaja memerlukan sebuah patron atau model
atau idola atau contoh atau teladan yang
menurut keyakinan mereka adalah paling ideal .
maka jika semisal ada yang mengidolakan Justin Bieber
sementara yang lain memilih Tulus ,
atau juga BTS dan yang lain lebih suka Noah ,
ini juga tak layak diperdebatkan karena
patron ini akan segera berubah ketika mereka
melewati tahapan tahapan usia berikutnya .
lihat saja misalnya foto diatas ,
dimana Adie MS yang masa remajanya mengikuti
trend mode rambut kribo , celana cut bray dsb
dijaman Flower People ,
saat ini kesan itu sama sekali lenyap berganti dengan
imej sebagai seorang musisi , dirigen
dan komposer yang selalu tampil elegan !
kemana larinya segala trend mode masa remaja itu ?
maka sesungguhnya
" biarlah remaja bebas berekspresi dengan
membututi fashion idolanya karena masa itu
hanyalah sementara disaat dirinya tidak ingin
dikatakan tertinggal mode atau jaman " .
yang lebih diperlukan mereka adalah adanya
Guidance dalam meraih apa yang mereka citacitakan ,
apapun itu . mau jadi musisi , foto model , ulmuwan
ataupun astronot , chef , pembalap F1 ,
olahragawan dll itu adalah pilihan yang disukainya .
guidance menjadi perlu agar mereka tidak salah
memilih sumber sumber informasi maupun
referensi karena dapat menggelincirkan
kearah yang negatif . contoh :
ingin menjadi model dan mendapatkan agen yang
salah bahkan penipu setelah banyak uang
yang terlanjur dikeluarkan .
maka peran ortu dalam mengarahkan ataupun
mendampingi mereka sangatlah penting .
pun jika secara materiil ortu tidak dapat banyak
mendukung , maka minimal ikut mencarikan informasi
yang dapat membantu putra/i nya meraih apa
yang mereka cita citakan .
marilah kita melihat upaya upaya pencarian
jatidiri remaja sebagai sebuah proses yang tetap
memerlukan pendampingan orangtua agar
setiap inci dari keinginan , bakat ataupun citacita
yang ada dalam benak remaja remaja ini
minimal dapat Diketahui , Dikomunikasikan ,
Didukung dan Diarahkan ke tujuan yang tepat !
sempitnya waktu berkomunikasi antara
ortu dan anak pada masa ini sudah terjembatani
dengan internet , jadi masalah Jarak dan Waktu
bukan lagi alasan seperti dijaman saya
yang minus internet .
larangan , tekanan , pemaksaan bukanlah metode
yang tepat jika remaja melakukan hal hal yang
tidak sesuai dengan " keinginan orang tua " ,
tetapi duduk bersama dan membicarakan sesuatunya
secara terbuka dan menghargai
pendapat masing2 untuk mendapatkan keselarasan .
( meminjam istilah Win Win Solution ) .
fashion dikalangan remaja hanyalah salah satu
ungkapan dari " Aku " nya secara lahiriah
bahkan siapapun yang " sedang menua " pasti
pernah mengalaminya .
saya ingat dimana tahun 70 hingga 80 an adalah
pincak dari gelombang Flower People dimana
" ideologi kedamaian " diekspresikan lewat
model dan motif baju serta style rambut .
motif2 bunga , celana cutbray , rambut gondrong
pria , sepatu ber sol tebal dan tinggi , hingga
kemudian disusul mode Military Look dengan perut
yang sedikit ter ekspos ,
semuanya tentu saja saya juga lalui disamping
rok mini dll. burukkah itu ?
tergantung siapa dan bagaimana melihatnya .
model itu tidaklah abadi karena susul menyusul
dengan pergantian yang relatif pendek.
kembali pada aktivitas " Sudirman Fashion Week " ,
pembatasan jam malam bagi remaja yang berada
dijalanan , pengawalan pulang bagi remaja cewek ,
adalah beberapa hal yang lebih bermanfaat
dibanding pelarangan beraktivitas sejauh itu tidak
membahayakan dirinya dan orang lain .
naa .. siapa tahu di kota kota lain segera
bermunculan hal yang sama ?
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 18.07.22 )
foto foto diambil dari google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar