Senin, 23 Mei 2022

 
 
 
.. " Hepatitis Akut , PKM & Cacar Monyet " ..
 
belum reda sepenuhnya covid karena dibeberapa 
negara termasuk Indonesia juga masih tersisa 
penderita2nya meski angkanya kecil , 
muncul serangan Hepatitis Akut dikalangan balita 
hingga usia remaja . disaat yang sama , 
muncul pula Penyakit Kuku dan Mulut / PKM yang
 menyerang hewan ternak sapi diberbagai provinsi 
ditanah air .
eee ... belum selesai beritanya , sudah disusul dengan
 Cacar Monyet yang tentu saja bukan untuk monyet
 tapi untuk kita , manusia . timbul pertanyaan : 
Ada Apa Dengan Alam ? 
 
 
dari apa dan manapun asal semuanya itu , 
menunjukkan bahwa betapa
 Sudah Rusaknya Eko Sistim kita
 yang mungkin inilah penyebab bermutasinya 
beragam bakteri dll 
karena pencemaran & pengrusakan lingkungan yang
 kita perbuat sendiri selama berpuluh tahun !
betapa tidak kalau kita sehari hari saja sudah menimbun
 berbagai pengrusakan tanpa ada upaya keluar 
dari padanya misalnya saja, pemakaian AC
 di rumah , dimobil , dikantor dll yang makin melebarkan kerusakan ozon . belum lagi limbah pabrik yang sangat
 tidak bertanggung jawab yang mencemari sungai , danau ,
 laut dll yang pada gilirannya manusia jugalah 
yang harus menanggung akibatnya !
 
 
yang lainnya seperti  " budaya " buang sampah
 sembarangan , penebangan pohon seenaknya , 
bangunan diatas sungai , lapisan lapisan semen dan 
beton beton yang meniadakan resapan dll dll  
hanyalah sedikit dari 
sekian banyak " dosa manusia pada alam " .
 maka ketika bumi tua kita ini sudah sangat lelah 
dengan kerusakan kerusakan yang kita buat ,
 alampun menjawabnya dengan
 berbagai bencana ! 
dan jika saat ini udara juga makin pekat oleh karbon 
karena tiap detiknya kita menyetorkan berbagai 
polusi keudara , inipun salah satu dosa besar kita pada anugerahNYA yang berupa udara bersih untuk 
kesehatan paru paru kita !
 
 
hawa panas yang melanda Malang yang dulu terkenal 
sejuk adem seperti Bandung , saat ini 
Malang dan Bandung bahkan sudah lebih panas
 dari Surabaya ! 
saya mengalami saat kecil dimana jalan jalan raya 
di Malang hanya dilewati oleh sepeda pancal , delman , 
becak dan satu dua mobil yang itupun sangat jarang !
saat itu Malang dikenal dengan udaranya yang
 dingin dan sejuk disiang hari . 
 jaman berubah dan ketiga penyumbang 
kelestrian alam diatas ( sepeda pancal , becak dan delman ) 
sudah lenyap berganti kebisingan lalin yang
 dipadati puluhan ribu motor , mobil dll yang tiap detik menyuntikkan polusi keudara betapapun para pakar telah berusaha meminimalisir karbon dengan 
berbagai temuan teknologi ! 
 
 
akan kemana kita lari jika bumi akhirnya makin rusak
 dan tidak lagi mampu mengeluarkan 
sayur atau buah atau padi atau gandum dll karena
 kerusakan yang parah dari tanah , air dan udara ?
 jika planet Mars sedang sibuk diteliti sebagai 
peluang manusia untuk hidup diluar bumi , 
pun siapakah kelak mereka yang berpeluang kesana
 dengan biaya yang sangat tidak terjangkau 
rata rata manusia kecuali sekaliber Leon Musk ?
 
 
kalau saya yang secara kebetulan maupun tertakdir
 pernah mengalami hidup dibawah awan radiasi Chernobyl
 yang bocor tahun 1986 di Vienna , 
saya tidak tahu lagi bagaimana manusia harus mengalami bencana yang sama dimasa depan lewat berbagai
 percobaan percobaan nuklir yang mengancam 
keselamatan dan kesehatan manusia di satu satunya
 planet tempat kita menumpang hidup ini . 
miris . 
rasanya WHO pun dibuat kewalahan dengan 
munculnya berbagai fenomena " misterius " yang 
beruntun menimpa manusia dibumi ini . 
dunia disatukan nasibnya lewat ancaman virus global , 
dan dunia disatukan kerjasamanya dalam mengatasi 
berbagai bencana alam dan bencana kemanusiaan . 
apakah kita memang harus diberikan Musibah atau 
Bencana Global lebih dulu agar manusia mau bersatu 
dan hidup berdampingan secara damai antar 
bangsa , ras , keyakinan dan budaya ? 
segala pertanyaan agaknya hanya dapat dijawab 
lewat Doa , bahwa sesungguhnya segala ciptaanNYA
 ini dititipkanNYA kepada manusia untuk 
dipelihara dan dirawat dengan se baik baiknya dan 
tidak untuk dirusak seperti yang terjadi sekarang ini . 
 
 
maka jika kemudian muncul bencana bencana " misterius " seperti covid  dll itu adalah formula alam yang wajar 
yaitu :
Merusak Alam  berarti Kerusakan Bumi beserta isinya . 
Menjaga dan Melestarikan Alam  berarti 
Limpahan Kesejahteraan dan Kesehatan di bumi ! 
pilihan ditangan kita bersama , 
dimulai dari hal sederhana disekitar kita seperti 
kurangi pemakaian bahan plastik ,
 buang sampah ditempatnya secara terpisah sesuai 
jenisnya , atau jika AC dirumah dapat diganti
 dengan pemakaian kipas listrik akan lebih bijak , 
menanami tiap jengkal tanah yang ada dengan 
kehijauan untuk menabung oxygen lebih baik , 
dan terapkan gaya daur ulang untuk bahan bahan
 yang berpotensi merusak lingkungan sekaligus 
untuk mengurangi pencemaran . 
 
 
jika pembaca bukan pakar lingkungan yang berdiri 
dipanggung seminar seminar dengan hujan 
tepuk tangan , marilah menjadi pakar
 untuk kelestarian lingkungan terkecil kita yaitu
 rumah yang menjadi cerminan apakah anda termasuk
 yang peduli atau yang abai terhadap isu 
kelestarian lingkungan ,
jadi  tidak memerlukan hal yang muluk muluk !
( Titiek Hariati , 23.05.22 ) 
gambar dari google

Tidak ada komentar: