.. " Ramadhan , Apa Yang Dicari ? " ..
sebagian mungkin berpendapat bulan puasa adalah
saat menahan lapar dan haus .
yang lain berpendapat , bulan puasa adalah
bulan pengikat segala hawa nafsu .
lalu juga ada yang berpendapat Ramadhan adalah
saat saat memintakan ampunan dari Rabb nya .
masih ada pendapat lain juga , yakni bulan dimana
segala amalan baik akan dilipatgandakan pahalanya .
dan pendapat lainnya lagi adalah bahwa puasa
merupakan kepatuhan pada rukun Islam ke tiga .
sementara , juga ada yang berpuasa hanya
supaya ia terlihat " taat " dihadapan sesama .
wahai , sungguh 1001 pandangan dan motif
mengikuti keyakinan
masing masing dalam meniti keimanannya ..
tetapi , dapat kah semuanya tadi dirangkum dalam
sebuah kalimat sederhana saja ?
dari dulu sejak saya menyadari makna bulan puasa
dengan lebih baik , saya lebih suka
mengumpamakan Ramadhan dengan
" sebuah mesin cuci raksasa dimana kita sekalian ,
umat muslim , dimasukkan kedalamnya ,
masih dengan segala flek flek dan noda noda yang
membekas lama maupun yang masih baru ,
lalu mesin mulai programnya dengan
bilasan air yang pertama .
setelahnya , mesin diputar dan air mulai bercampur
dengan bubuk pembersih sehingga airnya
menjadi berbuih dan memutih bahkan mulai
mengeruh karena secara perlahan dan bertahap
kotoran kotoran mulai terlepas .
diputar lagi , dibilas lagi , diputar lagi , dibilas lagi
dan terakhir dalam putaran yang final ,
mesin berpusing sedemikian dahsyat dan cepat ,
sebelum akhirnya program selesai
dan tutup mesin dibuka ... "
segala baju , celana , handuk , taplak meja , seprei dll
yang semula kotor atau berbau menjadi
harum dan bersih .."
tetapi ternyata masih timbul pertanyaan lain :
" mengapa hasil cucian ini ternyata juga masih
berbeda beda ? ada yang sama sekali bersih
dan terlihat seperti baju atau seprei baru atau
handuk baru . tetapi ada juga yang hasil cuciannya
tidak sepenuhnya bersih alias masih terlihat
ada bekas bekas flek meskipun sama sama
dibilasnya beberapa kali ? " .
mungkin saja faktor penentunya adalah
kwalitas ibadah ,
tersebab motif yang ber beda beda dalam menjalankan
ibadah puasa dari manusia satu ke yang lainnya .
beragam motif inilah yang akhirnya ikut menentukan
Kwalitas Ibadah Puasa kita ,
karena manusia dalam kehidupan kesehariannya
dihadapkan pada berbagai ujian ,
baik itu moril , materiil maupun spirituil .
lalu bagaimanakah cara mengetahui apakah IA
menerima amalan ibadah puasa kita ?
tentu saja Buku Rapor baru akan kita terima kelak
di Hari Penghitungan . tetapi apakah tidak ada
sedikit Tanda Tanda Yang Dapat Kita
Rasa , Lihat atau Tangkap oleh Qolbu ?
sungguh tidaklah mudah karena manusia punya
kecenderungan " membagusi dirinya sendiri " dan
mudah merasa " sudah benar / lurus " .
tetapi jika tetap ingin merasakan atau melihat atau
menangkap Tanda Tanda tersebut , barangkali hanya
lewat cara yang paling sederhana yang
dapat kita lakukan .
misalnya : adakah rasa Keikhlasan dan Ketenteraman
qolbu dalam menjalankan amalan amalan ibadah puasa ,
baik yang bersifat wajib maupun yang sunah dan
tidak adanya perasaan terbebani ataupun berat ,
karena semuanya adalah dalam upaya
meraih RidhaNYA ?
juga adanya kesadaran melihat Ramadhan sebagai
samodra pahala yang tak terukur dalamnya
serta tanpa dasar yang harus diisi dengan
berbagai aktivitas utamanya kegiatan berbagi
secara materiil kepada saudara saudara kita
yang lebih membutuhkan .
kerabat , tetangga , yatim piatu , duafa dll adalah
pintu pintu surga yang menganga lebar untuk kita
masuki lewat bermacam kegiatan sosial .
Ramadhan adalah laksana curahan hujan pahala
yang tidak butuh payung atau jas hujan kita ,
karena kita butuh bermandi pahala hingga basah kuyup !
tidaklah perlu berhitung berapa pahala yang
diterima disetiap amalan baik ,
karena hitungan manusia sungguh celaka ,
dimana seringkali manusia seolah menagih janjiNYA
atas kelipatan 700 kali yang dijanjikanNYA .
benarkah ketika mengulurkan 5000 ribu rupiah
kepada seorang duafa maka " seharusnya " Allah
menggantinya dengan rizki senilai 350.000,- rupiah ?
padahal 700 kaliNYA Tidaklah Sama dengan
700 kali matematika manusia yang celaka ini .
wahai , maka lupakan saja hitung hitungan kita
yang celaka ini , sungguh manusia sepandai apapun
ilmunya tak akan pernah mampu menghitung
dan mengukurnya !
pelit adalah salah satu hal yang paling
tidak disukaiNYA dari manusia dan berbagi dengan
sesama tanpa takut berkurang harta atau miskin
adalah yang paling disukaiNYA terutama keikhlasan
berbagi walau kita dalam kesempitan !
wahai , masihkah ada yang mencari
payung atau jas hujan disaat IA mengucurkan dengan
deras hujan pahala dibulan Ramadhan ?
( Titiek Hariati , Ramadhan 1443H , Hari Ke 12 )
gambar dari google ,
kecuali :
gambar ke 5 dan ke 7 dari atas adalah
jepretan saya pribadi pada Ramadhan 2016 .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar