Rabu, 20 April 2022

 
 
 
 
 
.. " Balada Mudikers .. " ..
sudah berpuluh tahun saya tidak lagi merasakan
 mudik dan suasananya . duluuu , saat bekerja
di Jakarta , juga pernah kuliah dan bekerja 
di Yogya dan yang terakhir malah bablas hingga 
Vienna , tentu saja saat saat mudik menjadi begitu
 istimewa bagi saya ! 
tetapi jaman itu belumlah secanggih sekarang 
segala sesuatunya . pesan atau membeli tiket saja 
harus datang langsung , belum lagi kalau ada 
perubahan jadwal makin ruwet urusannya . 
paling canggih saat itu adalah memesan lewat telepon
 itupun pembayarannya harus datang langsung
 tidak ada transfer transferan hehehe .. 
mau lewat darat , laut atau udara , sami mawon !
 
 
 yang namanya oleh oleh , paling menyita bagasi .
maka baju baju banyak mengalah kepada kardus kardus 
oleh oleh , perbandingannya 1 koper baju dan 
dua kardus oleh oleh ..
selesai mudik dan saat kembali ke pos semula , 
tambah parah bawaannya sebab yang dirumah merasa
 kasihan bahwa dirantauan saya pasti kangen
 makanan ini itu , jadi di koper saya plus kardus ,
 ada macam macam mulai bumbu pecel , kripik ini itu ,
 sambel ini itu dst dst seolah saya tidak akan bisa
 mudik lagi hihihi ..
 komunikasi dengan yang dirumah juga cuma 
lewat surat atau telepon .
 bandingkanlah dengan para mudikers jaman now
 yang sesuatunya serba sangat mudah . pesen tiket dan 
 pembayarannya cukup klak klik di HP nya .
 
 
 kirim oleh oleh juga tinggal ke kurir atau layanan
 penjemputan paket atau lewat tokotoko online
 sehingga saat mudik tidak perlu
 punya ekstra bagasi . atau bahkan bisa lewat 
GoFood dikota yang sama dengan kampungnya 
meskipun yang mau mudik berada
 ribuan kilometer dari kampungnya . 
kalau kangen juga tidak perlu repot repot , 
cukup VC dan perjumpaan lewat layar sudah 
mengobati rasa kangen . 
kirim THR keortu ?
( terutama bagi yang berhalangan mudik 
tepat waktu karena tuntutan pekerjaan )
 saat ini hanya dalam bilangan menit sudah selesai .
 jaman saya , saya harus kirim lewat yang namanya 
Pos Wesel atau juga lewat ekspedisi yang jaman itu
 sangat terkenal  antara lain adalah DHL ,
 saya harus ke kantor pos atau ke kantornya DHL .
 
 
 tetapi segala kerepotan ini rasanya terbayar lunas 
ketika dirumah sudah menunggu 
masakan masakan ibunda yang khas Lebaran ! 
sebut saja antara lain opor ayam , telur petis , 
nasi kuning , bergedel kentang dan dagingnya
 yang gede gede , sambel goreng kentang dan ati sapi , 
dll dll yang tentu saja bagi saya adalah sebuah luxury ! 
belum lagi toples toplesnya yang penuh
 dengan kue kue khas lebaran 
( jaman itu toples toples terbuat dari gelas ) . 
wow .. ada kastengels , semprit beraneka topping , 
pastel mini isi ebi , dll . setelah sholat Ied , kami 
sarapan bersama dan ada satu keluarga kerabat 
yang selalu singgah kerumah seusai sholat dan 
bersamanya kami selalu sarapan . 
usai itu , giliran saya untuk sowan sowan kerabat yang
 lebih sepuh , pakdhe budhe dll . tetapi karena ibunda
 dan bapak saya juga termasuk yang sepuh maka
 biasanya sehari itu saya masih bertahan dirumah
 menunggu datangnya sanak keluarga yang akan
 sowan dan sungkem bapak ibu saya . 
 
 
dan tradisi lain saat lebaran pada masa itu
 adalah adanya rombongan bocah bocah cilik sekitar
 10-20 orang yang mendatangi rumah rumah 
untuk menunggu tuan rumah membagikan
 angpao hehehe .
biasanya bapak ibu sudah menyiapkan lembaran 
lembaran uang kecil yang menukarnya di bank sebelum
 lebaran dan rombongan anak anak kecil tadi sudah 
sangat senang mendapat pembagian uang seperti itu 
karena lembaran uangnya masih sangat baru
 meski nilainya tidak banyak hehehe ... 
ah ya ... adakah saat ini lebaran masih bernuansa sama ? 
 teknologi sudah mengambil alih banyak sekali 
peran peran ortu kita menuju kemudahan kemudahan 
yang luar biasa . kalaupun lebaran tidak ada waktu
 memasak sendiri , apalah susahnya karena 
GoFood siap mengirimnya . 
ribet memasak didapur dan " tidak ada waktu " ? 
ada makanan makanan yang lebih praktis 
seperti pizza , burger dll yang bahkan 
lebih disukai anak cucu jaman now dan hanya 
dalam bilangan menit mereka sudah akan 
mengirimnya kerumah rumah ..
jaman berubah , selera berubah .. 
 
 
menu menu tradisionil sudah mendapat pesaing dari 
Korea , Jepang , Amerika , Itali dll yang bahkan
  sudah mendominasi selera milenial ...
 jika dulu didapur ibunda penuh dengan 
rempah rempah lokal , 
 mungkin saat ini dapur dapur lebih banyak diisi 
keju , mayonaise , peterseli , dll . 
mudik saat ini adalah lebih merupakan Little Adventure
baik selama perjalanannya maupun setelah 
dikampung halamannya dengan agenda wisata kuliner
 dari cafe ke cafe , membuat vlog atau mengirimkan 
pengalaman mudiknya ke Youtube dll . 
 
 
tak perlu membuat perbandingan jaman , 
karena waktu tidak terhentikan dan hanya 
penyesuaian diri yang akan menjadi 
survivor nya !
( Titiek Hariati , 21 .04. 22 )
gambar dari Google
 

Tidak ada komentar: