" Tragedi Kanjuruhan , Awal Oktober Kelam "
01 Oktober yang menjadi Hari Kesaktian Panca Sila
seharusnya diperingati dengan rasa syukur
karena bangsa Indonesia telah diselamatkan dari
sebuah upaya keji untuk menggantikan
Panca Sila dengan sebuah ideologi yang tidak
ber ke Tuhan an Yang Maha Esa .
sayang sekali peringatan ini justru ditandai oleh
sebuah catatan kelam terjadinya kerusuhan di
Stadion Kanjuruhan Malang yang memakan
korban berpuluh orang .
kekalahan tim tuan rumah Arema vs Persebaya
yang merupakan " musuh bebuyutan "
nampaknya menjadi pemicunya sehingga
merangseknya supporter Arema ketengah lapangan
menjadi sebuah tragedi yang tak terelakkan
ditengah gencarnya semprotan gas air mata
yang menimbulkan kepanikan dan kekacauan !
tragisnya , yang lebih mendapat semprotan
gas air mata ini adalah justru pentonton yang berada
ditribun yang notabene tidak ikut turun
ketengah lapangan sehingga rasa sakit mata ,
nafas sesak yang menghujam paru paru ,
menbuat ratusan penonton roboh dan terinjak injak
karena adanya perebutan upaya untuk mencari
jalan keluar ditengah tebalnya asap yang
menyakitkan !
kerusakan fisik stadion dan duka cita
keluarga korban yang masih belum jelas akan
nasib anak cucunya yang berpamitan nonton bola
pada sore harinya , adalah keping keping
yang tersisa dan meninggalkan trauma
berkepanjangan baik untuk keluarga korban yang
tewas maupun luka luka .
jika sudah begini , pertanyaannya adalah :
" siapa yang harus paling bertanggung jawab ? " .
panpel , supporter , pelatih , pemain , PSSI ,
manajemen tim , polisi , dll dll adalah para
stakeholders yang kesemuanya memiliki peran
masing masing dalam penyelenggaraan sebuah
event bola pada level apapun .
maka jika peristiwa tragis Kanjuruhan ini hendak
dicari Dosa Terberat Siapa , mungkin bijak
ketika semua stakeholder bersedia duduk bersama
mencari kebenaran dan mengurai secara jujur
kelemahan dan potensi pelanggaran masing masing
agar kedepan dapat menghindari
tragedi serupa dimanapun berada .
sungguh tidak ada nyawa yang setara dan layak
ditukar dengan kerusuhan di stadion ,
dan tragisnya karena itu terjadi dalam jumlah
yang tidak sedikit .
maka apa sekarang ? hari hari kedepan pastilah
disibukkan dengan rentetan pemeriksaan
dan pengumpulan saksi serta bukti bukti
lainnya yang relevan .
hadirnya segenap petinggi negri yang terkait
tragedi ini di Stadion Kanjuruhan belumlah
cukup jika tidak ada tindak lanjut yang
Cepat , Terbuka , Jujur dan Bertanggung Jawab agar
masyarakat dapat percaya bahwa semua pihak yang terkait tragedi ini sudah bersikap sepenuhnya obyektif !
masyarakat Malang bahkan masyarakat bola dunia
sudah tentu tidak menginginkan hal seperti ini terjadi ,
maka harapan kedepan sudah pasti adalah
adanya sebuah
" Sistim Pengamanan & Penyelamatan Masa
Yang Maksimal
Disaat Sebuah Chaos Terjadi di Sebuah Stadion Bola ,
sehingga dapat meminimalisir jatuhnya korban " .
disamping itu juga perlu adanya sebuah
sistim pembinaan supporter oleh manajemen tim
dengan pertemuan berkala yang diikuti wakil wakil
atau korwil korwil supporter untuk
menyatukan pandangan tentang pentingnya sebuah
" tontonan bola " yang Sportif dan Dewasa Secara Mental
dalam menerima hasil pertandingan karena
sesungguhnya Kalah atau Menang adalah
sebuah proses menuju perbaikan dan kedewasaan
bersama bagi semua pihak !
bagaimanapun supporter adalah urat nadi yang
membuat sebuah tim masih dapat bernyawa
dan suara mereka adalah suara yang layak untuk
didengarkan dan bukan sekedar sebagai
pembayar tiket laksana mesin pengeruk keuntungan tim !
para penyandang dana atau investor sebuah tim
juga tidak perlu jumawa dengan duitnya ,
karena apalah arti duit ketika tidak ada keselarasan
dan harmoni yang menyebabkan carut marutnya tim ?
maka marilah dengan segenap Jiwa Besar ,
kita bersama bersedia untuk
Mendengarkan dan bukan hanya Ingin Didengarkan ,
karena harmoni terjadi hanya ketika ada
Pengendalian Diri untuk saling Mendengarkan
dan Didengarkan disaat yang memang tepat !
dengan seluruh rasa duka cita yang terdalam ,
kita tundukkan bersama hati dan
panjatkan doa bagi segenap korban dan keluarganya ,
semoga Allah mengampuni segala khilafnya
dan kekuatan bagi yang ditinggalkan ,
serta kesembuhan bagi yang masih dirawat di RS .
segenap bantuan biaya perawatan maupun dana
yang sudah dicanangkan oleh Gubernur dll
bagi para korban atau keluarganya adalah
sebuah awal kepedulian yang luar biasa dan semoga
akan diikuti oleh yang lain lain maupun juga
masyarakat luas sebagai tanda empati .
aaminn yaa Robbal alamiin ..
( Titiek Hariati , subuh 02.10.22 )
gambar dari google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar