.. " Mengapa Harus Balita ? " ..
setelah dua tahun lebih pandemi memakan korban
puluhan ribu orang tua dan dewasa serta remaja meski
jumlahnya tak sebanyak yang tua dan dewasa ,
maka saat ini seolah " giliran " jatuh pada
kelompok balita !
gagal ginjal nama serangannya .
sudah pasti para pakar saling memberikan analisanya
disemua media dan sementara itu korban
yang meninggal dikalangan balita ditanah air
sudah mencapai 141 balita lebih .
wajah wajah penuh duka terlihat dilayar kaca ketika
dilakukan wawancara dengan para orangtua
dari balita balita yang tidak dapat bertahan hidup
setelah beberapa hari menderita demam
yang disusul dengan kegagalan fungsi ginjalnya .
jika dicari pihak yang paling bertanggung jawab
atas kejadian ini sudah tentu dapat disebutkan
disini BBPOM , Industri Farmasi , MenKes
dan entah siapa lagi ?
tapi jika mau diurut tentang Siapa yang seharusnya
Pertama Kali mengawasi dan meneliti kandungan
sesuatu obat sebelum diijinkan untuk diedarkan
atau dijual bebas , maka sudah tentu BBPOM lah
yang berada diurutan pertama !
apapun dalih dan alasan yang dinyatakan oleh
masing masing pihak diatas , seharusnya kejadian
yang menimpa para balita ini Tidak Dapat Dianggap
sebagai kejadian " wajar " bahwa yang sakit
hanya punya dua kemungkinan yaitu
sembuh atau mati .
WHO pun sudah mengeluarkan keterangan resminya
tentang obat obat yang ditengarai mengandung
zat zat berbahaya dan dilarang untuk diedarkan
atau dibeli . maka kesimpulan apakah saat ini
yang sudah diperoleh pihak pihak terkait
dalam kejadian gagal ginjal dikalangan balita ini ?
nampaknya belum sepenuhnya dapat disimpulkan
meskipun hasil analisa sementara sudah
menandai beberapa penggunaan zat zat yang
menyebabkan terbentuknya senyawa
yang berpotensi membahayakan ginjal balita !
kita ikut sedih dan berempati serta berharap bahwa
dalam waktu dekat sudah ada
upaya upaya serius untuk menanggulanginya
seperti halnya obat yang didatangkan dari Singapura
dan konon membawa dampak positif
bagi penderitanya .
jaman memang sudah sangat berubah .
dulu, saat saya masih balita ( bayangkan saja
berapa dekade silam ) ketika saya demam ataupun
sakit lainnya yang tidak terlampau berat ,
ibunda selalu siap dengan obat obat ramuan sendiri .
segala macam rempah selalu siap didapur
dan disaat saya demam beliaupun sigap
membuatkan ramuan ramuan herbal yang
menyembuhkan ! saya sangat terbiasa
menyaksikan beliau menumbuk ini itu didapur ,
mencampurkan ini itu dan memeras tumbukan
rempah rempah dan memasukkannya kedalam
gelas saya yang pendek itu dan
kemudian meminumkannya kepada saya .
ajaibnya , sayapun
kemudian segar dan sembuh dari demam .
tentu masa itu tidak bakal terulang dijaman now ,
dimana segalanya serba praktis dan mudah
dan obat obatan yang bersifat instan seperti
sirup dll menjadi andalan bagi balita disaat demam ,
juga disebabkan kesibukan bekerja dari
bapak dan ibunya yang tidak memungkinkan
berlama lama berada didapur seperti halnya
ibu ibu dijaman saya balita dulu .
hanya doa yang bisa saya berikan sebagai
dukungan kepada segenap ibu ibu muda
ditanah air bahwa
" kehati hatian dalam memilihkan obat obatan
yang terjual bebas bagi sang buah hati adalah
kunci penyelamat dari petaka yang tak terduga .
mintalah selalu copy resep di apotik
jika ada pemberian resep dari dokter tertentu
dan kenali dan catat obat obatan yang mungkin
membuat anak kita alergi " !
balita bukanlah sebuah coba coba bagi bermacam
mamin maupun obat obatan yang belum dipastikan
keamanannya untuk dikonsumsi ,
karenanya ditangan bapak ibulah keselamatan
mereka berada dan jangan pernah
menunda sebuah keabnormalan gangguan kesehatan
balitanya , karena makin cepat makin baik
dan besar potensi kesembuhannya ! " .
mari kita jaga bersama para balita kita yang
merupakan tiang tiang penyangga masa depan bangsa .
BBPOM adalah filter pertama dan utama
yang berwenang menentukan boleh dan tidaknya
sesuatu obat ataupun mamin untuk
diedarkan atau diperjualbelikan dan karenanya
mereka tidak layak berlepas tangan dan
tanggung jawab jika terjadi seperti yang saat ini
menimpa para balita kita !
belum lagi kita pulih dari keterkejutan oleh kasus
meninggalkan 135 supporter di
Stadion Kanjuruhan Malang , kini
telah disusul oleh meninggalnya 141 balita akibat
keteledoran pihak pihak yang sembrono
dalam tugasnya !
maka sementara kita menunggu kelanjutan
dan kejelasan kasus kasus diatas ,
marilah dilingkungan terkecil
dan terdekat kita , anak maupun cucu ,
kita jaga bersama segala apa yang mereka makan minum
maupun obat obatan yang mungkin mereka
butuhkan untuk kesehatannya !
ditangan ibulah sebagian besar kesehatan keluarga
terletak , dan semoga para ibu ( muda terutama )
masih bersedia untuk sedikit berpayah payah
menyiapkan mamin buatan sendiri yang lebih
sedikit memakai bahan bahan pengawet
termasuk juga penggunaan obat obatan yang
lebih alami , semoga !
( Titiek Hariati , 24.10.22 )
gambar dari layar TV & google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar