" Mblusuk Di Stasiun Baru KA Malang ? "
sejak Stasiun Baru KA Malang diresmikan pada
10 Mei 2021 , baru setahun setelahnya saya
mblusuk disitu .
alasan pertama , saya belum punya kepentingan
naik KA jarak jauh .
alasan kedua , di awal awal pembangunannya ,
saya masih dilarang masuk kearea tersebut
karena pembangunan masih berjalan
sekitar 60% .
maka kemarin , saya mengubah rute jogging saya kearah Tugu dan memarkir gerobak di
Stasiun KA Baru untuk kemudian berjalan sepanjang
PangSud melewati Rawon Rampal dan berbelok kekiri , berjalan lagi disepanjang Jalan Trunojoyo hingga jembatan
KA Embong Brantas yang tinggi itu .
kebetulan diatas jembatan Embong Brantas ada KA sedang melintas diatas kepala saya ,
jeprat jepret sejenak , dan akhirnya kembali berjalan masuk di halaman Stasiun KA yang Baru .
dan tidak dapat jeprat jepret disepanjang terasnya
maka sayapun harus cukup puas membidik
" apa saja yang bisa terlihat " dari atas .
sayangnya , untuk jeprat jepret disepanjang lorongyang menuju gerbong gerbong KA Jarak Jauh
tidak memungkinkan kecuali penumpang
yang memang sudah bertiket .
cara melakukan check-in yang seperti di bandara
dan juga fasilitas lainnya memang sudah mencerminkan
" digitalisasi stasiun " yang memadai .
beberapa warung kopi maupun nasi belum buka
semuanya atau apakah Kamis kemarin tutup karena
tanggal merah ?
pusat oleh oleh dan souvenir juga ada
dan saya melihat kebersihan disitu cukup terjaga
sejenak saya melepas lelah dengan " ngopi kalengan "
karena ditempat saya mau beli kopi panas
ternyata kehabisan gelas kata si pramusaji hehehe ...
menyaksikan lalu lalang para calon penumpang
maupun di area kedatangan ,
sungguh mencerminkan " traveler jaman now "
yang rata rata milenial maupun pasangan2 muda
yang tampak fashionable !
diam diam saya tertawa dalam hati membayangkan
betapa jauh bedanya dengan gambaran penumpang KA
dijaman saya masih kecil dan remaja yang
umumnya sudah usia pertengahan dengan
bawaan dan perbekalan yang begitu menumpuk .
berubah menjadi Pasar Kaget dengan banyaknya
penjual penjual mamin yang bebas berkeliaran
dari gerbong ke gerbong menawarkan dagangannya dan
bahkan melompati begitu saja penumpang penumpang
yang tidak kebagian kursi dan harus duduk
dilantai lantai KA .
" pecel pecel anget .... " , " tahu petis .. tahu petis .. " ,
" es .. es kacang ijo .. " , " kopi panas .. kopi panas "
dst dst seolah berlomba saling mengeraskan suaranya
sementara gerbong gerbong terasa makin panas
karena cendela yang hanya bisa dibuka sedikit !
lalu masuk jaman lebih " modern " dengan
datangnya KA yang " eksklusif " yakni
kereta malam jarak jauh dengan gerbong restoran maupun layanan VIP .
tetapi inipun belum bebas sepenuhnya dari
para penjual pecel dll yang sudah mulai dilarang
masuk gerbong gerbong tetapi pemberhentian di
stasiun stasiun tertentu ternyata masih berpeluanguntuk menawarkan jualannya disebelah luar dari
gerbong gerbong tempat penumpang naik turun .
ternyata upaya ini cukup efektif karena tidak
semua penumpang KA eksklusif ini membeli mamin
lewat layanan restoran dalam gerbong dan
membeli pecel dll dari pintu pintu luar gerbong adalah
sebuah adalah penghematan hehehe ..
dengan makin " modern " nya layanan KA ,
perlahan model model seperti itu mulai ditinggalkan
dan saat ini
kita sudah masuk jaman digital dimana
semua pesanan , pembelian & transaksi apapun
dilakukan secara online .
nyamankah ? bagi milenial ini adalah sebuah kemudahan dan kenyamanan . bagi sebagian angkatan saya justru
menilai ini adalah sebuah " bencana " karena adanya ketimpangan penguasaan teknologi !
bagaimana tidak kalau yang melakukan perjalanan kebetulan
" malas teknologi " dan berkesendirian diperjalanan ,
maka sudah dipastikan banyak pihak yang harus siap membantunya mulai melakukan check -in , pemeriksaan pedulilindungi ,
pembayaran secara online ,
melihat menu menu lewat barcode ,
pemesanan taxi dst dst . nah .. kalau sudah begini ,
salah siapa ?
lamunan saya bubar seketika saat menampak
serombongan penumpang KA keluar dari area
Kedatangan / Arrival didepan saya .
tidak nampak lagi suasana
berdesakan ataupun bawaan peti peti kardus besar dll yang dijaman dulu merupakan pemandangan lazim
diarea kedatangan hehehe ..
oya , memang stasiun KA yang lama dengan yang baru ini
masih terkoneksi lewat jalan khusus meskipun
keberangkatan dan ketibaan hanya bisa
lewat stasiun yang baru .
dan kenyamanan agaknya menjadi prioritas
utamabagi KIA ! selamat !
( Writing & Photos : Titiek Hariati, 27.05.22 )
keterangan foto
01 . " sepanjang jalan kenangan "
02 . stasiun lama terlihat dari lantai dua
stasiun baru
03 . nama yang baru
04 . dijepret dari lantai dua
*********
05 . patung simbolik penjajah yang terkalahkan
06 . taman Jalan Kartanegara
07 . " raksasa " itu roboh
*********
08 . jembatan KA Embong Brantas
09 . diatas kepala saya
********
10 . area check-in
11. " waiting room "
12 . info ketersediaan tiket
13 . lantai satu dan dua
*********
14 . warkop dipojok Klojen Lor
( maaf buat mas yang kejepret ya .. )
15 . saya " diatas " KA
*********
16 . perjalanan tanpa ujung
17 . area kedatangan di Stasiun Lama
18 . lorong Stasiun Lama
********
19 . tangga naik samping ( manual ) di Stasiun Baru
********
20 . salah satu sudut stasiun baru
********
Tidak ada komentar:
Posting Komentar