mudah diucapkan berat dilaksanakan yaitu
kedua kata Memaafkan dan Dimaafkan .
kapan Memaafkan dan kapan Dimaafkan ?
tentu saya pribadi pernah mengalami keduanya karena
saya bukan malaikat yang Zero Mistake .
jika pertanyaan itu ditujukan pada saya , sayapun tidak
segera bisa menjawab karena dibalik masing masing
Me/Di maafkan saya punya alasan pembenaran diri
sebagai manusia yang ingin selalu terlihat benar .
mari kita lihat yang pertama yaitu
Memaafkan .
konyolnya saya dalam hal Memaafkan ini masih
melakukan Tebang Pilih ( pinjam istilah yang dituduhkan
pada KPK ) . yaitu bahwa
Seberapa Dalam atau Besar Kerugian Yang Saya Alami
Akibat Kesalahan Orang lain Pada Diri Saya .
saya punya skala sbb :
kesalahan orang lain yang merugikan saya 0 -10 :
saya sangat mudah memaafkan ybs .
skala 10 - 30 : jika ybs mendahului minta maaf maka
sayapun masih mudah memaafkannya .
skala 30 - 50 : masih saya pertimbangkan apalagi jika
ybs merasa tidak bersalah atau merasa bersalah
tetapi tidak ada itikad untuk meminta maaf .
jadi disini saya mulai agak sulit memberikan maaf .
skala 50 -70 : ini sudah mendekati tahapan " warning "
bahwa kerugian yang saya alami akibat kesalahan
orang lain pada saya sudah nyaris " tidak termaafkan "
dan saya sedang dalam ujian untuk
tidak memaafkannya atau memaaafkannya meskipun
sebenarnya tidak sepenuhnya ikhlas .
skala 70 - 100 : ditahap ini saya merasa kerugian
yang saya alami akibat kesalahan orang lain pada saya
sudah sangat sulit saya maafkan dan saya
bahkan tidak punya keinginan untuk memaafkannya
karena kerugian yang umumnya bersifat moril
( bukan materiil ) adalah " mustahil termaafkan " dan
tidak dapat diganti bahkan dengan materi segede
apapun karena kerugian moril itu memang
tidak terukur dengan duit !
bagaimana sekarang dengan Dimaafkan ?
ini terjadi ketika sayalah yang membuat kesalahan yang
mungkin saja merugikan orang lain yang umumnya
adalah juga moril . misalnya saja :
pada peringatan / perayaan penting tertentu dari
kerabat/teman/tetangga dll tidak saya hadiri atau
respon dengan atau tidak dengan alasan tertentu
sehingga mengecewakan ybs .
atau juga dalam jagad sosmed seringkali saya " diprotes "
karena tidak segera mengkonfirmasi permintaan
" mengikuti " di IG saya dll sehingga
penantian ybs sangat mengecewakannya .
dan juga kealpaan saya akibat faktor " pikun "
membuat saya sangat mengecewakan orang lain
karena saya dianggap melanggar janji yang sebenarnya
saya bener benar dilanda lupa dan
tidak mencatatnya atau melingkarinya di kalender .
meminta maaf taklah selalu mudah apalagi saat saya
dihadapkan pada
01 ) perbedaan usia yang seolah menahan keinginan
meminta maaf hanya karena Ego saya yang merasa
" saya lebih senior , taklah pantas saya minta maaf
pada yang jauh lebih muda " .
tetapi disisi lain saya terkadang juga menjadi orang yang
Supermudah Meminta Maaf terutama untuk
keseharian yang " ringan ringan " misalnya saja :
keterlambatan janji 5-10 menit dari waktu bertemu ,
jalan kaki melewati sekelompok orang yang
duduk ditrotoar ,
terlambat dalam membalas WA , dll .
02 ) bagaimana dengan kesalahan " berat " yang saya
perbuat seperti misal
( maaf contohnya sudah lama terjadi , sekitar tahun
78/79 tetapi membekaskan rasa bersalah besar
dalam diri saya ) yaitu janji saya untuk ke Medan
menjumpai beberapa teman akrab di USU dimana
mereka sudah sedemikian rupa mempersiapkan
segalanya bagi saya ( penjemputan di bandara dll ) yang
karena sesuatu alasan Saya Batalkan Secara Mendadak !
( saya dan teman2 USU ini saling kenal saat mereka
berombongan menjadi tamu di UGM )
( kepada sobat AB di Medan,
lewat tulisan ini saya sekali lagi meminta maaf
meskipun itu telah lewat sekian dekade ) .
saya tahu pada kasus seperti diatas , saya akan sangat
maklum bila tidak termaafkan . tetapi saya tidak pernah
lari dari permintaan maaf betapapun saya tahu
mungkin itu tidak termaafkan .
naa .... bagaimana dengan pembaca ?
pernahkah anda mengalami hal yang sama baik
Me/Di maafkan ? sebentar lagi kita merayakan
Idul Fitri dimana tradisi Saling Memaafkan
akan kita lalui meskipun bisa saja disana sini
terdapat ganjalan hati .
tetapi tulisan ini sebaiknya saya akhiri
dengan mengutip
QS : Surat Asy Syura ( 11 ) ayat ( 40 , 41, 42,43 ) :
" Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan
yang serupa . Maka barang siapa memaafkan
dan berbuat baik , pahalanya atas ( tanggungan ) Allah . Sesungguhnya DIA tidak menyukai orang orang
yang zolim . Dan sesungguhnya orang orang
yang membela diri sesudah teraniaya ,
tidak ada suatu dosapun atas mereka .
Sesungguhnya dosa itu atas orang orang yang berbuat
zolim kepada manusia dan melampui batas dimuka bumi
tanpa hak . Mereka itu mendapat azab yang pedih .
Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan
sesungguhnya ( perbuatan ) yang demikian itu
termasuk hal hal yang diutamakan " .
Hari Pemaafan besok pagi ?
( Titiek Hariati , 01.05.22 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar