Sabtu, 23 April 2022



 
 
 .. " Puasa Itu Pilihan ? " ..

ketika Ramadhan menginjak minggu ke dua 
dan bahkan hari ini sudah memasuki hari ke 21 ,
 sering saya saksikan cafe cafe ataupun warung warung
 dan tempat cangkruk lainnya sudah kembali ramai
 seolah tidak Ramadhan . 
memang bisa saja pengunjungnya memang 
non muslim , tidaklah  masalah . 
tetapi ketika saya melihat dalam satu meja ada 
4 - 5 cewek berhijab , saya hampir pastikan dimeja itu 
mayoritas pastilah muslim . 
atau cewek cewek itu kebetulan secara bersamaan 
sedang menstruasi ? tidak itu saja , 
sebagian dari mereka juga tampak sedang merokok . 
 
 
memang disini tidak ada larangan saat Ramadhan 
dan pada jam jam sebelum berbuka untuk makan minum
 secara terbuka di cafe cafe atau warung warung . 
apalagi setelah jam berbuka hingga saat 
menjelang sholat subuh , sangatlah bebas .
 tetapi yang saya lihat tadi adalah pada sekitar 
jam 12.30 siang hari dan terjadi dibeberapa tempat 
yang kebetulan saya lalui . 
mengapa tidak menggunakan tirai untuk menutupi
 mereka yang sedang makan minum ? 
masalahnya disini adalah bukan tirai . 
tetapi lebih pada faktor " kepantasan " , 
andaipun yang cewek kebetulan sedang 
" mens secara serentak " 
maka entah alasan untuk yang cowok  membatalkan
 puasanya  itu apa ? 
 
 
mengapa harus secara demonstratif dan terbuka
 makan minum ? bukan karena itu dapat " menggoda " 
yang berpuasa , tetapi sungguh tidak elok menyaksikan
 hal seperti itu .
bukankah mereka dapat membeli mamin dan
 menikmatinya tidak secara terbuka tetapi dibawa pulang
 ke kos kos annya ? saya sedih sebab hijab 
adalah simbol ke Islaman untuk muslimah , 
dan " mempertontonkan " secara terbuka cangkruk 
seperti hari hari bukan Ramadhan rasanya terlalu 
" vulgar " bagi cewek cewek berhijab ini .
mungkin kalau mereka dirumah sendiri 
( bukan anak kos ) sesuatunya akan lebih terkontrol
 orangtua . pengalaman menjadi anak kos memang
 bisa memunculkan fenomena beragam . 
ada yang masih memelihara norma norma rumah 
meski jauh dari orang tua ,
 tetapi juga ada yang menjadi kebablas alias liar karena 
merasakan kebebasan yang semasa bersama 
orangtua banyak mengalami kekangan .
 
 
tidak ada manusia yang dapat memaksakan pilihan
 seseorang atas sesuatu termasuk berpuasa kecuali 
ia sedang berada disuatu pendidikan atau lingkungan
 tertentu yang secara ketat memberlakukan
 puasa kepada anggota atau anak didiknya . 
pada dasarnya manusia adalah mahluk yang memiliki 
kebebasan untuk menentukan pilihan atas 
sesuatu termasuk berpuasa , 
karena dikelak kemudian hari , pada 
Hari Penghitungan , 
sesungguhnya Masing Masing Manusia Adalah 
Penolong Bagi Dirinya Sendiri Karena Tidak Ada 
Seorang atau Sesuatupun yang Akan Dapat Membelanya 
DihadapanNYA sebagaimana tersebut dalam :
Surat Al An'am ( 06 ) ayat ( 94 ) :
" Dan kamu benar benar datang sendiri sendiri 
kepada Kami sebagaimana Kami ciptakan kamu 
pada mulanya . 
Dan apa yang telah Kami karuniakan kepadamu , 
kamu tinggalkan dibelakangmu ( dunia ) . 
Kami tidak melihat pemberi syafaat ( pertolongan ) 
besertamu yang kamu anggap bahwa mereka
 itu sekutu sekutu ( bagi Allah ) .
 Sungguh , telah terputuslah ( semua pertalian ) 
antara kamu dan telah lenyap dari kamu apa yang 
 kamu sangka  ( sebagai sekutu Allah ) " .
*******
 
maka , apakah kita masih berani mengatakan 
bahwa berpuasa itu adalah pilihan dan bukan 
sebuah kewajiban dan keharusan ?
( Titiek Hariati , 23 .04 .22 )

Tidak ada komentar: