Selasa, 20 Maret 2018




.. " JLS , Bagaimana Wajahmu 10 Tahun Lagi ? " ..
biasanya dua atau tiga minggu sekali saya " harus "
 menghirup udara laut karena " sumpeg " dengan gas yang keluar 
dari knalpot2 di kemacetan Malang Raya yang semakin menggila .
 tetapi didera bermacam kesibukan lain , 
saya cukup lama tidak " melaut " . dan ketika kesibukan
 sedikit mereda , ternyata  masih harus saya sabarkan karena
 ada sedikit keretakan ditapak tangan kanan saya akibat 
terpeleset saat gerimis . ya sudah ,
 namanya sedang " apes " ya diikhlaskan saja . 
sebulan lebih saya tidak bisa memutar kunci kontak , 
mungkin syaraf ditelapak tangan belum sepenuhnya pulih . 
pada minggu ke 5 saya mulai " gelisah " dengan keadaan ini
 dan melatih memutar nya dengan bantuan tangan kiri ,
 dan ternyata ... bisa !
maka dengan " kerjasama " tangan kiri 80% dan kanan 20% , 
pada hari minggu tanggal 11 maret 2018 yang lalu , 
saya mengetesnya untuk jarak jauh .
 tentu saja pilihan jatuh pada JLS dengan deretan
pantai pantainya  disepanjang Laut Selatan . 
ternyata sudah banyak perobahan yang terlihat disana . 
di Sendang Biru , bermunculan kedai kedai dan lesehan yang
 nyaman di lokasi yang dahulunya adalah bukit kecil . 
dan disepanjang garis pantai , sudah banyak bangunan bangunan
 baru untuk penginapan dan warung warung yang
 sayangnya mulai menutupi pemandangan cantik dari
 pantai pantai itu sendiri karena dibangunnya
tepat dipinggiran jalan raya . 
 juga sudah berdiri sebuah masjid cantik  bergaya China 
dengan bedug warna merahnya yang khas ! 
dan ketika saya masuk ke beberapa pantai yang ada disitu , 
saya  melihat warung warung dan penginapan disitu kelihatannya
 belum memiliki standar aturan yang baku
 baik mengenai letak , ukuran maupun desainnya , 
meskipun disebagian lain sudah terlihat agak teratur .
maka , saya diam diam merasa cemas bahwa JLS yang cantik ini
 bukan tidak mustahil satu saat menjadi kawasan
 padat warung & penginapan & toko toko yang " semrawut "
 dan menutupi keindahan panoramanya sendiri ... ! 
mengapa senyampang masih belum terlampau semrawut tidak
 segera ditertibkan agar kenyamanan semua pihak terjaga ,
 yaitu pemilik usaha , pengunjung dan mungkin pihak Perhutani ?
 saya tidak tahu siapa yang lebih berwenang memenejnya , 
tetapi titipan harapan yang kecil ini semoga juga 
mewakili banyak harapan2 lainnya yang serupa karena
 JLS adalah kebanggaan kita bersama dan 
sudah semestinya kita ikut memelihara 
kebersihan , kenyamanan , keamanan , kelestarian serta
 kecantikannya agar tercapai keseimbangan antara bisnis dan alam !
 tentu kita masih ingin menikmati keindahan sepanjang
 garis pantainya dan bukan menyaksikan 
" pantat " dari penginapan2 , warung2 dll yang 
menyesakkan mata dan dada ....
menjelang pilkada serentak yad ,
 bukankah ini juga dapat menjadi isu " pendongkrak suara "
 bagi bapak ibu yang mencalonkan diri ataukah 
lebih memilih blusukan ke pasar dll yang sudah menjadi tren ? 
saya awam politik , 
mungkin Anda pembaca blog ini adalah pakarnya ?
JLS ... kira kira bagaimana wajahmu 10 tahun dari sekarang ?
( Writing & Photos by : Titiek Hariati , March  2018 ) 
Foto foto dari beberapa pantai disepanjang JLS dan Masjid
 yang mungkin tidak lama lagi akan sulit dinikmati
 karena tertutup oleh dinding dari 
warung warung , penginapan , dll yang berdiri 
disepanjang JLS tanpa mengindahkan
" hak pengunjung untuk menikmati kecantikan 
disepanjang garis pantai di JLS " .
 menyedihkan .
























Tidak ada komentar: