Jumat, 24 Januari 2014






.. " Menghadapi BG/ Bayi Gede " ..

bayi gede atau saya singkat BG ini sebetulnya lebih tepat disebut BT/bayi tua, tapi sungguh tidak enak didengarnya sebab konotasi " tua " itu seolah memberi batas antara 
tua dan muda,
 padahal soal tua atau muda itu tidak semata ditentukan usia, 
kadang yang muda bahkan jauh lebih " tua " daripada yang benar benar " sudah tua ",
 lho bingung kan? maka saya lebih suka pakai kata " gede " yang mewakili pengertian bahwa gede itu bukan lagi anak anak, soal sampai batas usia berapa yang disebut gede itu pokoknya sudah " diatas anak anak " hehe ... 

( kalau yang ingin lebih konkrit ya kira kira antara usia 18 sampai tak terbatas ! ) . waaa, pasti ada yang protes apakah 18 = 81 ? dalam artian gede menurut saya, jawabannya " iya ", sebab diatas 18 hingga tak terbatas itu artinya gede, hehe, mbulet? 
( ada virus mbulet hehe ... )

lalu bagaimana saya menjawab pertanyaan " cara jitu menghadapi BG " ini ? naaa ... kita lihat yang ini dulu bahwa yang  namanya bayi 
( asli ) itu mempunyai kebiasaan kebiasaan antara lain :

01. ingin selalu nyaman
02. sedikit saja gangguan, entah itu gigitan nyamuk, suara bising, haus, lapar atau merasa sumug/ gerah, ngompol, kedinginan, jenuh/ bosan, merasa diabaikan dll langsung
 ber " teriak2 " ( menangis )
03. ingin selalu mendapat perhatian, bila menangis tidak akan berhenti sebelum ada yang menggendong dan membuatnya nyaman apapun alasannya menangis.
04. 24 jam seorang bayi " ber hak " untuk " merepotkan " tanpa pandang jam orang melek atau tidur.
05. " cepatlah tangani kebutuhanku, atau aku akan menangis lebih keras hingga kalian tidak bisa tenang " , itu slogannya bayi
06. senang di " kudang " ( di manja manja )
07. butuh banyak asupan makanan ( fisik mental ) yang " bergizi " agar tumbuh sehat lahir batin


naaa ... itu tadi beberapa "ciri khas " bayi. lalu bagaimana dengan bayi gede/BG? tak terlalu jauh bedanya, hanya beda " sedikit " pada caranya meng ekspresikan 
" ketidak nyamanannya " .
 tentu saja ia tidak menangis karena ( maaf ) ngompol, atau haus/ lapar atau digigit nyamuk. kebutuhan para BG ini umumnya adalah psikologis, yaitu :
- kebutuhan akan perhatian, kasih sayang, rasa aman, dan sejenisnya.

sebetulnya ini juga dibutuhkan oleh setiap kita , jadi wajar saja. tetapi bagi para BG ini
 menjadi 
" kurang/ tidak wajar " karena porsi kebutuhannya yang berlebihan dan
 cara meng ekspresikan ketidak nyamanannya itu seringkali justru membuat 
orang lain tidak merasa tidak nyaman dan aman. 

 yang kedua, para BG ini seringkali " lupa " bahwa orang lain diluar dirinya itu juga berhak untuk Memiliki Kepentingan Pribadi Dan Tidak Selalu Harus  Siap Memahami Kepentingan si BG.

maka bila para BG ini kemudian merasa " dilupakan/ diabaikan/ diacuhkan bahkan dikhianati " oleh lingkungannya atau orang orang tertentu  yang dia harapkan 24 jam penuh memberikan dukungan/ perhatian/ kepedulian kepada dirinya , masalah serius bisa timbul. 

kekecewaannya dapat diekspresikannya dalam bentuk kemarahan, ancaman bahkan dalam kasus tertentu dapat lebih fatal yakni pembunuhan.

mengapa para BG ini sulit memahami kepentingan orang lain dan semuanya hanya berputar disekitar kepentingannya sendiri? 
biasanya ada pengalaman pengalaman traumatis dimasa lalunya yang cukup membekas sehingga ia " mengira " bahwa hal itu akan dapat terulang kembali dengan orang / lingkungan yang berbeda yang akhirnya mendorong nya pada  rasa curiga atau prasangka yang berlebihan.

se suka/ sayang / cinta apapun seseorang pada pasangan atau pacarnya, menghadapi sikap BG ini pastilah merepotkan dan melelahkan. contoh sederhana : terlambat sedikit saja untuk menelpon/ sms/ melapor, dijamin timbul perang dunia. 

" darimana saja kamu? bersama siapa? apa yang kamu lakukan disana? mengapa tak segera menelpon/ sms? apakah kamu mulai bosan dengan saya atau meninggalkan saya secara perlahan? mengapa tidak membalas sms saya? mengapa telpon tak segera kau angkat? mengapa kamu biarkan saya menunggu begitu lama? dst dst ..... "






sehari  " kebetulan hanya " 24 jam, sehingga bila para BG ini mengharapkan perhatian penuh 24 bahkan 48 jam dari pasangannya TANPA mau peduli apakah pasangannya merasa nyaman dengan " tuntutan " itu, maka para BG ini bolehlah bersiap siap untuk lebih kecewa karena ternyata dunia tidak berputar hanya pada dirinya. 

satu saat , pasangan seorang BG bertanya  kepada saya begini :
" maaf ya mbak, boleh tanya apa perbedaan suami bule dan melayu?"
saya tertawa, tertawanya malah keras, sebab menjawab yang seperti ini harus hati hati untuk tidak menyinggung siapapun bahkan SARA hehe .. 

jadi saya balik bertanya " kenapa kok ditanyakan ?" ...
" endak, soalnya denger2 bule lebih romantis?" ...
" ya tergantung, ada yang gitu ada yang endak, seperti di sini juga gitu to , ada apa ?"
" ini lho, kalau di film2 barat kan memang biasa tuh suami isteri saling mengucap I Love You meskipun udah lama married, misal saat bangun tidur atau salah satu mau pergi kerja, tapi kan ngga terus menerus to mbak?" ...

saya tertawa lagi, saya pikir ybs ini pasti kebanyakan nonton film2 Hollywood hehe meskipun saya juga tak membantah kalimat kalimatnya .. setelah agak saya desak, akhirnya keluar " pengakuannya " :

" ini nih, Hari ( maaf, nama saya ganti ) ini aneh mbak, mosok saya harus sering2 sms/ nelpon dan mengucap ILY seperti baru jadian aja. aku ini kan ya sibuk kerja, kalau sering2 sms an apalagi nelpon2 kan ngga enak dilihat yang lain. 
e .. malah dituduhnya yang macam macam, dibilang aku ngga romantis lagi, aku punya ttm di kantor, aku berubah dll, capek dah ... " 

saya komentari " coba dibicarakan baik2 keberatan2mu dan minta pengertiannya bahwa ada yang lebih penting dari sekedar mengulang ulang kata ILY yaitu teguh pada komitmen yang sudah saling di sepakati berdua , ya kalau sehari 2 - 3 kali saja kan cukup to ILY itu?" ...

" waaa, sulit mbak, mana cemburuan lagi, jadinya persis seperti balita, dikit dikit merengek kalau aku sedikit telat melapor " .... 
" melapor? " ... 
" iya mbak, seperti sama komandan gitu lo haha ... bahwa aku sudah nyampe kantor, aku makan siang, aku mau meeting, aku ini aku itu, bisa marah dia kalau berjam jam aku ngga laporan ...." 

weleh weleh, batin saya ...
" happy kah kamu bersamanya selama ini?"

" ya gitulah, so so ... , kadang sempat ngga betah dengan sikapnya yang kekanak kanakan plus temperamen. seperti anak balita yang kalau tak segera dituruti , ngambek, ngamuk "

" jadi, mengapa selama ini kamu turuti saja?"

" males ribut dan males denger tuduhan2nya yang ngga masuk akal "
" lha kalau kamu seperti itu ya dia ngga bakal ngerti2 bahwa hal itu tidak seharusnya terjadi dan membuat kamu tidak bahagia " 

" iya sih, gimana cara merubahnya ?" 

" sulit untuk memgubah, karena kebiasaan itu membentuk karakter. yang bisa kita lakukan hanya memenej nya dan membuat kesepakatan baru, misal :
 @ tolong mengerti kepentinganku dan hargai aku dilingkungan kerjaku, bagaimana kalau aku menelpon/ sms 3x pada jam jam kerjaku, yaitu pagi hari saat nyampe kantor, siang saat istirahat, dan sore saat mau pulang kerja, bukankah ini fair ? tokh aku juga tidak menuntut kamu untuk sering2 sms/ nelpon, karena aku paham kesibukan dan posisimu plus 
aku sangat percaya kamu@"

" memang susah punya pasangan BG, tapi akan saya coba mbak .. lha mosok kalau pagi bilang ILY dan jam 12 siang ngga sempat sms atau nelpon untuk bilang ILY itu sudah dia artikan ada sebuah pengkhianatan haha, kok kelewatan 
lagian meskipun orang bilang ILY sehari seribu kali itu juga bukan jaminan orang itu bener bener setia, kok lebih percaya tulisan atau omongan daripada buktinya " ... 
( kami tertawa bareng ) ....

saya timpali " : " segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik dan menjenuhkan termasuk ungkapan ILY itu, keseringan jadi hambar, jadi ya sedang sedang saja. dan kwalitas pada akhirnya adalah yang terpenting dibanding kwantitas, itu intinya .. " 

" tapi mbak kalau udah di omong2in masih ngga berubah enaknya gimana ?"  masih penasaran rupanya, maka saya beri jawaban pamungkas :

" belikan saja tempat tidur bayi dan bawa ketempat kerjamu, biarkan dia didekatmu jadi kalau sewaktu waktu dia nangis kamu tinggal menggendongnya dan tak lelo lelo lelo ledhunggg ... " 
( dia tertawa " ngakak " dan sebagai " honor konsultasi " saya setelahnya ditraktir di Bakso Gun jalan Kawi hehe, makacih MT, semoga " bayimu cepet gede " hehe ...  ) ( th ) 

( gambar gambar diambil dari www.dazzlingwallpaper.com )





 


Tidak ada komentar: