.. Garudamu, Garudaku, 68 usiamu ..
apa yang sudah ( pernah ) masing masing kita, berikan pada Indonesia?
sebuah pertanyaan yang menggelitik bahwa setiap warganegara Indonesia wajib menjawabnya. sesungguhnya, sekecil apapun peran dan kontribusinya, tidaklah menjadi soal.
dari ribuan profesi yang ada, kesemuanya berujung pada sebuah nama, Indonesia. sebut misalnya : guru, petani, buruh, pegawai negri dan swasta Indonesia,ibu ibu rumah tangga,
militer, dll dll.
bagaimana dengan yang masih belum beruntung? sebut saja para pencari kerja, anak anak jalanan, anak anak putus sekolah, korban PHK, dll dll . apakah mereka juga dapat ikut
mengisi kemerdekaan dengan kesetaraan ? atau apakah " lapisan yang kurang beruntung " ini justru adalah " tumbal kemerdekaan "?
maka, 68 tahun adalah sebuah usia yang " semestinya " telah memiliki sebuah tingkat pencapaian lebih dari apa yang bisa dilihat, dinikmati dan dirasakan oleh segenap lapisan masyarakat pada saat ini.
lebarnya jarak antara kedua lapisan, beruntung dan kurang beruntung,
telah menimbulkan sedemikian banyak permasalahan yang belum teratasi sampai sekarang.
kita catat misalnya, tingginya angka pengangguran dan kejahatan,
semakin meluasnya wilayah pasar dan pangsa narkoba, dll.
itu agaknya masih belum cukup.
" pencapaian " yang sangat nyata adalah bahwa Indonesia masuk sebagai salah satu negara terkorup dunia.sebuah " prestasi " yang membuat miris,
karena para pelakunya adalah justru mereka yang berada di lapisan yang " sangat beruntung " baik secara finansiil maupun moril.
kkn, kolusi, yang kesemuanya bermuara pada tindak korupsi baik secara individu maupun
" berjamaah " adalah menjadi lagu keseharian dinegeri tercinta ini.
yang membuatnya makin parah adalah bahwa saat kebenaran akan menyentuh lapisan VVIP, kasus demi kasus seolah hilang bak debu yang tertiup angin ...
kesederhanaan gaya hidup yang dicontohkan para pemimpin kita diawal awal perjuangan menuju Indonesia merdeka, tidak lagi menarik.
dari harta harta sitaan KPK yang terlihat dilayar kaca, kita semua dapat menarik kesimpulan bahwa sebuah jabatan harus identik dengan kepemilikan beberapa rumah dan
kendaraan supermewah.
tidak ada lagi kisah dimana seorang pejabat cukup puas dengan rumah dan kendaraan dinas.
negeri ini telah sedemikian " kaya " sehingga tak ada lagi dongeng pejabat naik angkot atau onthel.itu cuma dongeng antaberantah.
rindu dengan pemimpin2 yang bersahaja namun penuh dedikasi untuk negara dan bangsanya, dihalaman ini dimunculkan wajah wajah " tempo doeloe " yang berbicara
tentang kejujuran dan pengabdian.
dimanakah pemimpin pemimpin seperti itu saat ini?
dahulu, orang masih berharap bahwa pemimpin pemimpin yang " bersih " itu banyak tersembunyi dikalangan akademisi dan kampus kampus terkemuka yang
tidak tersentuh birokrasi.
namun kasus demi kasus kkn ,kolusi dan korupsi telah memporak porandakan pilar ini dan kita sekalian kembali bertanya dalam kebingungan " dimana mereka ?" ....
siapa yang mampu menjawab?
bagaimanapun:
" Dirgahayu Indonesia, Semoga Ultah Ke 68 ini
menjadi tonggak perubahan kearah yang lebih baik " .
Selamat .... !! ( th )
( gambar dari unofficial-logo dan google )
01. garuda, 68 tahun.
02. soekarno, fatmawati, guntur/guruh?
03. keluarga bung hatta.
04. soekarno-hatta, duo proklamator.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar