.. " Ada Apa Dengan Dunia ? " ..
judul AADC harus saya ganti dengan AADD
karena saat ini lebih pas situasinya .
bagaimana tidak pas kalau berita tiap hari baik
di media cetak atau digital , TV dll berputar
disekitar kejahatan yang mengerikan .
yang saya daftar dibawah ini hanyalah contoh kecil ,
sebab kalau saya tulis semua blog ini bakal tidak cukup ,
ini misalnya :
dan memberi air garam dua liter kepada anak
yang lebih tua hingga sianak tewas ,
demi pemenuhan syarat ritual pesugihan
* remaja 16 tahun mengantar pacarnya aborsi kesebuah hotel dengan kandungan yang sudah berusia 6 bulan .
* remaja dibawah umur menjadi mucikari
dari prostitusi online .
* remaja dibawah umur membunuh ibunya hanya
karena si ibu tidak meluluskan permintaan duitnya .
* seorang ibu dan putri dewasanya ditemukan
terbunuh dalam sebuah bagasi mobil .
di toko sembako
untuk ditukar dengan 3 karung beras .
* dua remaja dibawah umur hanya memakai CD ( ! )
mencuri kotak amal sebuah masjid .
* seorang santri tewas dianiaya seniornya
* akibat cemburu , istri muda nekat menusuk suami
dan pisau tertancap di wajah suami
selama 8 jam .
* seorang ayah meracuni kedua anaknya
karena depresi .
* hutang seorang ibu kepada rentenir secara online
berawal dari 5 juta membengkak menjadi ratusan juta .
dll , dll , dll ....
tengkuk merinding . pertanyaannya adalah :
" mengapa bisa dan sering terjadi ? " .
jawabannya sudah bisa diterka bahwa
" masa masa pendemi ini banyak tekanan tekanan
sosial ekonomi yang membawa kebutaan
nalar dan logika serta rasa bagi sebagian orang
untuk kemudian melakukan hal hal yang diluar nalar
demi pemenuhan kebutuhan nya ,
baik psikologis maupun materiil " .
jika itu dikaitkan dengan perut , mungkin masih dapat
dimaklumi meski caranya tidak dapat ditolerir .
tetapi bagaimana dengan kasus kasus
Non Ekonomis seperti :
pembunuhan yang mayatnya ditemukan dalam
bagasi mobil atau dikolong jembatan atau
di apartemen yang konon hanya gara gara
diejek teman kencannya sebagai
" pemilik bau badan " dan diakhiri dengan pencekikan ?
alasan alasan yang terdengar " simpel " ,
sederhana , ringan ataupun sepele , ternyata
memicu gelegak kemarahan dan emosi yang
berakhir dengan pembunuhan !
AADD ?
sinetron2 , kekerasan2 yang diposting secara vulgar
bahkan dapat ditonton anak2 kecil via gadget ?
maka kemana kira kira kita labuhkan pertanyaan ini
dan kepada siapa selayaknya bisa kita
jadikan " kambing hitamnya " ?
saya bukan seorang pakar apapun kecuali bahwa
saya tertarik pada isu isu yang menyangkut
Perubahan Tingkah Laku di era digital !
ya , " DIGITAL WORLD " menurut saya adalah
salah satu kambingnya disamping
tontonan2 pamer kemewahan lewat sinetron dll .
juga banyaknya gambar maupun video2 porno
yang membuat anak anak kita terlalu cepat matang
sebelum waktunya minus tanggung jawab .
saya sendiri sering dibuat surprise bahwa
di tengah2 sebuah pemberitaan di internet ,
tiba tiba muncul gambar ataupun video adegan dewasa
yang dikemas dalam sebuah iklan .
juga sinetron2 kita yang gemar pamer kemewahan
membuat seolah hidup didunia ini seolah
Harus Kaya Bagaimanapun Caranya .
kekuatan mental , tekanan justru memunculkan
kreatifitas untuk tetap bisa survive !
namun bagi yang kurang atau
tidak memilikinya dan merasa " tidak ada pilihan lain "
selain pada akhirnya
Menyerah atau Melawan dengan cara cara yang
sulit atau tidak dapat ditolerir .
malangnya , seringkali yang menjadi korban dari
mereka yang Melawan Tekanan ini adalah
anak anak yang tak berdaya !
dimanakah para orangtua yang dijaman sebelum ada
internet dulu begitu penuh perhatian pada anak2nya
karena mereka tidak sibuk dengan WA atau
sibuk mengikuti isu isu para seleb atau tik tok dll ?
saat ini bisa " diwakilkan " kepada
guru guru privat les renang, tari , vocal , piano dll .
yang tidak mampu untuk itu ,
menggantinya dengan TV yang dapat disaksikan
anak anaknya agar tidak nakal ataupun
membiarkan mereka " berpetualang " diluar rumah
dengan teman2nya tanpa pengawasan .
sebagian yg lain , menuntut anak anaknya untuk
bekerja dan berpenghasilan meski masih dibawah umur .
para orangtua telah " menggeserkan " perannya
sebagai pendamping dan mentor anak anaknya
kepada hal hal lain agar tidak membebani mereka .
jaman berubah , tuntutan hidup berubah dan
" syarat " untuk menjadi survivor kehidupan pun
ikut berubah .
tetapi apapun perubahan yang terjadi ,
saya tetap meyakini bahwa perhatian yang cukup
kepada anak anak tidaklah dapat diwakilkan
kepada orang ataupun barang lain
betapapun mahalnya kita membayarnya .
masa emas dalam pertumbuhan anak anak sangatlah
singkat dan tidak dapat terulang .
dan ketika masa ini terlewat sia sia dimana sebagian
anak tidak mendapatkan yang semestinya karena
berbagai alasan
( misal perceraian orangtua , tekanan ekonomi dll )
hal ini akan berdampak hingga masa dewasa
bahkan tuanya laksana lubang menganga yang
tidak tertutupi lagi ..
anak anak remaja seperti diatas , hendaknya tidak
menjatuhkan vonis pada si pelaku semata ,
tetapi dibelakang mereka ada peran orangtua
yang semestinya bisa berfungsi .
bahkan pada keluarga2 " broken home " masih sering
kita lihat kesuksesan anak anak mereka yang
semua ini dikarenakan peran ortu nya yang
benar benar berfungsi meskipun mungkin hanya
" sebelah " ( ibu atau bapak tunggal ) .
internet adalah teknologi yang mempermudah kehidupan
internet adalah teknologi yang mempermudah kehidupan
ditangan yang tepat , celakanya ia justru dapat
menjadi bencana ditangan yang salah ..
maka jika Beatles bilang " All You Need Is Love " ,
rasanya memang tidak salah ,
dengan perhatian dan kasih sayang ,
anak anak tidak akan mengenal kekerasan
yang dapat menjurus pada tindak kejahatan .
anak anak berada didekat kita atau
matikan TV yang tidak mendidik dengan sinetron2
atau tontonan2nya yang tidak memberi
keteladanan positif .
sungguh ,
Ada Apa Dengan Cinta ( dan perhatian ) Orang Tua
pada anak anak kita dijaman ini ?
( Titiek Hariati , Malang , 09 .09 .21 )
gambar gambar dari google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar