Jumat, 24 September 2021

 
 
 .. " Tatap Muka , Tatap Virus ? " .. 
sedih melihat di TV ataupun membaca berita2 
di internet dll bahwa anak anak sekolah hampir
 dua tahun ini seperti dalam Masa Membingungkan .
 betapa tidak bingung ?
 para orangtua juga lebih bingung lagi ketika ijin 
untuk putra putrinya bertatap muka disekolah
 ternyata bergantung 100% pada orang tua . 
 ketika grafik covid menurun secara umum ditanah air ,
 timbul semangat dan optimisme bahwa 
sekolah tatap muka akan bisa " mengejar " 
ketertinggalan2 semasa daring yang tentunya 
tidak sesempurna kalau tatap muka . 
tetapi ketika semangat itu mengiringi langkah 
mereka ke sekolah untuk belajar secara langsung
 seperti sebelum sebelumnya ada pandemi ,
 ternyata grafik melonjak lagi dan muncul 
klaster klaster baru di sekolah2 !
lalu bagaimana sebaiknya ? 
tes tes Swab dll yang dikenakan pada pelajar2
 ini bahkan menunjukkan adanya klaster klaster
 baru tadi dan semua pihak kembali dilanda
 kekhawatiran dan kecemasan ..
 pemerintah lewat Menteri2nya yang terkait
 dalam soal tatap muka sekolah2 inipun tidak
 kurang pusingnya antara 
Membuka Dan Menutup Kran Kran Tatap Muka
 yang tampaknya harus " kucing kucingan "
 dengan virusnya ! 
 siapapun orangtua pastilah berharap 
anak anaknya bersekolah dengan normal dan
 berprestasi , tetapi bagaimana berprestasi 
kalau Buka Tutup Kran Tatap Muka ini
 masih saja berlanjut hingga hampir 
dua tahun lamanya ?
 parahnya lagi masih banyak juga sebagian wilayah
 tanah air yang belum terambah internet 
sehingga pembelajaran hanya bisa secara 
manual bagaimanapun sulitnya
 ( geografis , ekonomis dll ) . 
 pertanyaan " Sampai Kapan " situasi ini berlanjut
 dan berakhir adalah pertanyaan yang mendunia
 dan bukan hanya milik Indonesia meski
 dibeberapa negara lain situasi sudah relatif
 lebih aman untuk anak2 sekolah .
 saya bisa ikut merasakan keprihatinan para
 orangtua yang masih memiliki putra/i usia sekolah
 dan di jalan2 saya sering melihat 
bagaimana para orangtua mengantar dan 
menjemput anak2nya pagar luar sekolah .
 tetapi darimana timbulnya klaster2 baru ini, 
apakah terbawa dari rumah masing2 murid
 ataukah interaksi sesama murid yang 
tidak selalu bisa menjaga jarak atau lalai bermasker
 pada saat2 tertentu atau justru dari para guru 
atau atau atau atau yang lain ? 
 jika kelak ditanah air kita akan mendapati satu 
atau dua generasi yang 
" kurang berprestasi secara akademis "
 dibanding dengan generasi2 sebelumnya , 
maka hendaklah kita berbesar hati tidak
 mencoba mencari Kambing Hitam nya karena
 tidak ada seorang manusiapun yang dapat
 melawan kehendak alam yang penuh
 dengan misteri Ilahi ini ..
 tidak ada satu kejadianpun yang semata kebetulan ,
 karena pesan pesanNYA dapat melalui 
beragam cara dan kejadian yang terkadang
 diluar kemampuan manusia untuk memahaminya ..
 bahkan kalaupun covid19 ini adalah 
hasil rekayasa manusia untuk kepentingan tertentu ,
 maka hanya Allah yang dapat 
menghentikan atau justru tidak menghentikannya
 untuk saat sekarang karena
 IA memiliki rencana2NYA yang luar biasa
 bagi umatNYA .. 
 IA memberikan karunia kecerdasan pada
 sebagian umatnya melebihi umat yang lainnya
 dan dengan kecerdasan itu sungguh disaat saat
 seperti pandemi ini , dunia menantikan hasil hasil
 olah pikir mereka untuk mengatasi 
bencana virus ini .. akan kah berhasil ?
 atau ini adalah sebuah Tanda Jaman Yang Lain
 bahwa manusia sudah harus berdampingan hidup
 dengan lingkungan yang telah
 compang camping dirusaknya sendiri selama ini ? 
 industrialisasi adalah faktor terdepan 
dalam pengrusakan alam dan lingkungan ,
 disamping bergesernya gaya hidup manusia dari
 agraris ke industri dimana gaya hidup konsumtif
 menuntun manusia menuju kebinasaaannya sendiri . 
pencemaran lingkungan dan udara ,
 kerusakan ozon , sampah2 yang meracuni
 kehidupan darat dan laut , serta peningkatan 
persenjataan dan teknologi nuklir yang
 mengancam dunia pada potensi PD III yang 
tidak memberikan harapan hidup lagi diatas
 planet yang kelak sudah penuh radiasi .. 
inikah masa depan dari anak cucu kita ?
 inikah kehidupan yang tidak lagi memberikan
 ruang sehat bagi pertumbuhan fisik , jiwa dan 
intelektual serta spiritual anak cucu ? 
 adakah kehancuran itu telah dimulai saat ini 
dan kita hanya punya pilihan untuk
 hidup berdampingan dan menyesuaikan ?
 sungguh saya juga tidak memiliki jawabannya ..
 ingin saya akhiri tulisan penuh kesedihan ini 
dengan mengutip surat :
 QS : Ar - Rum : 41 - 42 :
" Telah tampak kerusakan didarat dan dilaut 
disebabkan karena perbuatan tangan manusia ,
 Allah menghendaki agar mereka merasakan
sebagian dari ( akibat ) perbuatan mereka ,
 agar mereka kembali ( kejalan yang benar ) .
 Katakanlah ( Muhammad ) : 
" Bepergianlah dibumi lalu lihatlah bagaimana
 kesudahan orang orang dahulu . 
Kebanyakan dari mereka adalah orang orang
  yang mempersekutukan ( Allah ) " . 
( Titiek Hariati , Malang , Jumat , 24 . 09 . 21 ) 
 ( gambar2 dari google )

Tidak ada komentar: