Rabu, 09 Oktober 2013






.. 74 menit di Padepokan Dhammadipa Arama ..
 ( catatan kecil bersama Devi Sirini )

berbicara tentang kerukunan kehidupan beragama di Malang Raya, kali ini saya ditemani oleh Pannavati dan Devi Sirini untuk mengelilingi Padepokan Dhammadipa Arama, 
di desa Mojorejo, Junrejo, Batu, Malang. 
sebagai salah satu tempat ibadah dan pusat wisata religius bagi umat Budha, Padepokan Dhammadipa Arama ini merupakan salah satu yang terbesar di Jawa Timur.

dimulai dengan sebuah bangunan bambu sederhana , Dhammasala, sebagai tempat tinggal bhikkhu dan juga ruang makan, ditengah lahan seluas 4400m2 ditahun 1971, 
hingga saat ini, 2013, sudah berubah menjadi sebuah kompleks peribadatan plus kampus yakni Sekolah Tinggi Agama Budha Kertarajasa Batu.

dikisahkan pada bulan Waisak 1970, seorang bhikkhu asal Thailand Selatan, 
Phra Kru Atthacariyahrukich ( Bhante Win ) saat mengunjungi Malang, mengimpikan sebuah tempat ibadah yang layak bagi penganut agama Budha di Malang. 

keinginan luhur ini disambut baik oleh umat Budha di Malang dan para donaturpun mulai mengulurkan tangan. tercatat donatur pertama saat itu menyumbang Rp. 202.240,- yang dipergunakan untk mencari tanah yang sesuai dengan tujuan luhur tersebut.



 akhirnya ditemukanlah lokasi di desa Ngandat, Mojorejo, kecamatan Junrejo, Batu, Malang, 
lahan seluas 4400m2 dengan harga Rp. 75,-/m milik bapak Dasuki.

seorang arsitek relawan wanita,
Ibu Ir. Shelly Gunawati Wardojo, MBA,MT,MM menangani keseluruhan desain di padepokan ini dan secara bertahap bangunan demi bangunan selesai hingga padepokan berusia 40 tahun lebih ( 1971 - 2013 ). 
sementara itu para donatur pun makin bertambah dari tahun ketahun, bukan saja lokal tapi juga internasional seperti Singapore, Myanmar, dll.

pengunjung padepokan dapat menyaksikan beberapa bangunan utama yaitu :
Gedung Uposathagara, untuk keperluan wisuda dll.
lalu ada gedung Dhammasala Lumbini dan Veluvana untuk keperluan meditasi, diskusi, dll.

selanjutnya adalah Museum Dhammadasa. 
bangunan lainnya adalah Anekadhippaya Sabha atau Balekambang, yang sesuai namanya bangunan ini terletak diatas air, untuk tempat meeting, diskusi dll. 

yang paling mencolok dan terlihat megah adalah Paturupaka Shwedagon Pagoda, 
yang terlihat dari kejauhan dengan atap atau menaranya yang keemasan. tapi saat itu sedang ada renovasi dan dimana mana terlihat pengecatan ulang, 
sehingga menara difoto foto halaman ini nampak tidak mulus.
pagoda ini memang mirip dengan desain pagoda di Thailand misalnya, 
terutama menara dan ukiran keemasannya.



 lalu juga ada Kuti yang kalau saya terjemahkan kira kira adalah semacam pemondokan baik bagi para bhikkhu maupun peserta pelatihan kerokhanian. 
bangunan ini keseluruhan dibuat dari kayu ulin/ kayu besi yang tahan cuaca dan dapat berusia hingga ratusan tahun ! ada yang bersistim " pintu dorong " sehingga bila diperlukan dapat dibuka lebar dan udara segar masuk leluasa. 

lalu disalah satu sudut taman ada patung Budha raksasa dalam posisi berbaring miring yang disebut " Reclining Budha " yakni salah satu sikap meditasi Budha sebelum parinibhana.

kebetulan saat itu tidak ada pengunjung sehingga saya cukup leluasa menikmati suasana padepokan yang senyap dan sejuk. bahkan saya sempat bertemu dengan 
Pimpinan Padepokan, Bhante Jayamedho, 
beliau sangat ramah dan membagi bermacam informasi tentang 
Padepokan dan Konvensi Umat Budha dan Muslim yang baru diikutinya di Kamboja.

kedua " santriwati " yang saya temui saat itu adalah para mahasiswa dari STAB yang sedang mengikuti perkuliahan tahun ke II dan masih harus tinggal di padepokan dua tahun lagi.
 disini para siswa melakukan banyak tugas tugas rutin selain kuliah yaitu 
untuk merawat padepokan ini. 

"  kami jam makannya dua kali, makan pagi dan jam 11 siang, selebihnya hingga pagi berikutnya adalah cukup minum saja " , kata Devi pada saya 
dalam menjelaskan pelatihan kerokhanian di padepokan ini. 

banyak hal hal menarik yang saya dapatkan dari keduanya dan saya bersyukur bahwa siang itu saya mendapatkan kesempatan yang luas untuk menengok bagian bagian yang detail 
dari semua bangunan yang ada plus mengenal lebih jauh tentang kehidupan 
" santriwan/ santriwati " selama pendidikan di padepokan.

oya bagi yang ingin mengunjunginya, alamat lengkapnya adalah :
jl. Mojorejo 44, Batu, Jawa Timur, tel. 0341 594 781,
email: dhammadipa.arama@yahoo.com

terima kasih secara khusus saya sampaikan kepada Pimpinan Padepokan , Bhante Jayamedho dan juga kepada kedua " santriwati " yang telah menerima kunjungan saya dengan begitu hangat dan ramah. 
semoga Allah SWT membalas kebaikan kebaikan itu, amin.

( keterangan foto, all taken by : th )

01.Patirupaka Shwedagon Pagoda, sedang dalam pembersihan/ pengecatan ulang.
02. Lonceng di depan pagoda
03. Atap dari Dhammasala Lumbini
04. " Reclining Buddha "
05. Pimpinan Padepokan, Bhante Jayamedho
06. Pannavati, " wanita yang berkebijaksanaan ", siswi STAB tahun ke II.
07. Devi Sirini, siswi STAB tahun ke II, tour-guide saya yang ramah.









Tidak ada komentar: