bukan wewenang dan wilayah saya untuk bicara
urusan bisnis orang lain . hanya sebagai
" outsider " dan " pengamat " perkembangan bisnis
kulinari di Malang Raya , beberapa temuan di
lapangan tentu saja menarik untuk saya tulis
meskipun akhirnya hanya beringsut diseputar dugaan
karena tidak langsung menggali dari sumbernya .
naa .. misalnya saja ,
saat sekian tahun lewat di Malang orang hanya
mengenal Mie Setan yang kastamernya saat itu
melimpah ruah , tetapi tiba tiba saja orang
dikejutkan dengan kehadiran " sepupunya setan "
yaitu setan kober alias " Mie Kober " yang konon
" pecahan " Mie Setan yang tersohor itu .
yang kemunculannya menggegerkan dunia
permian di Malang , yaitu Mie Gacoan yang
hampir 100% menu menunya adalah menu menu
" kembaran " dari Mie Setan .
lalu saat saya mengintip menu menu Mie Kober yang
di Jalan Ciliwung , maka saya melihat bahwa
sebagian masih mengusung menu menu jaman
Mie Setan meski sebagian lagi bukan .
tentu saya tidak tahu isi jeroan manajemennya ,
bagaimana sebenarnya Setan dan Kober dan Gacoan ini
bersinergi atau berkompetitif ?
dan jika di Jalan Bunga Coklat juga muncul Resto
" Dimie Dimsum " yang notabene ownernya adalah
juga boss dari Mie Kober , maka lengkap sudah
ketidak tahuan saya tentang jeroan mereka .
Mie Kober sebenarnya sudah menyebar hampir di
kota kota besar dan saya termasuk yang ketinggalan
jaman karena selama ini " belum kober kober "
ke Mie Kober hehehe ...
saya pilih yang ada di jalan Ciliwung yang dulunya
adalah resto makanan tradisionil yang saat itu
terkenal dengan sajian makanan secara " kembul " !
( yaitu makan secara ber sama sama dalam
sebuah bentangan alas daun ) .
tentu saja Mie Kober di bekas resto masakan tradisionil
ini punya selera berbeda dalam penataan interiornya .
maka saya lihat di Mie Kober ini lebih
mengesankan tatanan " modern " agar kastamer
yang sebagian besar adalah milenial merasa
nyaman dan punya porsi privasi meski sebatas
satu meja kecil dua kursi di masing masingnya .
kebetulan hanya sampai lantai dua yang
difungsikan , dan saya memilih duduk mdilantai dua .
pesanan lumayan cepat sampai dimeja saya ,
karena di kasir tadi saya adalah yang terdepan
dalam barisan yang hanya terdiri dari dua orang .
tetapi saat saya menikmati pesanan saya ,
ternyata dalam waktu singkat 75% tempat duduk
dilantai dua sudah penuh .
tidak beresiko dengan level yang pedas ,
saya memilih Angel meskipun teman semeja saya
memilih level 5 . masih ketemu lagi dengan
nama nama lama seperti Mie Iblis , Es Genderuwo ,
Es Tuyul dll disamping deretan dimsum dan
seabreg lainnya yang biasanya dulu saya jumpai
juga dijaman masih hanya ada Mie Setan .
( Layanan , Harga , Atmosfer dan Rasa )
dari skala 1-10 , layak dapat 7 meskipun angka ini
sulit diberikan jika memang tidak layak .
5/ lima macam pesanan dimeja saya ludes dalam
waktu singkat karena jam 13:29 memang sudah
lebih dari saatnya makan siang hehehe ..
entah setan , entah kober , entah tuyul , entah
apapun nama nama dari dunia lain ,
saya hanya bisa berharap bahwa bisnis diantara
kerabat tidak berpotensi perpecahan tetapi
justru sebaliknya : mempererat !
naaa .. ada yang berani level iblis ?
yukkk ...
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 15.08.22 )
keterangan foto :
01 . pintu masuk
02 . dapur kuning
03 . antrian
***
04 . tangga naik
05 . lantai dua
06 . barista yang sibuk
***
07 . dimie dimsum
08 . tampak luar dimie dimsum
***
09 . lantai bawah
10 . lantai dua
11 . lantai bawah dilihat dari atas
***
12 . saya menikmati lantai dua
13 . angel
14 . siomay
***
15 . tetangga sebelah
16 . level berapa ?
17 . es tuyul
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar