Rabu, 11 September 2013




.. dor, dor, dorrrr ... !! .. mengapa polisi ? ..

bak adegan film film Hollywood, akhir akhir ini ditanah air ada " trend " baru yakni penembakan misterius yang diarahkan pada petugas petugas dari kepolisian yang umumnya sedang  bertugas dilapangan, 
sebagaimana yang terakhir kita baca dan lihat didepan gedung KPK.

berbagai pakar dari bidang yang berlain lainan mencoba memberikan analisa dan pendapatnya yang umumnya  menyebutkan ini adalah  sebuah " warning " . warning dari siapa untuk siapa? yang jelas dari si pelaku penembakan maupun sutradara dibelakangnya yang itu bisa saja individu maupun kelompok tertentu atau keduanya. alasannya?

bila " diperas " bak parutan kelapa diambil santannya, sumbernya adalah 
" sebuah kekecewaan " yang juga sekali lagi bisa bersifat individuil maupun kelompok tertentu. 
kekecewaan terhadap apa? karena targetnya adalah polisi, maka ya sudah pasti kecewa terhadap polisi, polisi yang mana? ada dua kemungkinan : target memang orang yang dituju atau target bisa " awur awuran asal polisi " untuk memberikan semacam terapi - kejutan bahwa 
sudah saatnya polisi berubah, 
apapun yang diinginkan perubahannya oleh si pelaku atau sutradaranya.. !

masyarakat juga sadar bahwa tugas polisi itu tidak ringan dan tidak semua oknum polisi itu 
" bermain mata dengan hukum " . namun bak pepatah " nila setitik rusak susu sebelangan " 
itu memang sulit dihindari sebab praktek praktek yang 
sering ditemui dilapangan yang melibatkan oknum polisi yang " bermain mata dengan hukum " itu cukup banyak. 

yang " populer " adalah masalah tilang menilang di jalan, plus urusan urusan admintsrasi yang " dipermudah ", backing backingan sesuatu aktivitas illegal atau pelanggaran hukum dll. 
lebih parah lagi adalah kasus kasus korupsi oleh para petinggi kepolisian yang seolah melengkapi citra negatip polisi.

semboyan semboyan yang ditempel di kantor kantor polisi itu membuat saya terkagum kagum karena kontennya  yang buagussss !
 andai saja itu tidak sekedar semboyan, pasti kerennnn .. !

secara pribadi saya juga memiliki pengalaman pengalaman kurang enak berkaitan dengan oknum polisi. tetapi sebaliknya saya juga pernah mengalami kejadian yang positip dengan bapak bapak polisi yang lainnya lagi.

 contoh : jam 14.00 saya datang disebuah LanMas dekat rumah untuk minta surat keterangan tentang ATM hilang. petugas ybs sedang makan siang, saya minta maaf dan bersedia menunggu. tetapi ternyata ybs menghentikan makannya, 
mengetikkan surat saya hingga selesai dan menolak saat saya ingin memberikan " uang administrasi " yang dulunya sering diminta oleh petugas serupa. 
dijawab " tidak usah bu, itu sudah kewajiban saya untuk melayani" ... 

saya melongo, wow .. andai saja setiap petugas seperti ini pastilah tidak akan ada tembak menembak kearah petugas polisi batin saya ...( ybs masih berusia sekitar 25 tahun an dalam perkiraan saya.  ini melegakan bahwa generasi muda ditubuh POLRI ini telah menunjukkan sikap yang " berbeda " dan patut di beri predikat sebagai Agent of Change ! )

saat ini ironinya masyarakat mulai dibuat " terbiasa " dengan darrr derrr dorrrr ini, sesuatu yang menyedihkan, sebab keamanan dinegeri ini nampaknya sudah sangat porakporanda. 

tawuran antar warga, antar siswa/mahasiswa/pendemo/organisasi/suku/ kesatuan militer dll. 
" iki negoro opo to, kok gak tau onok aman-e, eker2an ae plus kakean korupsine sampek penjara isine duduk maling tapi pejabat tok !" ... 

kemana pemimpin pemimpin negeri ini yang bisa bersuara lantang untuk menggugah kesadaran rakyatnya agar kembali bersatu sebagai sebuah bangsa besar yang berdaulat sebagaimana dilakukan pemimpin pemimpin masa lalu yang dengan kharisma nya senantiasa berhasil mempersatukan hati rakyatnya yang 
beragam budaya , keyakinan , latar belakang dan status sosial ini? 
" endi suaramu , wahai pemimpin ku ? " .... nyut .. nyut .. nyut ... 

maka bila rasa sumpeg dan kesal itu sudah " membludak " tak terbendung, mungkin ada yang kemudian berpikir :
" wes, lek pemimpin pemimpin podo budeg, yo di hakimi dewe ae ... " maka kejadian dar der dor seperti diatas itu seolah sebuah " pelepasan rasa kesal " entah siapa dan kepada siapa, 
namun mengajak kita semua merenungi hikmahnya ..

tentu sebagai warganegara biasa, saya rindu sosok polisi yang " ngayomi, melindungi dan memberi rasa aman ". contoh :
 pelanggaran kecil lalin seperti lampu merah tapi terlanjur melewati batas zebra meski berhenti, cukup diberikan peringatan dan nasehat dengan bijak. 
lalu ada polisi yang membawakan tas belanja yang berat dari para manula disaat menyeberang, polisi membantu mendorong mobil mogok dst dst, betapa mulianya  dan saya yakin itu ada !

lha kepada para petinggi polisi yang menjadi panutan atau model dari yang dibawahnya terutama yang baru masuk di corps, tentu kita semua berharap bahwa model yang diteladani ini adalah karakter karakter polisi yang " sebenar benar polisi " ! 

tiba tiba saja saya teringat seorang sosok " polisi sejati " yang sulit dicari duanya ditanah air, almarhum Hugeng, yang lebih dikenal masa itu dengan 
grup Hawaian nya di TVRI.mengapa ? 
karena beliau adalah sosok polisi yang hingga akhir hayatnya bersahaja, jujur, loyal, penuh dedikasi dan LURUS !

sebagai " akibat " dari sikap lurusnya, beliau memang tidak bergelimang materi seperti halnya yang kita lihat saat ini dimana halaman kantor2 polisi itu lebih mirip Show Room Mobil Mewah.
andai saja pak Hugeng masih ada, mungkin negeri ini dapat meminta beliau untuk
menjadi salah satu " penasehat bangsa " terutama  kepolisian agar generasi muda ditubuh POLRI tumbuh dan berkembang menjadi sebuah Corps yang bermartabat, dihormati dan memiliki wibawa sebagai pengayom masyarakat sejati ... !

mari kita tunggu dan lihat " hugeng hugeng " yang lainnya ... semoga ! ( th ) 

( gambar gambar dari : inilah.com dan google )


 

Tidak ada komentar: