.. " KAJOETANGAN Dulu Dan KINI " ..
bicara tentang area Kajoetangan atau Kayutangan
atau Jalan Basuki Rahmat sebagai nama yang " modern " ,
rasanya lebih tepat dengan angkatan saya .
milenial tidak akan pernah memiliki ruhnya karena
mereka lahir disaat Kayutangan atau jalan
Basuki Rahmat sudah berubah wajah .
jadi kalau ada kelompok penggiat yang ingin
mengembalikan wajah lama Kayutangan maupun
melestarikan sejarah dan jejak jejaknya ,
sekaligus mereka juga punya harapan yang tertitip
pada milenial bahwa
Kayutangan adalah keping kota Malang yang
dimasa lampau menjadi land marknya Malang
yang tak patut dilupakan ! bagaimana tidak ?
lihat foto foto jadul dimana ada sebuah foto yang
menampakkan tank tank Belanda ( atau Sekutu ? )
berada di perempatan Kahuripan - Kayutangan
dimana mereka rupanya masih menginginkan Malang
kembali kepangkuan mereka !
maka Kayutangan adalah bagian dari urat nadi
perjuangan kemerdekaan Indonesia yang
jejak jejaknya tak mungkin dihapuskan .
lalu , masa kecil saya sendiri ,
menjadikan Kayutangan laksana " wisata urban "
dimana deretan pertokoannya begitu legendaris dan
beberapa diantaranya bahkan masih bisa dilihat
hingga saat ini meski sebagian besarnya terlihat
runtuh dilanda berbagai krisis .
sebut saja Rajabally yang kini menjelma menjadi
La Fayette Cafe , lalu ada toko mainan Lido
dipojok perempatannya dan BCA yang dahulu adalah
Hotel YMCA . yang ikonik salah satunya adalah
Bioskop Merdeka yang saat ini tinggal puing tanpa kisah .
juga Kantor Pos Besar yang sekarang menjelma menjadi
Kantor Telkom yang berseberangan dengan
Gereja Katolik Kayutangan .
Gramedia dulunya adalah sebuah apotik terbesar di
kota Malang, kalau tak salah namanya Apotik Matahari .
Hotel Riche tetap dilokasi yang sekarang tetapi
wajahnya sudah direnovasi tak lagi seperti aslinya .
yang masih asli adalah Toko OEN .
juga Sarinah pun sudah berubah wajah karena dimasa
lampau dan masa kecil saya ,
gedungnya sangat berarsitektur Eropa dan cantik .
lalu juga ada toko sepatu Hana , toko buku Tjiang
dan Studio Foto yang sayangnya ketiganya
juga sudah berubah wajah , usaha dan entah apa lagi ...
dideretan Primanet hingga bank BNI ,
dahulu adalah toko toko yang berjualan bermacam
kebutuhan mulai dari tembakau bagi yang
suka membuat rokok lintingan ,
toko mainan , toko roti , toko batik dll yang saya
sudah lupa nama nama aslinya .
diseberangnya ada toko toko yang pada masanya
sangat terkenal ramainya yaitu Toko Riang
( kemarin dulu saat saya melewatinya ternyata
sudah berubah menjadi sebuah warung warkop sederhana
yang tampak kurang higinis sehingga kontras
dengan masa lalu toko Riang yang tersohor itu ) .
maka , ketika pemkot kemudian berkeinginan
" menghidupkan kembali Kayutangan " antara lain
lewat pemasangan lampu lampu jalan nya yang
cukup memunculkan isu kontroversial karena
" dituduh tidak punya identitas sendiri " tersebab
desain lampu yang lebih mirip lampu lampu ala keraton
di Jateng , sayapun bermaksud menangkap
" ruh Kayutangan diawal 2022 " ini .
olala ... masalah pertama ternyata adalah :
sulitnya mencari tempat parkir karena sepanjang
Kayutangan dikiri dan kanan jalan telah full
dengan roda 4 dan 2 .
akhirnya saya parkir didepan kantor Telkom dan
berjalan kaki kearah Primanet dan terus hingga
La Fayette kemudian menyeberang balik
kearah Kantor Telkom lagi .
masalah kedua adalah bahwa :
disepanjang jalan yang berhias lampu baru itu ,
sudah disesaki oleh 90% milenial yang
memadati kursi kursi disitu , berfoto ria , ngobrol , becanda
dan bahkan didekat Bank BNI ada grup band yang
sedang live melayani permintaan penontonnya
dengan lagu lagu tertentu .
mengapa saya anggap masalah ?
hampir 90% saya amati mereka tidak bermasker
dan juga tidak berjarak !!
juga ketika saya melewati satu satunya resto yang malam
itu buka ( letaknya sebelum Bank Niaga jika
dari arah BCA ) , tampak resto ini dipadati
pengunjung milenial karena disitu tersedia
beragam jajanan ringan dan berat .
miris , karena suasana seolah sudah aman pandemi
dan hampir hampir tidak saya melihat seorangpun
yang bermasker , baik penjual , pembeli maupun yang
sedang ber jalan jalan .
saya pribadi bahkan sering mendapat pandangan aneh
karena masker dobel saya dan mungkin saya
dianggap Covid-Phobia yang berlebihan ....
lampu lampu yang dipasang didua sisi Kayutangan
yang meski tidak 100% dipasang hingga akhir
atau ujung jalan Kayutangan ( Sarinah dan Gramedia ) ,
agaknya sudah cukup mampu
menyedot " laron laron " yang malam itu
tumplek bleg di dua sisi jalan... !
saya tidak tahu apakah pemkot pernah memikirkan
resiko lain dari pemasangan lampu lampu cantik ini
disaat pandemi dan tidak menundanya
hingga pandemi berakhir ?
atau ini hanya untuk memburu habisnya APBN saja ?
entahlah .
terlebih munculnya Omicron
yang sudah mulai mengintai di Malang ,
semoga saja ramainya " laron laron disekitar
cahaya lampu " tidak memunculkan klaster baru
covid 19 yang masih belum jelas ujung
dan mutasinya ini ..
apakah tidak perlu diadakan razia masker disitu ?
tentu bagi milenial yang masih merasa muda , kuat
dan sehat akan menertawakan razia masker ini ,
tetapi manakala covid tidak pilih pilih usia
dan yang mudapun bisa terpapar bahkan
sampai menghadap Sang Khaliq,
sebuah razia masker agaknya tidak lagi ditertawakan!
scanner pedulilindungi saja saat ini sudah
begitu melonggar di mall dll ,
maka saya hanya bisa berharap semoga Omicron
hanya " numpang lewat " di Singosari dan tidak
mblusuk ke kerumunan di Kayutangan yang setiap
malam pengunjung disitu sudah tidak
mengindahkan prokes! ..
setelah berkeliling Kayutangan yang genit dengan
lampu lampu barunya ,
diam diam saya malah merindukan wajah lama
Kajoetangan yang bersih , tidak berisik dan
polusi suara dan udara belumlah seberat sekarang ....
naa ... pembaca ada saran buat Kayutangan ?
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 26 .01.22 )
keterangan foto :
01 . Kajoetangan Tempo Doeloe
02 . Perempatan Rajabally Tempo Doeloe
( saat ini ada La Fayette )
03 . Gereja Kajoetangan Tempo Doeloe
04 . Aloen Aloen Tempo Doeloe
05 . Toko Roti Kajoetangan Tempo Doeloe
( difoto pada tahun 1930 )
06 . Pohon Besar Beringin di
Aloen Aloen Malang Tempo Doeloe
*********
06 . Kayutangan atau Jalan Basuki Rahmat
pada Januari 2022
*********
07 . Duduk santai disepanjang trotoar Kayutangan
pada Januari 2022
*********
08 . Gereja Katolik Kayutangan
pada Januari 2022
*********
09 . Resto Kayutangan yang padat pengunjung
pada Januari 2022
*********
10 . Band ditrotoar Kayutangan
pada Januari 2022
********
11 . Jembatan didepan Telkom Kayutangan
pada Januari 2022
********
12 . Parkiran full dikedua sisi Kayutangan
pada Januari 2022
********
13 . Trotoar dan kursi kursi juga full dan 90%
pengunjungnya tidak bermasker
********
14 . Saya menjajal atmosfer di
jembatan penyeberangan
pada Januari 2022
*********
15 . Ramai milenial yang longgar prokes
pada Januari 2022
*********
16 . Salah satu bangunan ( baru ) di
pada Januari 2022
*********
17 . Saya bersandar disalah satu lampu di
Kayutangan pada Januari 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar