.. "Antri Makanan Apa BLT ? " ..
salah satu penanda adanya sesuatu yang baru ,
apakah itu tempat belanja , jam jam obralan barang ,
warung / kedai / cafe adalah adanya
antrian panjang yang mengular !
catat saja beberapa kemunculan baru yang menarik
orang untuk rela ber jam jam mengantri misalnya
warung nasgor yang ada di jalan Anjasmoro Malang ,
toko sepatu didaerah Sengkaling pada jaman
sebelum covid , camilan khas Bandung yang
digelar di Jalan Besar Ijen , Burger King di
Jalan Besar Ijen , Kelapa Gading di Klandungan ,
La Fayette Basuki Rahmat dll .
dan yang terakhir dan sedang IN adalah Mie Gacoan
di daerah Dinoyo dimana saya diajak langsung
seorang teman untuk melihatnya dari dekat setelah
beberapa pekan mengamati antrian yang
seperti tidak ada habis habisnya .
teman yang mengajak saya untuk menjajal mie ini ,
berkomentar :
" penasaran mbak , kira kira enak mana sih dibanding
dengan Mie Setan atau Kober atau
Mie Jawa atau Gang Jangkrik atau buatan kita sendiri ? " .
saya hanya senyum senyum sebab rasanya
jawabannya saya sudah tahu hanya tidak saya
utarakan sebab ini masalah selera apalagi milenial
umumnya lebih menggandrungi segala
yang berbau " modern " dan asing
dibanding menu menu lokal dan jadul !
untunglah , doa saya terkabul bahwa ketika kami
sudah berada disebelah dalam ruangan dari
Mie Gacoan Dinoyo yang ber pekan pekan masih
dipadati antrian , teman saya ternyata lebih
dulu menyerah !
" wes mbak , cari tempat lain saja , bisa bisa kita
berdiri ber jam jam .. ini lho saya hitung masih ada
sekitar 50 an orang yang menunggu giliran ... " !
ha ha , hebat , ternyata sempat juga teman ini
menghitung antrian ... buat saya , tidak masalah sebab
jujur saya yang penggemar Mie Jawa dan Mie Pangsit
ini memang agak sulit menyukai kreasi kreasi mie
" modern " yang kadang hanya pedasnya
yang terasa mendominasi hehehe ...
salahkah lidah para milenial kita ?
saya rasa bukan itu penyebabnya .
salah satu alasan bisa saja semakin jarangnya milenial
mendapat olahan rumahnya atau masakan ibundanya
adalah antara lain karena :
kos dikota lain , bekerja diluar rumah atau kota ,
atau juga memiliki ortu yang juga berselera " modern "
dan membiasakan menu menu ( negara ) asing
sebagai kesehariannya . contoh kecil ,
makan pagi tanpa nasi dan membiasakan roti atau
makanan berserat tinggi sebagai gantinya plus
berbagai macam salad .
jaman bergeser , menu menu ataupun resep resep asing
sangat mudah dicari di internet dan gofood siap
menghidangkannya dalam hitungan menit ,
apa lagi yang harus dirumitkan ?
jika angkatan saya tidak lagi harus menyiapkan
masakan masakan rumahan disaat anak anaknya
pulang mudik , maka syukuri saja ketika anak anaknya
menawarkan untuk makan bersama diluar rumah
dan mengajak untuk
" ber Jepang an atau ber Korea an atau ber Swedia an " .
tidak berarti mereka tidak menyukai lagi masakan
rumahan , tetapi menurut mereka
" waktu berkumpul yang berharga sebaiknya
dimanfaatkan untuk bertukar cerita , ngobrol dll
dan tidak perlu dihabiskan di dapur atau
belanja berlama lama dipasar " .
masuk diakal meskipun saya sempat berfikir
( bahkan bercuriga )
" apakah rawon saya sudah tergeser oleh Pizza dll ? "
hehehe ..
bagaimanapun teknologi memberikan kemudahan bagi
angkatan saya untuk menghindari antrian dan
sekali lagi saya bersyukur bahwa saya hanya butuh
menggerakkan jari tanpa perlu enerji untuk
mendatangkan Mie Gacoan atau apapun yang
sedang dipadati antrian diluar sana ...
jadi apalagi yang harus saya keluhkan ?
( Wrting & Photos : Hariati , 18.05.22 )
keterangan foto :
01 . saingan antri BLT
02 . teman saya yang menyerah dalam antrian
03 . sabarrrrr .....
04 . sampai banyak juga yang " ngglosoh "
ala hippi emperan hehehe ...
05 .kepalang tanggung , ya ditunggu aja ...
*********
Tidak ada komentar:
Posting Komentar