.. " Mengintip Keperihan " ..
tanggal 02 Oktober yang lalu ,
dengan sengaja saya meluangkan masa menuju
arah Stadion Kanjuruhan setelah lebih dulu
menyelesaikan rutinitas hidup antara lain
membersihkan area kucing liar dan memberinya makan ,
menyapu mengepel , meletakkan sampah diluar pagar ,
membuat sarapan agar tidak perlu mampir pecel
diluar rumah , menyetrika baju yg akan saya pakai ,
mandi dll sehingga masa bergulir mendekati
jam 10 30 !
rumah bersih , kucing kucing liar
saya tinggalkan dengan cadangan makan siangnya ,
beberapa barang masuk gerobag karena akan
mampir mampir sepulangnya nanti .
dan : melaju arah Stadion Kanjuruhan !
seperti biasa , macet dimana mana tanpa pandang
hari atau weekend atau hari apapun .
perjalanan kearah Kepanjen selalu saya sukai karena
melewati area area yang menarik ,
sebut saja " sisa sisa persawahan " , bangunan
bangunan jadul sekitar pabrik gula , warung jadul
dan resto atau cafe anyar , dll dll .
tetapi makin mendekati arah Stadion ,
terlihat kemacetan yang tidak biasa alias lebih mirip
cara berjalan siput ! bisa dipahami karena
Keinginan Tahu Manusia bukanlah monopoli saya ,
dan saya tidak punya keluhan karena saya
hanyalah satu diantara ratusan ribu lain yang
masih beruntung bisa melihat dari dekat
Stadion bersejarah dan berdarah ini mewakili kerabat
dan teman teman luar Malang yang semuanya
menyatakan keinginannya untuk mudik
untuk dapat melihat dari dekat .
semakin mendekati Stadion , semakin melambat dan
saya sudah buka cendela lebar lebar karena saya
tahu tidak akan ada peluang untuk masuk
apalagi hanya untuk jeprat jepret yang konyol .
dugaan saya benar . dua petugas polisi yang berjaga
didepan gerbang utamanya , sibuk melambaikan
tangannya untuk meminta kendaraan melaju dan
tidak mandeg karena rata rata semuanya ingin
berlama lama untuk jeprat jepret .
( saya membayangkan kalau saja itu terjadi sekian
dekade lewat dimana saya masih memegang
kartu pers pasti tidak terhalang untuk masuk ) .
sungguh saya ikhlas saja ketika petugas juga meminta
saya melaju dan mendekatkan jarak dengan
kendaraan didepan saya dan saya hanya mendapatkan
dua jepretan yang itupun tidak dapat
berlama lama berhenti . tampak masyarakat masih
memadati area yang mungkin saja mereka adalah
penonton yang selamat dimalam tragedi itu .
halaman depan Stadion tampak berantakan dan
disana sini saya melihat berbagai kerusakan yang belum dibersihkan karena masih tampak adanya
kegiatan keluar masuk Stadion oleh petugas petugas
dari berbagai instansi .
sulit membantah rasa , bahwa ada kengerian
seolah terbayang didepan mata ratusan penonton
yang tewas terinjak injak akibat kepanikan
tersembur gas air mata dan teriakan teriakan
diantara mereka yang kesakitan akibat
tertumpuk tumpuk didepan pintu pintu keluar yang
ternyata masih tertutup !
juga seolah terdengar teriakan teriakan petugas
polisi maupun TNI yang beringas yang seolah
merobek hati saya karena supporter diperlakukan
seperti bola yang ditendang kesana kemari dengan sepatu tentaranya yang hanya layak untuk menendang
musuh mereka dimedan perang !
genangan dimata tidaklah cukup , bahkan doa
bagi para korban terasa masih tidak ada artinya
karena rasa kehilangan para keluarganya adalah
tidak tergantikan oleh airmata dan doa mereka
yang tidak mengalaminya .
dijalan pulang kearah Malang saya melewati
Balai Kota yang siang itu pagar luar dari gedung
DPRDnya berhias berbagai pernyataan sikap
dari Aremania plus dibanyak tempat lainnya
seperti bundaran pesawat Soehat , di jalan Panjaitan dll
yang saya tak dapat mengelilinginya semua .
didepan kantor AFC juga berderet pernyataan
duka cita dari berbagai supporter
tim tim bola setanah air !
mendung tebal tidak hanya menggantung di awan ,
tetapi dihati segenap masyarakat Malang bahkan
masyarakat bola dunia yang lewat ungkapan
dukanya datang dari klub klub besar seperti
Bayern M , Chelsea , Manchester City dll .
semoga segala pihak yang saat ini sedang gencar
dan sibuk mengumpulkan fakta tragedi ini ,
segera akan menentukan HUKUMAN bagi
yang paling bertanggung jawab atas kejadian
memilukan ini dan tidak hanya berhenti
pada sanksi pencopotan jabatan ataupun
" yang ringan " lainnya karena sesungguhnya
Tidak Ada Pengganti Yang Setara Untuk
Nyawa Manusia !!
semoga saudara saudara kita yang telah mendahului
dalam tragedi ini , mendapatkan tempat terbaik
disisiNYA dan bagi yang masih dirawat di RS
semoga segera mendapatkan kesembuhan
serta bangkit dari trauma yang mengenaskan ,
aamiin yaa Robbal aalamiin ...
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 05.10.22 )
keterangan foto :
01 . hanya ini yang bisa saya jepret ..
02 . mobil tim MetroTV didepan saya
di RS Kanjuruhan
03 . pernyataan sikap dipagar luar
gedung DPRD Malang
04 . pernyataan sikap lainnya ditempat
yang sama
05 . ini juga , dan perih :
manusia bukan nyamuk !
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar