.. " Gelombang Podcast Kaya Makian " ..
puluh atau bahkan ratusan podcast ditanah air
semakin hari semakin mengganas kontennya .
bukan saja dari kalangan umum
( bukan seleb atau tokoh masyarakat ) tapi juga
berbagai kalangan ( akademisi , tokoh politik ,
budayawan , militer , dan berbagai profesi dan
lembaga serta komunitas populer lainnya )
yang secara terbuka memperlihatkan wajah , pendapat,
pikirannya dan sekaligus perlawanannya terhadap
pemerintah atau lebih spesifik kepada RI-1 ,
bapak Mulyono ee.. Jokowi!
20 Oktober semakin dekat .
berpamitannya Jokowi diberbagai daerah
sayangnya ternoda sehingga tidak ada
airmata mereka yang ditinggalkannya !
( kecuali yang tidak mau berpikir ruwet ,
dan yang menerima beberapa kali bansos dll ,
pastilah sederhana saja berpikirnya yaitu
" gonjang ganjingo sak karepmu , sing penting
dandangku murup terus ! " ) tidaklah dapat
disalahkan karena kebutuhan perut mengalahkan
keikut sertaan dalam demo demo dll.
apakah memang masyarakat kita terbelah rasa
melihat Jokowi dengan segala pelanggaran
konstitusionalnya ? mungkin saja .
apalagi kalau menyaksikan perdebatan di
podcast2 yang dihadiri para pakar hukum yang
mati matian ( pura pura ) Tidak Mampu Melihat
Dosa Dosa Jokowi pada rakyatnya seperti yang
diperlihatkan oleh
Silfester Matutina yang dibabat habis Rocky Gerung
dan ngamuk serta nyaris memukul Rocky
dalam acaranya Aiman .
batin saya :
" Ini namanya Profesor lawan Maba " hihihi...
lucu melihat Silfester yang gelagapan dengan
istilah2 Rocky yang fasih dengan
bahasa Latin !
belum lagi podcastnya komiker yang tinggal
di New York , Panji Pragiwaksono yang ganas
kalimat2nya dalam mengkritik Jokowi .
naaa ... gejala yang terjadi ditanah air saat ini
menarik untuk diamati betapa
teriakan teriakan rakyat diberbagai media
seolah ditanggapi dengan " ndableg " oleh Jokowi
yang mungkin berfikir
" tokh bulan depan aku sudah tidak berurusan ".
oya ? benarkah akan berhenti seiring berhentinya
jabatannya ? apakah hukum di Indonesia
belum mampu menunjukkan giginya membawa
Jokowi hingga pengadilan ?
belum lagi masalah pesawat jet yang sejak lama
ternyata menjadi angkot anak anak dan mantunya ,
sebuah cerminan betapa longgar dan sungkannya
hukum kita pada keluarga Mulyono ini .
tetapi harapan tak boleh padam hanya karena
saat ini belum terjadi , Indonesia hanya bisa
melangkah maju ketika kerak kerak yang
mengotori pipa pipa demokrasi itu dibersihkan
secara masiv agar tidak membuat aliran demokrasi
tersendat sendat bahkan mampet !
doa kita semua semoga Indonesia punya
pimpinan pimpinan yang
ber Iman , ber Etika dan ber Ilmu /EIE yang
takut pada TUHAN karena disetiap detil langkahnya
selama memimpin sesuatu kelak akan
ditanyakan & dimintakan pertanggung jawabannya
bukan oleh KPK dll tapi oleh
" Pengadilan Teragung " yang
tidak bisa lagi mereka suap dan atur !
tidakkah takut ?
( Titiek Hariati , 09.09.24 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar