Rabu, 28 Januari 2015





.. " Gonjang Ganjing Buat Jokowi " ..

saya yakin, hanya ada di Indonesia ini terjadinya, dimana dua institusi saling tarik menarik untuk ' lebih menampilkan powernya ' pada saat yang bersamaan, KPK dan POLRI.
 apapun motivnya, ini memang sebuah suguhan untuk rakyat Indonesia, bahwa Mainan Level Atas itu bukan sembarang dolanan seperti dolanannya rakyat kecil seperti saya yang paling paling adalah ke Car Free Day waktu weekend untuk jalan jalan sambil 
cangkruk menghadap pecel pincuk.
Jokowi pusing ? mungkin .
niat Jokowi menjadi sebuah bandul - penyeimbang ternyata juga tak mudah sebab rakyat kecil seperti saya ini sudah kadung lebih pro lembaga yang tugasnya
 memberantas tikus tikus negara, betapapun nantinya didapati adanya pejabat pejabat dari lembaga ini yang mungkin saja  dimasa lalunya tersandung kasus kasus tertentu.
orangnya boleh kesandung, tetapi lembaganya harus jalan dan hidup terus meskipun terjadi pergantian dari pejabat pejabatnya.
 inilah yang harus dicermati bahwa antara lembaga dan orangnya harus dibedakan.
 kalau motiv pembeberan dosa para pejabat KPK itu ternyata baru sekarang diumbar dipermukaan dan tidak pada saat proses perekrutannya yang konon juga sudah 
melibatkan pihak polri untuk melacak track - record calon calon pejabat KPK, maka amat sulit untuk mengelak opini publik tentang politisasi dari penangkapan dan pengaduan
 pejabat pejabat KPK yl dan yad.
apakah ini sebuah simalakama buat RI-1 ? 
entah, sebagai rakyat kecil darimana saya tahu apakah pak Jokowi hari hari masih bisa tertidur nyenyak atau bahkan bisa saja justru sangat lelap ?
andaipun saya adalah seorang pegawai rumah tangga istana kepresidenan, sayapun tak akan mengetahuinya karena tidak mungkin saya mengintip kamar beliau, kecuali kalau beliau berada diluar kamarnya, ber angin angin diteras istana sambil 
mencari inspirasi dari kemelut yang ada. 
 saya mungkin akan menghadap beliau dan menawarkan begini :
 " Selamat Malam bapak Presiden, apakah kami boleh membawakan secangkir teh hangat untuk Bapak sebab udara diteras istana ini cukup dingin ? " .
naaa ... kalau beliau ternyata berkenan, saya kan lalu bisa mengintip bagaimana dan apa yang beliau lakukan malam malam diteras istana sambil minum teh hangat? 
mungkin saja beliau membayangkan 
" kira kira apa yang dulu dilakukan oleh RI-1 yang pertama, Soekarno,  diteras yang sama,
ketika Soekarno menghadapi saat saat sulit dalam pemerintahannya ? " . 
lamunan yang serba nggladrah ini buyar ketika di TV net ada banyolan Sule yang mampir ditelinga saya meskipun saya tidak melihat gambarnya karena jaraknya cukup jauh, 
begini 
" duluuuu, isteri saya bertato lho, sungguh, 
diperutnya dia membuat gambar Cicak. lha setelah perutnya makin membesar pada kehamilan 9 bulan, gambar Cicaknya berubah jadi gambar Buaya ..... " ...
saya cekikikan sendirian ... 
ya sudah, mari kita saksikan bagaimana drama lakon Srimulat di jaman kerajaan Jokowi ini akan berakhir nantinya, sebab sebagai rakyat kecil saya ya ndak bisa berbuat apa apa selain
 menunggu hingga satu saat mungkin kekuasaan tertinggi di negeri inilah yang akan berbicara. kekuasaan tertinggi itu memang bukan siapa siapa, melainkan Anda, saya dan semuanya yang merasa sebagai rakyat, rakyat kecil dari negeri tercinta ini  ....
( th )

( gambar kartun dari google )

Tidak ada komentar: