Selasa, 26 Februari 2013







Antara Laptop , Kanvas dan Musik ..
( catatan kecil , selasa 26 pebruari 2013 )
  

jarak antara tulisan , lukisan dan musik sesungguhnya tidak ada. ketiganya sama sama mampu berbicara banyak. bedanya hanya di " aksara " . sebuah tulisan itu akan terpahami sesuai apa yang tertulis, meski bisa saja ditafsirkan berbeda. kalau lukisan, dia juga banyak berbicara, hanya " aksara " nya  berupa coretan, goresan atau sapuan yang membentuk sebuah citra . sedang musik, yang merupakan bahasa universal, tidaklah perlu membicarakan ras atau budaya, karena ia menembus batas dan memiliki benang merah yang menghubungkan semua peradaban melalui : indra rasa, rasa pada keindahan, rasa pada kepekaan.

citra yang terbentuk lewat tulisan, kanvas maupun alat musik dan vocal ini membawa sebuah pesan, pesan ditangkap oleh penikmatnya, yang memahaminya sesuai dengan tingkat intelektual dan  estetikanya. sebuah lukisan yang bagus tidaklah demikian menurut setiap orang. yang bagus apanya? coretannya, warnanya, tekniknya, pesannya , medianya atau apanya? demikian juga musik, aransemenya, vocalnya atau lirik maupun teknis rekamannya dll ? tulisan bahkan sama, gaya penulisan, konten atau apanya? 

maka saya yang sama sekali bukan jebolan akademi seni rupa atau sastra atau conservatorium manapun, jadi sangatlah awam berbicara soal soal seperti ini. lalu mengapa saya juga suka corat coret , nulas nulis atau pun berkubang dalam musik sebagai keduanya, pelaku dan penikmat ? sederhana saja, ketiganya telah memberikan begitu banyak " penyedap rasa " pada kehidupan saya, sekaligus pada waktu waktu tertentu adalah merupakan terapi , terapi jiwa ... sungguh !

kadang, mengekspresikan sebuah rasa, apapun itu, lebih pas lewat coretan atau kanvas dibanding tulisan. tetapi disaat lain akan terjadi sebaliknya. pun ada saat dimana lewat musiklah satu satunya " penumpah rasa " yang paling pas, ketika " jiwa jiwa sedang mengelana mencari sandaran " .... ( waaa ... saya mungkin kurang pandai mencari kata yang tepat, jadinya agak norak, tapi percayalah ini yang terjujur yang saya punya )

kebetulan hari ini saya bersentuhan lagi dengan kanvas setelah sekian lama ' terlupakan ' dan terhalang bermacam hal. buat saya, dalam menulis, itu masih dimungkinkan untuk dihentikan sejenak atau dua tiga jenak, misal : untuk makan atau kekamar mandi. tapi anehnya saat fokus diatas kanvas, rasanya rela tidak makan minum atau ke wc sekalipun, sebelum rampung, sebab memutusnya ditengah perjalanan  akan membuyarkan  imajinasi.
tapi ini buat saya lo .. 

saat ini dirumah tersisa hanya tinggal dua kanvas kosong. saya akan coba mengembalikan ' kelenturan tangan ' saya yang sekian lama tidak terlatih akibat banyaknya hal hal yang merampas waktu saya untuk corat coret. 

saya memiliki beberapa sahabat dekat kalangan seniman perupa di Yogya tempat saya dulu ' nyantri ' . sebut saja SSH, THK, KI, DN, K, T dan masih banyak lagi. diskusi2 kecil di tempat mbak Kartika Affandi, mbak Helfi, mas Sekarlangit, mas Totok, mas In, mas Edi Hara , mas Tosin dll yang telah ikut memperkaya perbendaharaan  batiniah saya tentang seni. 

di musik, nama nama GS,JL, US, JS, BL, adalah beberapa diantara sekian nama yang pernah secara pribadi dan dekat ikut mewarnai wawasan musik saya yang terbatas ini dan saya bersyukur masa itu pernah ada dan diberikan kepada saya terutama alm. JL.  

lalu di jagad sastra, guru guru terkasih saya, ada nama RII dan L, dan KI, tiga nama yang banyak mempengaruhi saya dalam tulisan meski saya berusaha keras menjadi diri sendiri, terutama L yang memerah birukan kanvas kehidupan saya di jagad tulis menulis dengan karya karyanya yang hampir saya " tiru mentah mentah" saking kagumnya. tapi tidak saya lakukan karena saya akhirnya lebih suka menjadi saya yang seadanya meski saya di bumi dan L jauh diatas saya , dijagad semesta.

maka saya lebih suka mendengarkan para pakar ini dan lebih nikmat menyerapnya daripada mendiskusikannya karena saya merasa tidak ada apa apanya ... kerjasama kerjasama kami dalam berbagai penyelenggaraan pameran lukisan , bedah buku ataupun workshop workshop musik dll, juga telah makin mendekatkan saya pada ketiganya, dunia tanpa batas imajinasi .....

jujur, saya merindukan masa masa itu. bahkan saat saya diminta mengelola galeri mas Sekarlangit, saya merasa masih belum mampu karena nama besar dari pemiliknya : Sapto Hudoyo yang adalah ayah mas Sekar. tetapi masa masa itu sangat punya arti besar buat saya, bagaimanapun, saya berterima kasih atas kepercayaannya yang baru saya laksanakan 10% nya dan sudah harus meninggalkan Yogyakarta yang amat saya cintai ! ( total saya pernah di Yogya sekitar 7/tujuh tahun, sungguh bukan masa yang pendek .. )

juga catatan bersama beberapa rekan seniman sastra  dan musik mancanegara yang telah memberi warna tersendiri dalam kanvas kehidupan saya, yang kalau saja dunia dipersatukan oleh yang disebut ART, kita tidak memerlukan nuklir dan sejenisnya.  

yang diperlukan hanyalah sederhana dan gratis : kehangatan hati dan keterbukaan menerima perbedaan yang ada dan itu adalah indah! ( perbedaan saling mengisi yang tak termiliki masing2 )

tidakkah ini indah? tetapi mengapa manusia tidak bisa? .... ( th )

keterangan foto  ( all taken by : th )

01. " shadow " , karya  Totok HK, acrylic, 2 x 2 meter , di ruang " kerja " saya.
02. bahasa universal, musik, sebuah anugerah bahwa musik itu ADA.
03. ribuan huruf yang merangkai makna, telah lahir lewat alat ini.
04. kanvas, tempat rasa tercurah. 
 

 

Tidak ada komentar: