Senin, 25 Februari 2013






 " Hari Pertetanggaan " ... 15.02.13



pagi ini ada yang ' ajaib ' , setidaknya menurut saya. ceritanya, duluuu sering saya menerima kritikan karena " rumah atau pintu cendela rumah yang selalu nampak tertutup, mengesankan kosong atau penghuninya sulit ditemui " . 

maka sejak saya tidak lagi berkecimpung didunia industri, dan lebih banyak menekuni hobi, berarti lebih banyak ditempat, kritik itu saya coba respon dengan mulai ' membuka rumah ' .. yang terjadi adalah, salah satu pagar rumah hampir selalu 1/3 terbuka, pintu ruang depan terbuka penuh, dan dari 8 cendela, 4 diantaranya saya buka 15 cm menghirup udara.

tetapi ternyata kritikan yang datang berubah menjadi begini : " lho, kok terbuka gitu to, lha itu kan sama dengan mempersilahkan maling masuk dengan santai?" ... maka komplit sudah ' kesalahan saya ' yaitu ditutup salah dan dibuka lebih salah he he ... benar benar manusiawi, tak pernah ada yang benar dimata orang lain, terlepas benar/salah yang diperbuat.

cerita ajaib pagi ini berhubungan langsung dengan ' keterbukaan ' tadi. jam 07.15 , jam 08.30 dan terakhir tadi jam 09.27, pagar yang selalu 1/3 terbuka ternyata ' memudahkan ' beberapa tetangga menemui saya yang hanya berjarak tak sampai 10 meter dari pagar terbuka itu. 

saya dan laptop berikut kamera, memory card, portable drive , hp dll yang berserak dimeja, plus musik, adalah rutinitas saya atau minimal 1/3 dari 24 jam saya habiskan bersama mereka. " Pagiiiii .... " , sapaan terpagi. " Assalamualaikummm ..... " , sapaan kedua , dan yang terakhir tadi "  Halloooo ... pakabarrrr? " ... 

Berbeda sapaan, tetapi satu persamaannya : ketiganya adalah para tetangga dekat, sekomplek yang tanpa rencana telah memasuki pagar terbuka saya untuk mencari tahu " ada apa dengan cinta e.. saya " yang sekian waktu ini konon ' menghilang' dari bermacam acara misal : rapat rt/rw, pertemuan bulanan, dll. saya terharu. 

yang terpagi tadi mengobrol dengan saya didalam garasi kanan rumah karena ada hal hal yang ingin ditanyakan disana, yang kedua didalam ruang tamu, dan yang ketiga diteras depan sebelah kiri. mereka yang memilih sendiri lokasinya karena saya ingin siapapun merasa nyaman dengan pilihannya he he .. 

ternyata dua diantara tiga tetangga ini, memberi bonus dalam kunjungannya yang katanya " sampek kangen " kok lama tidak kelihatan, yaitu bonus curhat. menjadi pendengar yang baik itu sebuah kenikmatan, nikmat bahwa kita masih diberikan kepercayaan untuk menerima uneg uneg orang lain yang mungkin tidak tersampaikan bahkan kepada keluarga terdekatnya sekalipun. lagi lagi saya terharu.

maka harusnya ada Hari Pertetanggaan Internasional, karena fungsi dan peran tetangga yang sedemikian pentingnya dalam kehidupan keseharian kita. mari kita renungkan bahwa setiap sesuatu yang tiba tiba saja terjadi dalam keluarga kita, musibah atau kematian anggota keluarga misalnya, maka orang orang I yang terdekat dan siap memberikan  bantuan moril materiil adalah tetangga. 

pun ketika ada anugerah semisal kelahiran anggota keluarga baru, pindah rumah, berangkat/ pulang dari tanah suci, akad nikah bahkan resepsi dirumah, dll pastilah tetangga terdekat yang masuk menjadi calon yang terundang dan bukan kerabat atau saudara yang jauh jaraknya dari rumah kita.    

dan ketika pertetanggaan itu sudah sedemikian dekat, maka sebenarnya yang terjadi adalah adanya saling menjaga. misal : tetangga depan rumah sedang berlibur dan rumahnya kosong. pastilah sebagai tetangganya kita akan bercuriga ketika tahu ada tamu tamu ' tak terundang ' masuk dengan cara paksa kerumah kosong tetangga kita dan berupaya mencegahnya. pilihan lain tentu saja membiarkan hal itu terjadi, namun saat tetangga kembali berlibur dan menyadari musibahnya, adakah nurani kita tidak terusik?

demikian itu fungsi dan peran tetangga yang sangat besar dalam keseharian kita dan sebagai orang timur kita patut merasa malu bila ternyata tidak mampu mengenali tetangga sendiri minimal 3 rumah di kiri kanan depan belakang rumah kita. 

pernah disuatu komplek perumahan, seseorang meninggal dan tetangga tetangganya harus memanggil polisi dan ambulance sebuah RS karena tak seorang tetanggapun bersedia merawat apalagi mengantarnya kemakam karena semasa hidupnya ybs sangat tertutup, mengisolir diri dan  tidak bersedia berbaur. siapapun tidak menginginkan hal ini menimpa dirinya saat mati nanti, dan sekali lagi  hanya pertetanggaan yang baik yang akan menghindarkan kita dari kesulitan yang lebih besa . ( th )

Keterangan foto :
Apel Residence Batu ( oleh : th ) 



 



Tidak ada komentar: