Sabtu, 28 Mei 2022



 




" Mblusuk Di Stasiun Baru KA Malang ?  " 

sejak Stasiun Baru KA Malang  diresmikan  pada 
10 Mei 2021 , baru setahun setelahnya saya
mblusuk disitu . 
alasan pertama , saya belum punya kepentingan
 naik KA jarak jauh .
 alasan kedua , di awal awal pembangunannya ,
saya masih dilarang masuk kearea tersebut 
karena pembangunan masih berjalan 
sekitar 60% . 





maka kemarin , saya mengubah rute jogging saya kearah Tugu dan  memarkir gerobak di 
Stasiun KA Baru untuk kemudian berjalan  sepanjang 
 PangSud melewati Rawon Rampal dan berbelok kekiri , berjalan lagi disepanjang Jalan Trunojoyo hingga jembatan 
KA Embong Brantas yang tinggi itu .
kebetulan diatas jembatan Embong Brantas ada KA sedang melintas diatas kepala saya , 
jeprat jepret sejenak , dan akhirnya kembali berjalan masuk di halaman Stasiun KA yang Baru . 




naik kelantai dua yang sayangnya ditutup
dan tidak dapat jeprat jepret disepanjang terasnya 
 maka sayapun harus  cukup puas membidik 
" apa saja yang bisa terlihat " dari atas . 
sayangnya , untuk jeprat jepret disepanjang lorongyang  menuju gerbong gerbong KA Jarak Jauh 
tidak memungkinkan kecuali penumpang 
yang memang sudah bertiket . 
cara melakukan check-in yang seperti di bandara
 dan juga fasilitas lainnya memang sudah mencerminkan 
" digitalisasi stasiun " yang memadai . 





beberapa warung kopi maupun nasi belum buka 
semuanya atau apakah Kamis kemarin tutup karena 
tanggal merah ?
 pusat oleh oleh dan souvenir juga ada 
dan saya melihat kebersihan disitu cukup terjaga 
sejenak saya melepas lelah dengan " ngopi kalengan "
 karena ditempat saya mau beli kopi panas
ternyata kehabisan gelas kata si pramusaji hehehe ...
 menyaksikan lalu lalang para calon penumpang
 maupun di area kedatangan , 
sungguh mencerminkan " traveler jaman now "
 yang rata rata milenial maupun pasangan2 muda 
yang tampak fashionable !
 diam diam saya tertawa dalam hati membayangkan 
betapa jauh bedanya dengan gambaran penumpang KA 
dijaman saya masih kecil dan remaja yang 
umumnya sudah usia pertengahan dengan 
bawaan dan perbekalan yang begitu menumpuk . 



jangan ceritakan adegan dalam gerbong yang
berubah menjadi Pasar Kaget dengan banyaknya 
penjual penjual mamin yang bebas berkeliaran 
dari gerbong ke gerbong menawarkan dagangannya dan
 bahkan melompati begitu saja penumpang penumpang
 yang tidak kebagian kursi dan harus duduk 
dilantai lantai KA .
 " pecel pecel anget .... " , " tahu petis .. tahu petis .. " ,
" es .. es  kacang ijo .. " , " kopi panas .. kopi panas "
dst dst seolah berlomba saling mengeraskan suaranya
 sementara gerbong gerbong terasa makin panas
 karena cendela yang hanya bisa dibuka sedikit !
 lalu masuk jaman lebih " modern " dengan 
datangnya KA yang " eksklusif " yakni 
kereta malam jarak jauh dengan gerbong restoran maupun layanan VIP . 





tetapi inipun belum bebas sepenuhnya dari 
para penjual pecel dll yang sudah mulai dilarang 
masuk gerbong gerbong tetapi pemberhentian di
 stasiun stasiun tertentu ternyata masih berpeluanguntuk menawarkan jualannya disebelah luar dari
gerbong gerbong tempat penumpang naik turun . 
ternyata upaya ini cukup efektif karena tidak 
semua penumpang KA eksklusif ini membeli mamin 
lewat  layanan restoran dalam gerbong dan 
membeli pecel dll dari pintu pintu luar gerbong adalah
 sebuah adalah penghematan hehehe .. 
dengan makin " modern " nya layanan KA ,
 perlahan model model seperti itu mulai ditinggalkan 
dan saat ini 
kita sudah masuk jaman digital dimana
 semua pesanan , pembelian & transaksi apapun 
dilakukan secara online .


nyamankah ? bagi milenial ini adalah sebuah kemudahan dan kenyamanan . bagi sebagian angkatan saya justru
 menilai ini adalah sebuah " bencana " karena adanya ketimpangan penguasaan teknologi !
 bagaimana tidak kalau yang melakukan perjalanan kebetulan
 " malas teknologi " dan berkesendirian diperjalanan ,
 maka sudah dipastikan banyak pihak yang harus siap membantunya mulai  melakukan check -in , pemeriksaan pedulilindungi , 
pembayaran secara online ,
 melihat menu menu lewat barcode , 
pemesanan taxi  dst dst . nah .. kalau sudah begini ,
 salah siapa ? 
lamunan saya bubar seketika saat menampak 
serombongan penumpang KA keluar dari area 
Kedatangan / Arrival didepan saya .
 tidak nampak lagi suasana
 berdesakan ataupun bawaan peti peti kardus besar dll yang dijaman dulu merupakan pemandangan lazim
 diarea kedatangan hehehe ..
 oya , memang stasiun KA yang lama dengan yang  baru ini
masih terkoneksi lewat jalan khusus meskipun
 keberangkatan dan ketibaan hanya bisa
 lewat stasiun yang baru . 


bagaimanapun , saya bangga bahwa Malang 
" sudah  menyesuaikan diri pada digitalisasi jaman " 
dan kenyamanan agaknya menjadi prioritas
 utamabagi KIA ! selamat !
( Writing & Photos : Titiek Hariati, 27.05.22 )
keterangan foto
01 . " sepanjang jalan kenangan "
02 . stasiun lama terlihat dari lantai dua
 stasiun baru
03 . nama yang baru
04 . dijepret dari lantai dua
*********
05 . patung simbolik penjajah yang terkalahkan
06 . taman Jalan Kartanegara
07 . " raksasa " itu roboh 
*********
08 . jembatan KA Embong Brantas
09 . diatas kepala saya
********
10 . area check-in
11. " waiting room "
12 . info ketersediaan tiket
13 . lantai satu dan dua
*********
14 . warkop dipojok Klojen Lor
( maaf buat mas yang kejepret ya .. )
15 . saya " diatas " KA
*********
16 . perjalanan tanpa ujung
17 . area kedatangan di Stasiun Lama
18 . lorong Stasiun Lama 
********
19 . tangga naik samping ( manual ) di Stasiun Baru
********
20 . salah satu sudut stasiun baru
********

Tidak ada komentar: