Senin, 30 Juni 2014







.. " Menjadi Kurang Ramah ? " ..

puasa baru akan menginjak sahur yang ke II. tetapi jangan mengira godaan belum ada. mulai yang teringan hingga setengah berat, dihari pertama sudah 
" pating cengunguk " . 
contoh :
menjelang siang ada sesuatu hal yang nyaris menimbulkan kejengkelan bahkan 
 kemarahan. tapi seketika ingat puasa, maka " mak srutttttt ..... " 
pedal rem diinjak dan diganti dengan ucapan " Astaghfirulloh ..... " . 

soal injak menginjak rem ini juga bukan barang mudah, sebab kalau kendaraan memang bisa langsung " jreg " berhenti, lha bagaimana dengan emosi ?

kedua, ada telepon yang bernada curhat, ini juga disaat puasa menjadi tidak seperti biasa alias saya harus dan cukup sebagai pendengar saja meskipun ada hasrat untuk 
memberi pandangan tetapi karena pandangan ini menyangkut kelemahan seseorang lain yang dicurhatkan, maka dialog menjadi ganjil, kira2 begini :
" jadi enaknya gimana ya tan, saya datangi saja ya ybs secara langsung?"
( saya ) " hmm ... "
" setuju kan ? " 
( saya ) " hmmm ... "
" ya udah, besok aku ketempat dia aja ya tan ?"
( saya ) " ( diam ) .... " 
" lo gimana sih tan, kok malah diem, diemnya ini setuju apa diem nggak setuju tan?"

aduhh, ini yang paling saya kuatirkan, disaat orang lain butuh bantuan saran tetapi saran itu menyangkut nyangkut  kekurangan orang lain yang dibulan seperti ini TABU untuk di bicarakan. tetapi kalau tidak dibicarakan malah mungkin merugikan orang
 yang butuh saran, simalakama.

sulit? ya dan tidak, tergantung. 
bila terdesak, didesak atau kedesak desak, ada jalan keluar terpendek dan termudah yaitu menjawab dengan kalimat pendek " saya sedang berpuasa ", yang semoga dapat dimaklumi lawan bicara. susahnya kalau lawan bicara 
ternyata masih belum ngggeh, 
dan masih mendesak dengan pertanyaan " emang kenapa kalau lagi puasa ? 
" derrrr ... ! 

maka yang demikian ini memang menjadikan kita seolah Kurang/ Tidak Ramah/ Tak Seperti Biasanya, meskipun tidak bermaksud seperti itu, 
namun itu jauh lebih baik daripada kita menjadi akhirnya terpancing untuk hal hal yang bisa mengurangi Nilai Rapor diakhir Ramadhan.

tapi yakinilah bila " saya sedang berpuasa " diucapkan dengan tulus dan ikhlas tersenyum, rasanya tidak ada yang harus dikhawatirkan karena
tersenyum lewat teleponpun lawan bicara kita akan mampu menangkapnya sehingga tidak perlu menjadi Kurang/ Tidak Ramah dibulan puasa ( th )

( gambar dari google  ) 

Tidak ada komentar: