Riwayatmu Dulu Dan Sekarang " ..
pagi tadi saya meminta kesediaan seorang
penjual arbanat yang kebetulan
berdiri dekat pos satpam , untuk sejenak
mengobrol dan saya jepret .
" masih awet ya pak , arbanat ini saya
kenal sejak saya balita lho " ..
( sekedar info bahwa yang paling khas
dari jajanan arbanat ini adalah
suara dari gesekan permainan " biola "
penjualnya yang begitu mendayu dayu
dan menjadi pertanda bagi
anak anak kecil dijaman dulu bahwa
" arbanat is coming " hehehe .. )
jawabnya singkat " iya .. " ..
" kok masih punya ya pak peralatannya
lengkap " ( maka ia berkisah
tentang kakeknya yang juga penjual
arbanat dan ia mewarisinya ) .
" masih banyak pak anak anak yang
suka arbanat ? " ( disini wajahnya
tampak tidak ceria lagi , menurutnya hanya
sedikit anak anak yang membeli
dan biasanya di kampung kampung
yang agak terpencil ) .
tapi mengapa ya dia bertahan menjualnya
dan tidak beralih ke makanan atau
jajanan lain ?
" tidak ada , saya hanya mburuh tani didesa "
( mburuh tani itu bekerja di ladang
atau kebun atau sawah orang lain ) .
o .. jadi menjual arbanat ini hanya selingan ?
bapak penjual arbanat hanya tersenyum
( saya harus menafsirkan sendiri makna jawabannya ) . tidak terbantah bahwa
anak anak jaman now meski masih balita , mereka sudah kenal dengan
pizza , burger , sosis dan makanan2
" modern " lainnya dan melihat arbanat
menjadi sesuatu yang " kurang uptodate " atau mungkin ortu mereka tidak mengijinkan
dengan alasan " kurang higinis " ?
itu adalah sejenis Kembang Gula atau kalau jajanan lainnya mengenal yang namanya
Gula Kapuk kira kira seperti itu,
tetapi pada Arbanat gulanya tidak berupa
gula kapas yang lembut melainkan
menjadi batangan2 gula yang lembut
dan beraroma khas .
saya tadi sampai lupa meminta si penjual arbanat mendemokan cara membuatnya
saking asyiknya " mewawancarai " hehehe ..
nah ingin tahu bagaimana bentuk
arbanat dijaman now ?
setengah abad lebih arbanat jadul bertahan
dan jajanan masa kecil ini rupanya
menginspirasi sebuah cafe di
Jalan Terusan Dieng , Malang yang berjuluk
" The Arbanat Kitchen Cafe Lounge " .
jajanan arbanat disana dan sebagai gantinya adalah camilan camilan Timur dan Barat .
selama pandemi ini cafe yang cukup lama
terdampak ini ternyata beralih ke
penawaran2 secara online
( saya pernah mencicipi
Roti Waluh Keju nya yang yummy
dengan catatan plus ongkir dan hingga
sekarang masih berlanjut tawaran2nya
melalui WA japri ) .
nampaknya , hanya inilah yang akan
tertinggal dalam kenangan angkatan
saya terutama ,
bahwa secara perlahan arbanat
benar benar akan lenyap ?
saya boleh saja khawatir meskipun
tidak juga harus terlampau khawatir
karena beberapa toko online bahkan
sudah memodifikasi arbanat
dalam tampilan yang lebih modern
dan higinis plus tidak perlu
menunggu suara " biola " penjualnya
seperti pada jaman saya!
jika beberapa cafe masih suka
menempelkan nama nya , ini adalah
sebuah " penghormatan " pada
kepingan sejarah masa lampau
dimana arbanat masih menjadi
salah satu ikon dari jajanan2 populer !
( Titiek Hariati , Malang , 06 .09. 21 )
keterangan foto :
01 . jepretan saya sendiri , penjual arbanat
02 . arbanat merah ( dari google )
03 . arbanat kuning ( dari google )
04 . The Arbanat Kitchen Cafe Lounge ( luar )
05 . TAKCL ( lantai atas )
06 . TAKCL ( gaya petikemas )
07 . TAKCL ( saya di bawah payung2 )
( foto ke 4 , 5, 6 saya jepret sendiri ,
2019 sebelum pandemi )
08 . arbanat " modern " ( dari google )
09 . arbanat " modern " ( dari google )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar