Senin, 25 Februari 2019







 .. " Ayam Goreng Bumbu Kopi ? " ..
jaman bergeser . dan orang orang seangkatan saya
 harus mau mengenal ( meski mungkin tidak menyukai ) 
kepada hal hal baru dijagad kuliner yang
serba aneh bin ajaib . 
seperti misal nasi dikombinasi keju , jus apokat rasa
 strowberry , pecel rasa soto , atau mungkin saja
 satu saat ada rawon rasa rujak dll yang lebih " modern " ?
 maka tak heran kalau teman2 saya saat berkunjung
 ke Malang mereka alergi kalau saya ajak ke
tempat2 yang nyaman , modern dan canggih .
  jawabannya sama :
" gak butuh modern , butuh ketemu panganan2 
lawas sing uenakk " ... dan sayapun meluncurkan
 mereka ke Rawon Rampal , Lumpia Hook Lay ,
 Orem Orem Jalan Blitar , Bakso President
 yang deket rel dll yang masih menyisakan jamannya .
 keluhan adanya keganjilan rasa pada
 generasi anak anak dan cucu cucu mereka adalah
 rahasia umum , sebab generasi " milenial " ini 
tumbuh disaat cafe cafe menjamur dan
 makanan makanan asing merajai tanah air ,
 sebut saja pizza , burger , dll yang meminggirkan 
resep2 nenek atau ibu yang lezat . 
 kalau generasi muda diajak makan makan , 
diajukan tawaran rawon , mungkin mereka setengah hati ,
 tetapi saat diajak makan pizza pasti langsung " okayyy ... " !
 yo wes, ini memang tugas para ortu untuk 
menanamkan cinta budaya kuliner tanah air dan
 menjadikannya tuan rumah di negeri sendiri !
 lha hari ini saya ingin mengajak pembaca mampir di 
Jalan Jakarta , Malang . sebuah kedai yang masih gres
 berjuluk Ayam Goreng . biasa bukan ?
 yang tidak biasa adalah ketika ada embel2 " bumbu kopi " ! 
 entah bagaimana cara nya , 
apakah kopinya benar benar diramu dalam 
bumbunya atau bagaimana , dan saya memilih
 salah satu menunya yang cukup " gado gado "
 tampilannya yang membuat saya
 kehilangan " arah " dari akar rasanya !
 salut pada ide ide kaum muda yang tampaknya sangat kaya , 
 tetapi saya juga sungguh khawatir bahwa
 sesuatu yang " terlampau jauh " dari akarnya
 justru akan kehilangan maknanya ..
 mungkin saya yang sudah " expired " dalam hal ide
 atau rasa atau bagaimana , mungkin2 saja ,
saya tidak usah malu untuk jujur bahwa
 lidah jadul saya ini memang masih lebih mencintai
keaslian rasa .
 contoh mudahnya , jus apokat yang semasa kecil saya
 adalah dikocok sendiri dengan sendok oleh ibunda
 dengan sedikit saja gula , terasa lezat luar biasa .
 saat ini kalau saya beli jus apokat , 
saya mencari cari apokatnya dimana , sebab yang 
terasa dominan adalah rasa coklat dan
 susu kental manisnya yang membuat saya
 takut meminumnya saking parahnya gula atau manisnya! 

untung saja di kedai yang masih gres di Jalan Jakarta
 ini punya atmosfer yang lumayan nyaman
 sehingga saya masih terhibur akibat
 masakan yang " tidak jelas arahnya " tadi hehehe .. 
sungguh kita patut memberi dukungan pada 
ide ide milenial , namun kita juga berharap bahwa
 ide ide tersebut tidak sampai mencerabut akar budayanya
 yang asli ... semoga !
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 22 .02.19 ) 
keterangan foto : 
01 . bumbu kopi ... ?
02 . lorong yang segar
03 . taman mini yang manis
04 . salah satu menu
05 . all I need is ...
06 . mudah dutemukan
07 . diluar lebih sejuk






 

Tidak ada komentar: