Minggu, 26 Januari 2014





.. Perlukah Memuji Sampai " mblenek " ? ..


siapa yang tak suka dipuji? apalagi dipuji orang yang dicintai. tapi eitt, tunggu dulu, sebab sebenarnya ada 2/dua jenis pujian. 
pertama, pujian untuk Basa Basi terutama dikalangan bisnis , politik atau diplomat. mengapa? 
karena pemanis lidah ini dapat melicinkan suasana dan 
kepentingan kepentingan  tertentu. 

contoh :  " suasana di kantor Anda menyenangkan sekali, pasti para karyawan disini sangat bersemangat bekerjanya dan Anda sebagai pimpinannya sangat berhasil menciptakan atmosfer perusahaan yang luar biasa " ,

 atau : " sebagai dubes yang baru dari negara anda di negara kami, anda telah membawa angin segar yang sangat positif bagi hubungan kedua negara yang selama ini belum tercapai sepenuhnya ",

atau : " para wakil dari partai kami sangat berterima kasih atas sambutan masyarakat disini yang ternyata begitu ramah, hangat dan penuh kekeluargaan yang ini mencerminkan kepribadian asli bangsa kita dimana hal seperti ini sudah semakin sulit ditemukan di tempat tempat lain
 terutama kota kota besar. maka bla .. bla ... " .

jenis pujian Basa Basi lain juga ditemukan dipergaulan, utamanya antara lawan jenis, biasanya di awal awal pdkt supaya si " calon " nya " klepek klepek " , misal :





" dengan gaun hijau ini, kamu terlihat begitu charming " atau,
" hari ini kamu tampak sangat beda , yang jelas lebih cantik " atau,
" entah apa yang membuatmu saat ini terlihat begitu manis, saya harap akan selalu begitu "
atau,
" bagaimana mungkin saya berpaling kepada yang lain, kamu memang beda " 

( sudah segitu saja contoh contohnya, sebab pujian Basa Basi yang lebih kearah 
" penggombalan " ini memang sarat dengan 
kepentingan kepentingan tertentu )

 jenis pujian kedua adalah yang TULUS, kata orang " wetan pasar " itu From The Bottom Of The Heart/ FTBOTH. jenis ini biasanya tidak muluk muluk, sederhana namun terdengarnya
 memang lain alias sungguh sungguh.
 contoh : " hmm, boleh tambah lagi ya supnya, habis enak sihh ... " , lha, sesuatu yang tidak berlebihan memang menarik.

jadi, sebaiknya bagaimana memuji itu? secara umum bisa disebutkan bahwa " memuji itu sebaiknya  wajar wajar " saja. 

walaupun misalnya kita mengagumi atau menyukai seseorang, tidaklah serta merta segala/ setiap tindakannya kita berikan applaus atau pujian dari bangun tidur hingga bangun tidur berikutnya bahkan seperti tanpa cacat. 

pujian yang Tepat Waktu dan Sikon, meski sedikit/ tidak berlebihan akan terasa tulus dibanding yang berlebihan dan terus menerus yang justru akan menumbuhkan " kecurigaan dan kejenuhan serta terasa sangat artifisial alias tidak setulusnya " , 
kecuali ( lha ini ! ) orang yang diberi pujian ini kebetulan memiliki kecenderungan 
" pujian mania " alias suka terus menerus dipuji meski 90% pujian kepada dirinya itu cuma pujian Basa Basi karena orang lain menyimpan kepentingan tertentu kepadanya 
( sayangnya dia tidak menyadari hal itu ) .

dalam sebuah proses pdkt memang lain, pujian seringkali menjadi  sebuah " lagu wajib " meskipun orang sering lupa bahwa pujian2 itu hanyalah sebuah 
strategi mencapai tujuan tertentu.






 lha nanti kalau sudah berhasil, wow .. meskipun si do'i pasang make up/gaya rambut/ mode baju yang baru , boro boro dipuji, dilirikpun kadang tidak hehe .. sering disaat becanda dengan teman2, kita mendengar " guyonan jadul " begini :

( sebelum jadian ) " aduh, kamu tambah cantik saja dengan sepatu hak tinggi, sexy ! "
( setelah jadian ) " mangkanya jangan gaya2 pake hak tinggi, kita jadi ngga bisa cepet nih jalannya ... " hehehe ...



jadi, pada akhirnya Kwalitas Pujian itu lebih penting daripada Kwantitas nya. 
apalagi kalau memujinya TO/tanpa otak, sehingga terdengar aneh bahkan menyinggung misal : 
" wow kamu terlihat agak langsing deh pake kaos ini " ( lho padahal yang dipuji itu jelas jelas overweight dengan perut jemblung atau lemak yang sudah berlipatganda ) . 

naa ... buat remaja remaja putri khususnya, ada baiknya " mewaspadai " pujian pujian
 ( baik secara langsung, melalui lagu , lewat media sosial dll yang berlebihan/ flamboyan dan tetaplah " membumi " ( tidak melayang layang ke langit biru hehe ) agar tetap bisa
 berfikir jernih dan rasional )

 percayalah bahwa sesuatu yang tulus meski tidak berlebihan, akan bertahan lebih lama!naa .. memujilah disaat dan sikon yang memang tepat dengan sewajarnya, semoga ( th ) 

catatan :
untuk sedikit membantu yang tidak memahami bahasa lokal, ini saya coba :
" mblenek ", rasa kekenyangan yang tidak nyaman
" klepek klepek ", ketidak berdayaan
" guyonan ", gurauan, canda
  
( gambar diambil dari google )




Tidak ada komentar: