..Rumah Sosis tanpa Sosis? ..
( catatan tercecer lebaran 2013, 07/11 , dari Rumah Sosis Bandung di Batu, Malang )
ini adalah kali yang ke II saya ke Rumah Sosis Bandung / RSB didepan BNS Batu, Malang.
yang I dulu saat RSB baru launching, semuanya ok, termasuk layanan, maminnya dll.
naaa .. pada lebaran 2013 yang lalu, saya lupa itu lebaran hari ke II atau ke III,
sekitar itu ( maaf karena ini ditulis agak lama setelahnya,
yang pasti masih dekat dengan
HH lebaran ). saat itu sudah sekitar jam 15.00 karena rombongan kecil saya baru selesai mengunjungi Eco Green Park.
semua sepakat ke RSB selain jaraknya dekat juga mau mencoba sang Naga dan sebagai tuan rumah saya paling semangat ! beruntung kami masih dapat tempat parkir dihalaman dalam
dan dengan tanpa ragu ragu kami mencari tempat duduk di rumah panggung
karena disebelah depan terlihat mulai padat.
" tingak tinguk " karena tidak ada yang mengarahkan untuk ini itu, termasuk tempat rombongan duduk, dan selanjutnya saya berinisiatif memanggil staf RSB meminta menucard. dasar semua sudah kelaparan, sebentar saja sudah selesai memilih dan sekali lagi karena tidak ada staf RSB yang menghampiri meja kami maka saya mengundang salah satu staf yang ada disitu. kami bengong saat staf bertanya ditepi meja kami :
" Ya bu, ada apa?" ..
. lho, apa nggak salah pertanyaan ini, lha kira kira kalau ada rombongan tamu datang dan duduk dimeja apakah kami tidak nampak seperti orang orang yang " perlu makan " tapi lebih tampak seperti " teroris " ( Ha .. Ha .. ) .
saya jawab : " lho mbak, kira kira menurut mbaknya setelah tadi kami minta menucard dan sekarang mbak diundang kemeja ini, apa hubungannya menurut mbak?" ...
si staf ini tambah terlihat bengong, maka saya menimpali :
" apa mbak ini lagi magang aja ya disini? kalau begitu tolong dipanggilkan yang lebih senior atau manajer nya " si staf itu lalu berlalu dan datang kembali dengan seorang staf lain.
" ya bu, ada yang bisa dibantu?" .. kami semeja tertawa bersama, " iki temenan ta rek " ?
setelah kami jelaskan secara singkat tentang " Maksud dan Tujuan Orang Masuk Kedalam RSB" maka staf yang lebih senior tadi menjawab :
" begini bu, pak, mas mas, mbak mbak, maaf ya .. kebetulan ini semua sosis habis. jadi sementara pesanan sosis tidak bisa dilayani, tapi kalau yang lainnya bisa ... " ..oalaaa mbakkk..
maka karena sudah terlanjur duduk dan lapar, maka kami sepakat mengambil jalan cepat yaitu : " bikinkan saja nasi goreng semua ... " walaupun Heran bin Surprise bahwa cadangan sosis yang menjadi andalan utama kok malah sudah kosong, padahal masih jam 15.00.
pun minuman kami permudah sebab yang tersisa katanya hanya softdrink, ya sudah ndakpapa asal cepet makan hehe namanya saja sudah laper, padahal dalam Ramadhan yl jam jam sekitar ini kami tidak mengalami rasa apa apa, ajaibnya Ramadhan !
Kami lalu ber hahahihi mengenang RSB yang tidak bersosis sambil guyon guyon menunggu nasgor ... E... ngga lama si staf senior tadi kembali lagi kemeja dan
buru buru mengatakan begini :
" Maaf, ternyata untuk menu yang lain lainpun belum dapat disiapkan sekarang, kami sedang preparing, jadi kalau bersedia menunggu sekitar sejam akan dipersiapkan ... " ..
Wow, dasar orang Malang yang " bludreg " an, semua langsung mengomel sebab sejak kami masuk sampai detik si pramusaji memberikan informasinya yang sangat mengecewakan itu rasanya tidak ada respon positip dari staf staf RSB ( orang masuk dibiarkan mencari tempat sendiri, memanggil staf untuk minta menucard, memanggil lagi untuk take-order nya, memanggil lagi staf lain yang lebih senior, dan staf seniorpun membuat kesalahan dalam memberikan infonya, klop sudah, perut lapar plus kekecewaan menumpuk !).
Kami dengan kesal meninggalkan RSB dan tak habis pikir bagaimana mungkin management RSB tidak mengantisipasi membludaknya pengunjung disaat lebaran dengan cadangan sosis
yang terbatas . Tokh RSB di Batu ini adalah cabang yang sudah kesekian,
masakan tidak bisa belajar dari cabang cabang lainnya bagaimana mengantisipasi pembludakan tamu , layanan disaat mbludak dll..
Kedua, harusnya juga antisipasi berkurangnya jumlah staf disaat lebaran karena mungkin bergiliran libur, sehingga staf yang ada di operasional lebih antisipatif pada membludaknya tamu tamu tanpa harus merubah standar layanan yang sudah baku.
Andai saja kepada kami diberitahukan sejak awal bahkan sejak tamu belum membuka pintu kendaraannya, maka kekecewaan tak akan terjadi bahkan kami anggap RSB sangat profesional karena informasi diberikan seawal mungkin.
Tulisan ini semoga terbaca management RSB dimanapun berada, agar tak terjadi tamu
" kapok " datang gara gara layanan yang mengecewakan.
Hallo RSB, dimanakah sosis sosis mu... ? ( th )
( foto foto oleh : th, pada kunjungan ke RSB yang I )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar