Jumat, 11 Februari 2022

 
 
 
.. " Djadoel , Bersahaja , Bertahan , 
Tak Termakan Jaman : 
Bakso Haji Akrom , Kauman " ..
 
di Malang tak banyak warung  yang layak diberi gelar
 The Legend yang mampu bertahan hingga saat ini .
kebanyakan justru " hanya tinggal nama " dan 
 sulit ditelusuri lagi jejaknya .
 mengapa ?
 salah satu alasannya yakni  umumnya 
pengelolanya sudah wafat dan
 penerusnya tidak lagi ( bisa / mampu ) mempertahankan ketenaran pendahulunya . juga beberapa diakibatkan
 alasan ekonomi yaitu warungnya dijual dan ketenarannya
 ikut lenyap bersama dengan itu .
 alasan lain yang saat ini lebih populer yaitu 
penerus penerus mereka telah beralih wajah dan selera 
dalam meneruskan usaha pendahulunya dan
 muncullah cafe cafe gaya milenial .
 
 
salah satu yang legendaris dan masih bertahan
 saat ini yaitu   sebuah kedai mungil di
 Jalan Kauman Gang IVA/ 45 Malang
 yang minggu lalu masih saya temukan bahwa pemilik
 dan pengelolanya juga masih sama , 
hanya saat ini nama warung baksonya ada tambahan
 " Haji " dan menjadi " Bakso Sehat , Haji Akrom " .
alhamdulillah . 
 mengapa saya begitu mengenal warung bakso 
yang satu ini ?  
 
 
bagaimana tidak kalau dulu saya juga besar didaerah
 ini , tepatnya adalah di samping Gereja Imanuel
atau persis dibelakang Kantor Jiwasraya dan
 berdampingan dengan Masjid Jami ,
 yang alamat " modern " nya adalah : 
Jalan Merdeka Barat Gang 1/ 65 .
( antara Masjid Jami , Kantor Jiwasraya dan
 Gereja Imanuel ada gang masuk , 
kami berada dirumah yang pertama )
 
 
sebuah rumah yang penuh riwayat dengan halaman yang
 luas dan pohon jambunya yang terkenal saat itu . 
naa ... saat saya kembali ketanah air dengan 
dua kurcaci saya 3 dan 4 tahun , ternyata disatu siang 
mereka sangat menyukai oleh oleh
Bakso Akrom yang dibawa ibunda ( alm ) saya . 
sejak itu anak anak selalu menagih bakso tersebut bahkan
 hingga mereka menamatkan kuliah di ITS ,
 tiap kali pulang ke Malang mereka selalu mencari 
Bakso Akrom ini !
 ( bahkan saat saya dan anak anak " boyong " ke rumah 
yang sekarang ini pada tahun 1991 , Bakso Akrom pun
 masih menjadi favorit saat kami sowan
 ke bapak ibu di Kauman ) .
 
 
naa .. apa saja sebetulnya keistimewaannya ? 
diolah dan dimasak oleh dua wanita yang saat ini sudah
 terlihat sepuh sepuh , ternyata bakso Akrom ini beda
 dengan bakso bakso lainnya yaitu 
rasa dagingnya yang asli ( bukan berasa tepung seperti
 warung warung bakso lainnya ) , dan satu lagi
 istimewanya yaitu goreng nya yang kemripik bahkan
 tanpa kuah atau sauspun sangat lezat !! 
sebagai plusnya , pecinta Es Dawet Beras disini juga
 ada dan sebagai teman bakso rasanya pas banget !
 
 
diwarungnya yang mungil dan tak berubah sejak dulu ,
 pengunjung nampak berdesakan sehingga
 saya lebih memilih mbungkus saja demi amannya
 dimasa pandemi ini . 
 mas mas gofood  juga bergantian  dan mengantri
membuat  saya sempat berfikir :
" mengapa tidak ada upaya untuk sedikit memanfaatkan
 lorong kecil yang menurun kearah warungnya itu
 dengan penambahan kursi kursi agar bisa menampung pengunjung yang mengantri berdiri ? "
 tetapi saya pernah mendapat " nasehat " seorang
 pakar kuliner yang ringkasnya begini : 
" jangan serakah dalam berbisnis , 
rizki sudah dibagikanNya secara adil , dengan warung
 yang sempitpun mereka sudah merasakan
 sangat cukup dan bersyukur , 
keserakahan bahkan akan menimbulkan kerugian
 karena pengunjung menjadi berkurang "  
waduh .. diam diam saya jadi teringat sebuah 
usaha kuliner yang namanya sangat nge top diawalnya
 di Malang ini , 
sehingga mendorong pengelola untuk
 membuka beberapa cabangnya yang tersebar hampir
 disetiap kecamatan . tetapi ups ... ! 
rencana tetap rencana , ternyata cabang demi cabang
saat ini runtuh dan berganti nama atau pemilik ( ? )
menyedihkan ...
maka saya berbalik salut kepada pengelola
 " Bakso Sehat Haji Akrom " yang mampu 
" mengendalikan diri " pada titik dimana sangat disadari
 bahwa Allah telah sedemikian bermurah selama
 sekian dekade masih membuat warungnya bertahan
 dan ramai tanpa ada keinginan untuk berserakah ..
 
 
sebuah renungan yang bagus sambil saya menikmati
 bakso dan gorengnya yang yummyyy...
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 
diposting pada 12 .02.22 ) 
keterangan foto : 
01 . gang kecil yang legendaris
02 . " dandang " bakso
 ********
03 . kedai Haji Akrom , 
mungil namun tak pernah sepi
********
04 . " napak tilas " ...
********
05 . antara Masjid Jami dan Gereja Imanuel inilah
  masa kecil saya dibesarkan 
********
06 . karena dimakan dirumah maka masih 
ada nasi sebagai pelengkapnya , 
olalala ... karbo .. karbo..
********
07 . jangan lupakan sejarah hehehe ..
********
08 . dapur Bakso Sehat Haji Akrom
********

Tidak ada komentar: