Minggu, 06 Oktober 2013





 .. " mengapa suka jeprat jepret? " ..

sering, saya kesulitan menjawab pertanyaan " suka jeprat jepret ya?" .. paling paling cuma saya jawab dengan tertawa, meskipun dalam hati saya punya kalimat kalimat panjang untuk itu ...
jaman bergeser, berubah, saat ini anak anak kecilpun sudah jeprat jepret dengan 
HP nya dan " anak anak besar " sudah 
begitu sophisticated dengan kamera kamera canggihnya ..

klub klub fotografi dan sekolah sekolahnya sudah menjamur. saat hunting-hour mereka bertebaran dimana mana, kadang kalau di Malang mereka terlihat di Ijen Boulevard, mall mall,
memoret model diarea tertentu dsb.dan rata rata anggotanya masih remaja.

majalah fotografi lokal pun sudah banyak. salah satu keponakan saya sendiri malah mengagetkan ortunya dengan keputusannya untuk kuliah di jurusan fotografi yang mungkin 
" diluar ekspektasi " ...tetapi ketika dibuktikannya dengan kemandiriannya sebagai 
wedding-photographer, maka semuanya pun menjadi ok ...

 pameran pameran dan galeri serta seminar, workshop dll dibidang yang sama saat ini juga sudah menjamur. begitu jauh bedanya dengan sekian dekade silam dimana di Malang misalnya, hanya ada 3-4 studio foto dan jumlah fotografernya bisa dihitung jari.




era digital telah membawa dunia fotografi ke planet yang " tak terbatas " dalam ide, kreatifitas dan
kemungkinan kemungkinan eksplorasi. sebuah jepretan sederhana, dapat
di edit dan direkayasa
sedemikian rupa sesuai kebutuhan dimana campur tangan teknologi ini adalah salah satu yang dimasa lampau tidak dimiliki dunia fotografi. 
sebuah langkah besar telah dimulai.

maka mengapa saya tertarik? jawaban terpendek adalah :
" foto itu penangkap yang tak tertangkap dengan mata biasa " .
 jawaban panjangnya? banyak.
" memindahkan " obyek sederhana yang kasat mata kedalam sebuah foto dan menjadikan obyek tersebut lebih bermakna dan berbicara banyak, itu juga salah satu alasan lainnya.

contoh :
foto seorang nelayan yang sedang memotong motong ikan tuna di pantai Malang Selatan ( 2012 )
dan darah ikan mengucur kemana mana yang sebagian tersapu lagi oleh ombak.

sekilas ini adalah " adegan " rutin yang tak istimewa. 
namun ketika dipindahkan ke sebuah foto dengan sudut dan momen yang tepat, terlihat dramatis dan bercerita banyak. sepotong ikan goreng yang terhidang dipiring kita, seringkali tidak menimbulkan sentuhan apa apa, ituhal biasa.

namun pernahkah meski sekali saja, kita berpikir betapa ikan itu diperoleh jauh ditengah samodra dengan perjuangan berat para nelayan yang menangkapnya? cukup jauh perjalanan sepotong ikan goreng itu hingga sampai diperut kita. 
dan sebuah foto dapat merangkum kisah tadi menjadi sebuah " pesan dan renungan " . 

bila kita melihat pameran pameran foto internasional, bahkan seringkali kita diajak 
" melompat ke planet lain " melalui suguhan foto foto  yang " gorgeus " ! 
misal suasana perang di wilayah tertentu, menggambarkan tragedi kemanusiaan yang menyentuh. disitu misalnya ada foto yang menunjukkan adegan seorang ibu yang kehilangan dua putranya sekaligus dalam sebuah serangan brutal kedesanya. 

namun ibu ini tidak menangis, melainkan membacakan ayat ayat suci diantara kedua jenasah itu dengan wajah yang ikhlas. ekspresi wajahnya menyimbolkan kekuatan dan keikhlasan luar biasa seorang ibu menghadapi ujianNYA ..

demikian salah satu kekuatan lensa yang dahsyat, yang mampu menerobos pandangan mata biasa hingga jauh kedalam mata yang lain, mata hati. 
maka sebuah foto memang bukan hanya sekedar " jeprat jepret " tetapi ia adalah 
" penyampai pesan " . dan ketika pesan itu mampu tertangkap yang menikmatinya, 
berarti foto itu " berhasil " . 

namun ada juga jeprat jepret yang tidak mengutamakan pesan, karena dibuat hanya sekedar untuk " hepi hepi " meskipun menurut saya inipun tetap menyampaikan pesan, 
namun tidak dalam dan tidak memerlukan renungan. 
bak melihat orang orang lewat dijalanan, kita melihat tapi tidak mengesankan apa apa ..

saya baru pemula yang masih merangkak mencari warna, pun otodidak meski sudah ratus bahkan ribuan foto terjepret sebisa bisanya hehe ..
dua kali coba coba ikut kompetisi yang inipun ternyata keduanya hanya berhasil masuk sebagai salah satu nominasi saja hehe .. 
mungkin saya akhirnya harus mencari " guru " dalam artian sebenarnya, agar lebih membukakan wawasan. tak ada kata terlambat dalam belajar, 
saya percaya bahwa dunia fotografi itu borderless disemua lini termasuk 
usia, pendidikan, latar belakang, budaya dst dst ... 

mungkin dapat dimulai dari hal yang paling sederhana yang ada disekeliling kita yang dapat menjadi luar biasa ditangan anda, para pecinta fotografi , misal :  
pemungut sampah diluar rumah, sandal jepit tua yang putus talinya, kepompong ulat diranting pohon dalam halaman rumah dst dst ...

naaa ... selamat " menangkap " pesan pesan alam !
salam,
th 

( keterangan foto, all taken by : th )
01. hutan dan rawa dekat Bajul Mati Beach, 2013/ th.
 02.buah labu, 2013/th.
03. " penangkap pesan ", 2013/th.





Tidak ada komentar: