Krepek Tempe - Uklam-Uklam Ndik Ngalam

Minggu, 03 Januari 2016

.. " mBah-e kopi kopian Malang , Java Dancer " ..

ini mungkin kali yang kedua saya nulis di blog yang sama tentang Java Dancer Cafe .

lha koq " plaure " ?

memang tidak mudah melewatkan begitu saja sesuatu yang mengesankan , dan rasanya punya hutang kalau saya membiarkannya " berlalu begitu saja " , cieee , kok seperti lirik lagu saja !

ini lho , di Jalan Kahuripan 12 Malang itu memang cafe yang satu ini sudah ada sejak Desember 2008 dimana

cafe atau " nongkrong untuk ngopi dengan serius " belum menjadi mode dan budaya di Malang !

maka ketika saat ini banyak bermunculan cafe cafe yang modern maupun ala PKL an dengan 1001 gaya , style maupun slogan slogan yang ajaib sekedar untuk menarik perhatian konsumen ,

ternyata cafe yang satu ini , Java Dancer , kalem kalem saja dengan gayanya yang " itu itu " juga ,

yaitu menawarkan Semar , Gareng , Petruk , Bagong dan dentingan gamelan Jawa dalam suasana cafe

yang dari duluuuu ya itu itu

jenis kopi Arabica dan Robusta memang lengkap disajikan disini ,

dan kopi kopi terbaik dari segenap penjuru tanah air juga dikoleksi disini .

masih ada lagi lainnya yaitu snack2nya yang sangat " mak cusss " ( bukan nyusss .. ) serta homemade itu seolah " awe awe " untuk selalu datang dan datang lagi ke cafe ini .

maka disuatu pagi ketika jam masih menunjuk jam 8 pagi kurang 10 menit dan berniat ngopi ke JD ,

saya melihat hampir semua tempat duduk sudah penuh dengan parkiran yang tak kalah padat .

saya mbathin " wong2 iki opo durung sarapan ? atau sudah tapi mencari pencuci mulutnya disini ? " ck ck ck ...

ya sudah , reputasi JD memang sulit dikalahkan oleh yang baru2 muncul ,

sejak pemrosesan biji hingga terhidang di meja semuanya nyaris sempurna !

sebuah kue jeruk yang dipadu puding dan ice cream dipuncaknya adalah kombinasi harmonis dengan kopi yang saya pesan

( ingatan saya menerawang disebuah cafe " langganan " saya di sebuah area pedestrian Kartnerstrasse ,

karena snack di piring saya benar benar mirip rasanya ! )

apa boleh buat kalo memang JD jawaranya Malang dijagad kopi, dimana minum kopi bukan lagi sekedar sebagai penutup makan atau " coffee - break " disaat tertentu ,

tetapi telah menjadi sebuah Kebutuhan yang Membudaya bahwa

Ngopi Adalah Jembatan Interaksi , Komunikasi serta Pencitraan Diri, both Business or Pleasure !

memahami kopi dan " falsafahnya " telah menjadi bagian gaya hidup modern , yang sekian dekade lewat hanya bisa dinikmati di teras teras cafe luar negeri karena ditanah air belum populer !

JD mempeloporinya di Malang dan tanpa harus berganti make-up mengikuti jaman bedah plastik , ternyata JD mampu bertahan dalam warna khasnya yang " itu itu " tapi masih sulit ditandingi ..

( th )