Kamis, 09 September 2021

 

.. " Ada Apa Dengan Dunia ? " ..

 judul AADC harus saya ganti dengan AADD   
 karena saat ini lebih pas situasinya .  
bagaimana tidak pas kalau berita tiap hari baik 
di media cetak atau digital , TV dll berputar
 disekitar kejahatan yang mengerikan .
yang saya daftar dibawah ini hanyalah contoh kecil ,
 sebab kalau saya tulis semua blog ini bakal tidak cukup ,
 ini misalnya : 
 * orang tua kandung mencungkil mata anaknya
 dan memberi air garam dua liter kepada anak 
yang lebih tua hingga sianak tewas , 
demi pemenuhan syarat ritual pesugihan
* remaja 16 tahun mengantar pacarnya aborsi kesebuah hotel dengan kandungan yang sudah berusia 6 bulan .
* remaja dibawah umur menjadi mucikari 
dari prostitusi online .
* remaja dibawah umur membunuh ibunya hanya 
karena si ibu tidak meluluskan permintaan duitnya .
 * seorang ibu dan putri dewasanya ditemukan
 terbunuh dalam sebuah bagasi mobil .
 * seorang anak usia 10 tahun diculik dan dititipkan
 di toko sembako
 untuk ditukar dengan 3 karung beras .
* dua remaja dibawah umur hanya memakai CD ( ! )
mencuri kotak amal sebuah masjid .
* seorang santri tewas dianiaya seniornya
* akibat cemburu , istri muda nekat menusuk suami
 dan pisau tertancap di wajah suami
 selama 8 jam .
* seorang ayah meracuni kedua anaknya
 karena depresi .
* hutang seorang ibu kepada rentenir secara online
 berawal dari 5 juta membengkak menjadi ratusan juta . 
dll , dll , dll ....
 tiada hari tanpa berita berita yang membuat 
tengkuk merinding . pertanyaannya adalah : 
" mengapa bisa dan sering terjadi ? " .
 jawabannya sudah bisa diterka bahwa 
" masa masa pendemi ini banyak tekanan tekanan
 sosial ekonomi yang membawa kebutaan 
nalar dan logika serta rasa bagi sebagian orang
 untuk kemudian melakukan hal hal yang diluar nalar
 demi pemenuhan kebutuhan nya , 
baik psikologis maupun materiil " . 
 tetapi benarkah semata hanya karena pandemi ? 
jika itu dikaitkan dengan perut , mungkin masih dapat 
dimaklumi meski caranya tidak dapat ditolerir . 
tetapi bagaimana dengan kasus kasus 
Non Ekonomis seperti : 
pembunuhan yang mayatnya ditemukan dalam
 bagasi mobil atau dikolong jembatan atau
 di apartemen yang konon hanya gara gara
 diejek teman kencannya sebagai 
" pemilik bau badan " dan diakhiri dengan pencekikan ?
 alasan alasan yang terdengar " simpel " ,
 sederhana , ringan ataupun sepele , ternyata
 memicu gelegak kemarahan dan emosi yang 
berakhir dengan pembunuhan ! 
AADD ? 
 benarkah ini karena pengaruh pengaruh film ,
 sinetron2 , kekerasan2 yang diposting secara vulgar 
bahkan dapat ditonton anak2 kecil via gadget ?
maka kemana kira kira kita labuhkan pertanyaan ini
 dan kepada siapa selayaknya bisa kita
 jadikan " kambing hitamnya " ?
 saya bukan seorang pakar apapun kecuali bahwa
 saya tertarik pada isu isu yang menyangkut 
Perubahan Tingkah Laku di era digital !
  ya , " DIGITAL WORLD " menurut saya adalah
 salah satu kambingnya disamping
 tontonan2 pamer kemewahan lewat sinetron dll .
juga banyaknya gambar maupun video2 porno
 yang membuat anak anak kita terlalu cepat matang
 sebelum waktunya minus  tanggung jawab . 
saya sendiri sering dibuat surprise bahwa
 di tengah2 sebuah pemberitaan di internet , 
tiba tiba muncul gambar ataupun video adegan dewasa
 yang dikemas dalam sebuah iklan . 

juga sinetron2 kita yang gemar pamer kemewahan 
membuat seolah hidup didunia ini seolah
 Harus Kaya Bagaimanapun Caranya . 

  bagi yang memiliki 
kekuatan mental , tekanan  justru memunculkan
 kreatifitas untuk tetap bisa survive !
 namun bagi yang kurang atau
 tidak memilikinya dan merasa " tidak ada pilihan lain "
 selain pada akhirnya 
Menyerah atau Melawan dengan cara cara yang
 sulit atau tidak dapat ditolerir .
 malangnya , seringkali yang menjadi korban dari
 mereka yang Melawan Tekanan ini adalah 
anak anak yang tak berdaya ! 
 dimanakah para orangtua yang dijaman sebelum ada
 internet dulu begitu penuh perhatian pada anak2nya
 karena mereka tidak sibuk dengan WA atau
sibuk mengikuti isu isu para seleb atau tik tok dll ?
 bagi yang berduit ,  masa masa bermain anak anaknya
 saat ini bisa " diwakilkan " kepada 
guru guru privat les renang, tari , vocal , piano dll .
 yang tidak mampu untuk itu ,
 menggantinya dengan TV yang dapat disaksikan
 anak anaknya agar tidak nakal ataupun
 membiarkan mereka " berpetualang " diluar rumah 
dengan teman2nya tanpa pengawasan .
sebagian yg lain ,  menuntut anak anaknya untuk 
bekerja dan berpenghasilan meski masih dibawah umur . 
para orangtua telah " menggeserkan " perannya
 sebagai pendamping dan mentor anak anaknya
 kepada hal hal lain agar tidak membebani mereka .
 jaman berubah , tuntutan hidup berubah dan
 " syarat " untuk menjadi survivor kehidupan pun
 ikut berubah . 
tetapi apapun perubahan yang terjadi , 
saya tetap meyakini bahwa perhatian yang cukup
 kepada anak anak tidaklah dapat diwakilkan
 kepada orang ataupun barang lain
 betapapun mahalnya kita membayarnya . 
masa emas dalam pertumbuhan anak anak sangatlah
 singkat dan tidak dapat terulang . 
dan ketika masa ini terlewat sia sia dimana sebagian
 anak tidak mendapatkan yang semestinya karena
 berbagai alasan
 ( misal perceraian orangtua , tekanan ekonomi dll )
 hal ini akan berdampak hingga masa dewasa
 bahkan tuanya laksana lubang menganga yang
 tidak tertutupi lagi .. 
 maka segala penyimpangan yang dilakukan 
anak anak remaja seperti diatas , hendaknya tidak
 menjatuhkan vonis pada si pelaku semata ,
 tetapi dibelakang mereka ada peran orangtua
 yang semestinya bisa berfungsi .
 bahkan pada keluarga2 " broken home " masih sering
 kita lihat kesuksesan anak anak mereka yang
 semua ini dikarenakan peran ortu nya yang 
benar benar berfungsi meskipun mungkin hanya
 " sebelah " ( ibu atau bapak tunggal ) .
 internet adalah teknologi yang mempermudah kehidupan
 ditangan yang tepat , celakanya ia justru dapat
 menjadi bencana ditangan yang salah ..
maka jika Beatles bilang " All You Need Is Love " ,
rasanya memang tidak salah , 
dengan perhatian dan kasih sayang ,
anak anak tidak akan mengenal kekerasan 
yang dapat menjurus pada tindak kejahatan .
 untuk itu mari kita letakkan gadget ketika
 anak anak berada didekat kita atau 
matikan TV yang tidak mendidik dengan sinetron2 
atau tontonan2nya yang tidak memberi 
keteladanan positif . 
sungguh , 
Ada Apa Dengan Cinta ( dan perhatian ) Orang Tua 
pada anak anak kita dijaman ini ?
 ( Titiek Hariati , Malang , 09 .09 .21 )
gambar gambar dari google

Tidak ada komentar: