Jumat, 08 November 2019




.. " Berjuang Hingga Titik Penghabisan " ..
kakak beradik ini 
( setidaknya begitu pengakuan mereka pada saya )
 bisa kita temui tiap hari pada pagi hari 
disekitar Jalan Ijen Boulevard dan seringnya
 disekitar Museum Militer . 
pada usia 80 an ( menurut mereka akte lahir tidak ada ) ,
 kakak adik ini masih giat bekerja sebagai 
penjual dawet beras yang sudah makin menghilang 
dijaman now . dengan resep kunonya ,
saya masih merasakan dawet yang sama saat
 saya masih balita ! mana ada dawet selezat
 jualan mereka di cafe cafe yang saat ini menyulap
 resep resep kuno dengan Rasa Kekinian 
yang menurut saya " tambah nggak jelas " .
 mau contoh ? banyak .
 misal : kopi rasa durian , jus apokat rasa mangga ,
nasi campur keju , dll yang menghilangkan
 rasa dasar bahannya ! 
 juga maraknya bumbu2 dan masakan2 instan, 
membuat banyak generasi milenial tidak kenal
 jenis rempah . yang mana kencur , jahe , kunir ,
 ketumbar , sereh , jeruk purut , kluwek dll ?
 tetapi kalau ditanya tentang keju kejuan , atau 
jenis jenis salad dressing , mereka hafal diluar kepala .
 saya khawatir , satu saat cucu cicit kita tidak
 akan lagi kenal yang namanya
 soto , rawon , pecel , rendang dll ... ! 
oya kembali pada pasangan kakak adik diatas , 
membuat kita salut bahwa diusianya yang sudah
 sangat tinggi , ternyata masih tangguh 
berjuang untuk hidup ! 
saya mencoba bertanya dimana anak anak mereka , 
yang dijawab sambil tersenyum 
" tebih " yang artinya " jauh " .... saya iba ... 
sering saya melihat di jalan jalan ada sekelompok 
anak2 muda yang terkadang berdandan 
ala punk atau rocker , bergerombol
 sambil becanda dan mendekati mobil2 yang berhenti
 dilampu merah untuk mengais rupiah .
 wahai .. kalau saja mereka melihat pasangan 
kakak adik yang sudah sepuh2 ini namun 
masih giat bekerja , kira kira apa yang akan 
mereka katakan ?
 pekerjaan memang tidak untuk
  dicari apalagi ditunggu, tetapi untuk diciptakan , 
dan sungguh tak terbatas ragamnya kalau
 kita memang Mau dan Berupaya Menggali Ide Ide ! 
sering di seminar2 motivasi didemokan
 " pekerjaan tanpa modal " yaitu 
Tukang Pijat Keliling misalnya . 
lalu oleh pembicara seminar dicontohkan adanya
 tukang2 pijat keliling misal di terminal2 atau
 stasiun2 bagi mereka yang kelelahan , 
cukup mencari tempat untuk duduk dan
mulai memijat . 
tetapi kalau Ego kelewat besar , 
dan gengsi juga mengikuti , maka sebagaian 
dari kita bahkan lebih memilih 
menganggur daripada bekerja di bidang2 
yang menurutnya " tidak bergengsi " .. 
hidup memang deretan pilihan2 , 
tetapi yang dilakukan kakak beradik yang sepuh2
 diatas adalah sebuah cermin bahwa
 Yang Tidak Bergengsi Adalah Menganggur , 
sebuah kontradiksi dengan remaja2 yang 
saya contohkan diatas ..
 ( Writing & Photos : Titiek Hariati , Malang , 08.11.19 ) 

Tidak ada komentar: