.. " Kedai Mie Sutoyo , Kok Kempel ? " ..
sekian hari yang lalu ,
mendekati jam makan siang ternyata saya
masih ada di jalan untuk beberapa urusan .
tanggung pulang sebab macet macet pasti menambah
lapar . maka senyampang lewat di Jalan Let.Jend. Sutoyo,
sebuah kedai mie menarik perut saya
karena selama ini kalau urusan per mie atau
pangsit pangsit an yang dituju adalah yang
didalam pasar Oro Oro Dowo atau Gang Jangkrik
yang di Soehat meski keduanya beda " kasta "
dalam harga dan rasa hehehe ..
di Kedai Mie Sutoyo ini tertulis " sejak 1940 " yang
merupakan iklan penarik pengunjung yang masih
meragukannya .
siang itu hanya tiga meja yang berpenghuni .
saya pilih yang terdekat dengan pintu masuk supaya
udara bebas lebih leluasa .
pilihan adalah Mie Ayam Spesial atau Istimewa
yang saya pikir pasti penuh dengan irisan
Rempelo Ati seperti kalau saya beli di dalam
pasar Oro Oro Dowo dimana yang istimewa
hanya 13 ribu !
dengan harga dua kali lipatnyapun di
Kedai Mie Sutoyo ini saya rela sebab tempat dan
namanya plus rasa pasti diatas yang di pasar OOD .
minumnya saya pilih kopi susu saja , agak menghindari
yang dingin dingin sejak isu Omicron muncul .
lho kok nggak tekewe saja ?
namanya sudah lapar , menyerah makan ditempat .
pesanan saya akhirnya datang dan tetekbengeknya
juga ada ( acar , lombok hijau dll dipiring yang terpisah ) .
stik sudah saya siapkan tetapi ...
lho lho lho.. alamakk ... iki opo to kok mienya kempel ??
( kempel itu bahasa jermannya jawa ,
yaitu lekat satu sama lain seperti halnya kalau kita
mengambil mie dari freezer ! )
lha bagaimana mau di stik kalau kempel begini ?
padahal kalau ditempat lain meski itu yang
di dalam pasar , mie nya akan terurai bak rambut
Siti Nurbaya sehingga mudah untuk disantap
dan dicampur rata dengan bahan bahan lain
dipiring yang sama .
dan kalau tadi saya pesen " Istimewa " dengan
harapan mendapat irisan rempelo ati yang irisannya
membuat ngiler , ternyata tidak saya temukan
alias ada irisan super mini kira kira 3/4cm an
sekitar 8 potong sehingga nampak seperti porsi
yang biasa ( tidak istimewa ) .
tentu saya kecewa karena " nama besar sejak 1940 "
saya yakin tidak sesederhana itu ..
saat pulang saya bertanya dikasir mengapa mienya
" kempel " apakah diambil dari freezer sebab
didekat kasir kebetulan ada freezer mini
yang menjual mie beku . dijawab " enggak kok .. " ..
sebagai obat kecewa ,
saya mampir ke pasar Oro Oro Dowo dan membeli
pangsit istimewa 13 ribu yang irisan rempeloatinya
" sak ketapruk " dan panas " mongah mongah "!
namanya pangsit jawa ,
sudah pasti tak bisa ditandingi dengan
Gang Jangkrik Soehat , tetapi saya temukan setidaknya
kejujuran disana bahwa ada perbedaan antara
yang biasa dan yang istimewa plus
tidak kempel mienya sehingga mudah dicampur
dan disantap !
naa .. saya ragu apakah tulisan " sejak 1940 " itu
masih bisa dipertahankan dan bukan
sekedar slogan kosong ?
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 15.01.22 )
keterangan foto :
01 . .. kempel ... ?
02 . ... 1940 ? ...
03 . taking order dimeja sebelah saya
04 . daftar menu
05 . atmosfer
06 . ... kempel ? ..
07 . pemanis ( 01 )
08 . pemanis ( 02 )
09 . parkiran terbatas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar