dibandingkan Malang , diam diam Lawang , yang hanya berjarak sekitar 20km dari pusat kota Malang arah Surabaya , ternyata masih menyimpan banyak " harta karun " yang luar biasa !
di Malang telah dan sedang terjadi penggerusan besar besaran terhadap permata permata sejarahnya dan
lebih memilih secara kemayu yang tidak ayu yaitu lipstick lipstick modern yang berupa Ruko Ruko
bahkan diarea area elit yang dulunya tabu untuk dijamah dunia usaha .
permata permata itu adalah bangunan bangunan kuno bersejarah yang masih kokoh dan tegak berdiri meskipun beberapa diantaranya ada yang mulai termakan jamur karena kurang terawat .
penggempuran tanpa ampun di Malang ini seolah tak peduli pada kepentingan anak cucu untuk kelak dapat
tahu sejarah perjalanan bangsanya karena sebagian dari bangunan bangunan tadi turut andil dalam
mencetak sejarah bangsa Indonesia sebelum dan sesudah kemerdekaan .
lucunya , kelak anak cucu kita akan mengenal kawasan Ijen Boulevard sebagai kawasan industri dan ruko ruko ,
dan siapa tahu bahkan Bank Indonesia yang masih anggun berdiri di Alun Alun Malang itu nantinya
juga jadi mall atau ruko ??
maka dengan sengaja , saya mencari beberapa daerah disekitar Malang Raya yang kira kira masih menyimpan permata permata sejarah , dan perjalanan awal saya mulai di Lawang dengan pertimbangan bahwa
dimasa lampau Lawang juga menjadi area peristirahatan bangsa Belanda mengingat hawanya
yang sejuk seperti halnya Malang dan Batu .
ternyata bukan hanya permata , bahkan berlian berlian masih bisa saya jumpai di Lawang .
saya sangat bersyukur bahwa Lawang " belum " melakukan penggerusan sejarah se brutal Malang , dan bahkan penghuni penghuni dari berlian berlian sejarah ini masih merawatnya dengan penuh cinta !
secara khusus saya ingin berterima kasih kepada enam penghuni dari 11 bangunan bersejarah yang saya datangi ,
yang telah sedemikian terbuka dan ramah mengijinkan saya menjepret berlian berlian ini
bahkan mempersilahkan untuk masuk melihat beberapa bagian yang masih asli dari bangunan tersebut .
ada dua bangunan yang masih melestarikan nama asli dari bangunannya yaitu
" Rozengaard " dan " Bezichtberg " yang sesuai tradisi pada jamannya bahwa setiap bangunan selalu memiliki
nama nama yang terukir / tercetak disebelah depan dari bangunannya.
dengan halaman halaman yang rata rata luar biasa luas dan lapang serta arsitektur bangunan yang
mewakili jamannya , seolah kita ditarik mesin waktu kejaman Indonesia masih
dibawah pendudukan Belanda dan Jepang .
bangunan2 yang masih kokoh ini sesungguhnya adalah representatif moral jamannya dimana
model model MarkUp dan Korupsi belum membudaya ,
sehingga bangunan2 ini bisa bertahan diterpa jaman dan cuaca karena
kejujuran para pekerjanya yang " tidak menjadi tikus dari bahan bahan bangunannya "!
sangat kontras dengan masa kini yang seringkali bangunan ambrol meski belum sebulan karena
semennya lebih banyak masuk ke kantong2 pribadi !
maka berlian berlian yang tersisa hanya beberapa gelintir ini sesungguhnya adalah sebuah Rekaman Jaman sekaligus cermin bagi kita semua betapa secara perlahan tapi pasti bukan hanya bangunan bangunan yang tergerus
tetapi juga nilai nilai dimana pengagungan pada materi saat ini telah melesat jauh diatas
pengagungan pada nilai nilai luhur bangsa Indonesia dimasa lampau .
semoga berlian berlian ini masih bisa bertahan beberapa waktu lagi sebelum nanti datang investor2 yang melirik sisi sisi komersiil dari padanya , berapa lama lagi ?
( th )
( photos by : th , Berlian Berlian Sejarah di Lawang , Malang , January 2016 )
01 . berpenghuni dan terawat
02 . sekarang menjadi Balai Pertemuan
03 . masih seperti aslinya
04 . luas namun kurang terawat
05 . andai lebih terawat akan sangat cantik
06 . berpenghuni meski " kusam "
07 . ini bukan untuk shooting film horor lho ..
08 . pohon pohon langka dihalaman yang luas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar