.. " Terjepit Diantara Dua Pakar " ..
judul diatas silahkan saja diartikan baik secara
harafiah maupun kiasan karena nyatanya siang tadi
saya berada diantara dua pakar .
malang melintang baik untuk riset maupun study
diberbagai negara seperti Jepang , Jerman dll maka
keduanya adalah memang sejoli yang mengabdikan
segenap enerji dan waktunya untuk
penelitian dan pengembangan disiplin ilmu yang
ditekuninya dan tentu saja generasi muda Indonesia
boleh bersyukur dapat menimba sumur ilmu keduanya .
kunjungan ke Malang nya begitu singkat tetapi
beruntung bahwa saya masih sempat bereuni kecil
dengan keduanya dan makan siang bersama
di Mang Engking di Batu sekaligus
adalah penutup perjumpaan kami .
kenangan semasa masih menjadi satu tim di
Universitas Ma Chung ( Vila Puncak Tidar , Malang )
adalah benang merah kami ,
dimana awal awal berdirinya UMC yang penuh
tantangan dan kesulitan disana sini ,
kami hadapi dan lalui dengan kesabaran , keuletan
dan kerja keras bersama .
maka siang tadi sesungguhnya adalah lebih mirip
" kuliah umum " bagi saya berada diantara dua pakar
yang keilmuannya luar biasa !
bagaikan Tumbu Oleh Tutup ,
keduanya sesungguhnya adalah " harta karun "
bagi negeri ini dimana temuan temuan penelitiannya
telah ikut mempengaruhi kebijakan pemerintah
dalam hal penggunaan warna makanan sintetis .
bapak Tatas Brotosudarmo S.Si , Dipl. Chem, Ph.D
adalah seorang ilmuwan biokimia analitik Indonesia
terutama dalam dalam bidang pigmen alami Indonesia
seperti karotenoid dan klorofil dan
kompleks protein pigmen pada organisme fotosintetis !
disisi lain , istri beliau , adalah juga seorang ilmuwan
yang dimasyarakat fotosintetis dunia dikenal sebagai
ahli pigmen klorofil dan aplikasinya
dalam fotodinamika terapi
dan saat ini menjabat sebagai Rektor ( wanita )
di UPJ Tangerang Selatan , tepatnya Bintaro .
( pada tulisan " mbolang " saya Malang - Banten yl
di blog ini , saya juga kisahkan pertemuan kami
di UPJ dan makan malam kami di Sushi Tei .
kebetulan anak anak saya juga di Bintaro di
sektor yang sama dengan UPJ
sehingga tidaklah sulit untuk saling bertemu saat itu )
oya .. pagi tadi kami ber 3 juga mengadakan
kunjungan khusus ke Jalan Tanggamus ,
kediaman Prof . Sadtono yang adalah juga pernah
berada dalam satu tim semasa kami masih sama sama
di Universitas Ma Chung .
dalam usia beliau yang sudah sangat lanjut ,
pertemuan pagi tadi cukup mengharukan dan
betul betul merupakan sebuah catatan khusus .
sungguh tidak terbayang bahwa setelah sekian masa lewat ,
masing masing kami akhirnya menapaki jalan hidup
masing masing dan yang tertinggal dari kebersamaan
kami adalah kenangan
yang tidak mungkin terhapus waktu .
diseling oleh kenangan2 yang lucu , kami terbahak
bersama dan sesaat berganti dengan keharuan
mengenang mereka yang telah mendahului
menghadapNya , dan kembali lembar lembar riwayat
mengisi meja makan kami siang tadi secara bergantian .
dengan menu menu Sunda yang khas di
Mang Engking , Batu , nyatanya waktu berlalu cepat
dan disitu pula kami harus kembali berpisah ..
piring piring Oseng Kangkung , Gurami Bakar ,
Karedok , dll dll yang seabreg , telah 90% kosong
dan acara jeprat jepret juga sudah dilalui .
singgah sejenak di Rumah Susu di bagian terdepan
dari area ini dan akhirnya maka gerobag kamipun
berpencar disana meninggalkan sebuah pertanyaan besar :
kapan bisa bertemu lagi ?
sebuah pertanyaan yang tentu saja hanya
Tuhan Yang Maha Tahu karena manusia
tidak memiliki kemampuan yang menyamaiNya ,
dan termasuk pertemuan di Malang kali ini adalah
juga diluar rencana , kecuali bahwa itu
memang sudah menjadi kehendakNya ...
bagaimanapun , terimakasih tak terhingga kepada
bapak Tatas dan ibu Shinta ,
yang merelakan beberapa jam waktunya yang
berharga bersama saya ..
selamat jalan , tetaplah sehat disaat yang tak kunjung
selesai dari pandemi ini ..
( Writing : Titiek Hariati,
Photos : Titiek Hariati & Mang Engking Waiter )