setelah diawal awal Lesti digebuki Bilar dan sempat
di RS karena leher kegeser dll yang se Indonesia iba
bahkan emak emak pada ngamuk pada Bilar yang
ngganteng tapi ternyata " jahat " itu ,
ee... saat ini tiba tiba terbalik !
emak emak pada ngamuknya ke Lesti gara gara
dianggap lemah mencabut laporan KDRT nya
dan bahkan Lesti memaafkan Bilar meski pakai
surat perjanjian anti KDRT , oalaa ...
Bilar sendiri yang nampak brewokan karena beberapa
hari ditahan nggak sempat meng glowingkan pipinya dll ,
tampak meminta maaf bahkan pada segenap
masyarakat dan berjanji ini itu yang tentu saja
juga untuk menyelamatkan karirnya yang
terlanjur hancur lebur !
karir Lesti bagaimana ?
konon Lesti juga terkena penalti karena dianggap
memainkan emosi publik dan nge prank !
nge prank ? apa iya digebukin itu nge prank ?
jangan tanya saya wong saya juga taunya hanya
sebatas dari sosmed & TV sehingga mau dibohongi
apa saja ya ngga tau hehehe ..
saking marahnya emak emak pagi ini ada yang
sewot begini : " udah Lesti , nyanyi nyanyi aja ngga
usah macem2 cari tambahan duit lewat prank prenk ! "
aduh , kejam , tapi apa boleh baut memang
sosmed itu kejam kalau kita tak pandai pandai
bermain pedang !
benarkah KDRT bisa berhenti hanya karena
Surat Perjanjian untuk tidak mengulang ?
saya jawab dengan 10000% yakin : TIDAK AKAN !
lalu benarkah KDRT itu bisa hilang begitu saja
lewat sebuah bulan madu ?
jawaban saya : 1000% Tidak Bisa !
bulan madu itu kan Tombo Ati Sementara yang
paling paling luntur sesudah balik pada keseharian lama
yang itu itu dan KDRT itu saya misalkan yang
gampang adalah seperti BOM WAKTU yang
siap meletus ketika ada pemicu yang pas !
kalau soal ANAK yang dijadikan alasan untuk
balik lagi dengan si pemeran KDRT , aduh biyunggg :
justru kasihan si anak yang besar dilingkungan
yang berpotensi KDRT sebab tak tertutup
kemungkinan bahwa justru nantinya si ANAK yang
terkena KDRT bapaknya !
nah ... mana pilihan yang lebih baik antara :
01 ) bercerai dan membesarkan anak dengan
ibu tunggal tetapi hidup tenteram tanpa
dibayangi ketakutan .
sementara itu si bapak cukup memenuhi kewajiban
materiilnya untuk anak dan kalaupun
tidak mampu ya sudahlah , duit bisa dicari
daripada ibu dan anak
hidup dalam kekhawatiran adanya potensi KDRT !
anak butuh lingkungan yang aman dan damai .
02 ) tidak bercerai dengan pasangan yang berpotensi
melakukan KDRT , berarti harus siap fisik mental
jika sewaktu waktu ada hal yang dapat memicu
timbulnya KDRT dan harus juga mampu melindungi
anaknya dari potensi tsb .
jika alasan cinta ataupun ketergantungan secara finansiil
kepada pasangan yang " jahat " ini ,
maka lakukan upaya upaya kemandirian secara
finansiil agar jika terjadi hal yang tak diharapkan
maka secara finansiil si ibu sudah lebih siap
untuk mandiri dan membesarkan anaknya tanpa
bantuan materiil dari mantan pasangan " jahat " nya !
mengapa saya suka memakai istilah " jahat " ?
alasan saya :
01 ) pria secara fisik pasti lebih kuat dari wanita ,
maka si pria yang melakukan kekerasan fisik pada
istri , wanita , pacar dll adalah golongan penjahat
sekaligus pengecut sebab mereka hanya
berani melakukan dominasinya kepada
yang lebih lemah .
02 ) KDRT berpotensi merugikan secara fisik dan psikis .
entah memar , luka , gegar otak dll tergantung
tingkat kekerasannya . tetapi yang lebih berat
sesungguhnya adalah kekerasan psikis
( ancaman , tekanan , temperamental dll ) .
naa ... kekerasan yang tak terlihat inilah yang
sebenarnya lebih berat karena sulit dibuktikan
kecuali oleh mereka yang berdekatan / serumah
dengan pasangan tsb
( ART , kerabat serumah , tetangga dll ) .
Hidup Adalah Pilihan ,
maka menghakimi Lesti atau Bilar atau siapapun
yang sedang bermasalah KDRT sesungguhnya sia sia .
daripada kita jengkel soal simpati menjadi benci ,
marilah kita hiasi lingkungan terdekat kita
( pasangan atau anak anak atau cucu cucu )
dengan takaran perhatian dan kasih sayang yang
sewajarnya serta menanamkan
nilai nilai kebajikan diatas kekerasan dalam
menyelesaikan sesuatu permasalahan .
ibu dan bapak adalah mata air dari nilai nilai
Asah , Asih dan Asuh yang akan diserap seorang anak
karena dari mataair inilah akan membentuk
keragaman karakter anak .
maka sebuah fondasi kokoh yang sarat nilai kebajikan ,
adalah lebih berharga daripada limpahan harta
pada anak yang miskin nilai nilai kebajikan .
jika telah kokoh fondasinya maka
jenis pergaulan yang bagaimanapun tidak akan
mengusik anak menjadi " jahat " !
nah .. siapkah kita menjadi mata air kebajikan ?
semoga ..
( Writing & Photos : Titiek Hariati, 19.10.22 )
gambar gambar dari google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar