.. " Hepatitis Akut , PKM & Cacar Monyet " ..
belum reda sepenuhnya covid karena dibeberapa
negara termasuk Indonesia juga masih tersisa
penderita2nya meski angkanya kecil ,
muncul serangan Hepatitis Akut dikalangan balita
hingga usia remaja . disaat yang sama ,
muncul pula Penyakit Kuku dan Mulut / PKM yang
menyerang hewan ternak sapi diberbagai provinsi
ditanah air .
eee ... belum selesai beritanya , sudah disusul dengan
Cacar Monyet yang tentu saja bukan untuk monyet
tapi untuk kita , manusia . timbul pertanyaan :
Ada Apa Dengan Alam ?
dari apa dan manapun asal semuanya itu ,
menunjukkan bahwa betapa
Sudah Rusaknya Eko Sistim kita
yang mungkin inilah penyebab bermutasinya
beragam bakteri dll
karena pencemaran & pengrusakan lingkungan yang
kita perbuat sendiri selama berpuluh tahun !
betapa tidak kalau kita sehari hari saja sudah menimbun
berbagai pengrusakan tanpa ada upaya keluar
dari padanya misalnya saja, pemakaian AC
di rumah , dimobil , dikantor dll yang makin melebarkan kerusakan ozon . belum lagi limbah pabrik yang sangat
tidak bertanggung jawab yang mencemari sungai , danau ,
laut dll yang pada gilirannya manusia jugalah
yang harus menanggung akibatnya !
yang lainnya seperti " budaya " buang sampah
sembarangan , penebangan pohon seenaknya ,
bangunan diatas sungai , lapisan lapisan semen dan
beton beton yang meniadakan resapan dll dll
hanyalah sedikit dari
sekian banyak " dosa manusia pada alam " .
maka ketika bumi tua kita ini sudah sangat lelah
dengan kerusakan kerusakan yang kita buat ,
alampun menjawabnya dengan
berbagai bencana !
dan jika saat ini udara juga makin pekat oleh karbon
karena tiap detiknya kita menyetorkan berbagai
polusi keudara , inipun salah satu dosa besar kita pada anugerahNYA yang berupa udara bersih untuk
kesehatan paru paru kita !
hawa panas yang melanda Malang yang dulu terkenal
sejuk adem seperti Bandung , saat ini
Malang dan Bandung bahkan sudah lebih panas
dari Surabaya !
saya mengalami saat kecil dimana jalan jalan raya
di Malang hanya dilewati oleh sepeda pancal , delman ,
becak dan satu dua mobil yang itupun sangat jarang !
saat itu Malang dikenal dengan udaranya yang
dingin dan sejuk disiang hari .
jaman berubah dan ketiga penyumbang
kelestrian alam diatas ( sepeda pancal , becak dan delman )
sudah lenyap berganti kebisingan lalin yang
dipadati puluhan ribu motor , mobil dll yang tiap detik menyuntikkan polusi keudara betapapun para pakar telah berusaha meminimalisir karbon dengan
berbagai temuan teknologi !
akan kemana kita lari jika bumi akhirnya makin rusak
dan tidak lagi mampu mengeluarkan
sayur atau buah atau padi atau gandum dll karena
kerusakan yang parah dari tanah , air dan udara ?
jika planet Mars sedang sibuk diteliti sebagai
peluang manusia untuk hidup diluar bumi ,
pun siapakah kelak mereka yang berpeluang kesana
dengan biaya yang sangat tidak terjangkau
rata rata manusia kecuali sekaliber Leon Musk ?
kalau saya yang secara kebetulan maupun tertakdir
pernah mengalami hidup dibawah awan radiasi Chernobyl
yang bocor tahun 1986 di Vienna ,
saya tidak tahu lagi bagaimana manusia harus mengalami bencana yang sama dimasa depan lewat berbagai
percobaan percobaan nuklir yang mengancam
keselamatan dan kesehatan manusia di satu satunya
planet tempat kita menumpang hidup ini .
miris .
rasanya WHO pun dibuat kewalahan dengan
munculnya berbagai fenomena " misterius " yang
beruntun menimpa manusia dibumi ini .
dunia disatukan nasibnya lewat ancaman virus global ,
dan dunia disatukan kerjasamanya dalam mengatasi
berbagai bencana alam dan bencana kemanusiaan .
apakah kita memang harus diberikan Musibah atau
Bencana Global lebih dulu agar manusia mau bersatu
dan hidup berdampingan secara damai antar
bangsa , ras , keyakinan dan budaya ?
segala pertanyaan agaknya hanya dapat dijawab
lewat Doa , bahwa sesungguhnya segala ciptaanNYA
ini dititipkanNYA kepada manusia untuk
dipelihara dan dirawat dengan se baik baiknya dan
tidak untuk dirusak seperti yang terjadi sekarang ini .
maka jika kemudian muncul bencana bencana " misterius " seperti covid dll itu adalah formula alam yang wajar
yaitu :
Merusak Alam berarti Kerusakan Bumi beserta isinya .
Menjaga dan Melestarikan Alam berarti
Limpahan Kesejahteraan dan Kesehatan di bumi !
pilihan ditangan kita bersama ,
dimulai dari hal sederhana disekitar kita seperti
kurangi pemakaian bahan plastik ,
buang sampah ditempatnya secara terpisah sesuai
jenisnya , atau jika AC dirumah dapat diganti
dengan pemakaian kipas listrik akan lebih bijak ,
menanami tiap jengkal tanah yang ada dengan
kehijauan untuk menabung oxygen lebih baik ,
dan terapkan gaya daur ulang untuk bahan bahan
yang berpotensi merusak lingkungan sekaligus
untuk mengurangi pencemaran .
jika pembaca bukan pakar lingkungan yang berdiri
dipanggung seminar seminar dengan hujan
tepuk tangan , marilah menjadi pakar
untuk kelestarian lingkungan terkecil kita yaitu
rumah yang menjadi cerminan apakah anda termasuk
yang peduli atau yang abai terhadap isu
kelestarian lingkungan ,
jadi tidak memerlukan hal yang muluk muluk !
( Titiek Hariati , 23.05.22 )
gambar dari google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar